Hari berikutnya masih tetap sama seperti kemarin. Alin masih dirawat dirumah sakit untuk pemulihan, sementara Novan juga masih setia menemani istrinya. sesekali Novan juga akan izin untuk pergi keluar membeli makanan dan meninggalkan Alin sendirian.
"Novan...bangun udah pagi ih, pokoknya hari ini lo harus sekolah" ujar Alin membangunkan Novan yang tidur disamping nya.
Ya sejak kemarin Novan dan Alin memang tidur diranjang yang sama, karena Novan mengeluhkan punggungnya sakit karena tidur disofa. dengan hati yang masih kurang ikhlas Alin membolehkan Novan untuk tidur diranjang yang sama dengan nya, dia masih punya rasa kemanusiaan meski untuk manusia paling menyebalkan seperti Novan.
"Novan ih!! bangun... " kesal Alin melihat Novan yang sama sekali tidak merasa terusik.
"Novan.... " ucap Alin dengan suara rendah menahan emosi.
"Heem?" gumam Novan seraya menarik selimut nya menutupi kepala.
"Ih bangun Novan, ini tuh udah pagi nanti lo telat ke sekolahnya. Ayo bangun!! mandi cepetan" kesal Alin menarik selimut yang menutupi wajah dan kepala Novan.
"Gue libur sehari lagi ya?" pinta Novan menatap Alin dengan wajah bantalnya.
"Enggak! Gak ada libur libur lagi. Lo itu udah dua hari gak masuk sekolah, lo mau dipanggil guru BK?!" tolak Alin tegas.
"Emang berani tu guru Bk sama gue?" tanya Novan enteng.
Cowok itu beranjak dari atas ranjang dan masuk kedalam kamar mandi yang ada diruang rawat Alin.
"Dasar bossy! belum aja tuh anak dipanggil pemilik sekolah" gumam Alin jengkel.
Setelah setengah jam dihabiskan Novan hanya untuk mandi, Cowok itu keluar dari kamar mandi dengan rambut nya yang masih basah. dia berjalan dan menduduki kursi yang ada disebelah ranjang Alin.
"Kok lo pakek baju itu lagi sih?! buruan ganti, ini lo udah kesiangan Novan!!" geram Alin karena Novan masih memakai pakaian yang sama seperti semalam.
"Lo lupa kita dimana? mana ada sih gue bawa seragam ke sini, bodoh banget lo jadi orang!" ketus Novan menatap Alin datar.
"Lo ya punya mulut lemes nya nauzubillah!! asal lo tau ya, nilai gue tuh jauh diatas rata-rata KKM. gue juga selalu langganan juara umum disekolah" sinis Alin.
"Ya terserah! emang gue nanya?!"
"Novan ih ngeselin banget lo jadi orang!!" kesal Alin memukul bahu Novan kuat.
"Buruan sana ganti baju!! seragam sama tas lo ada di atas sofa tuh! lagian punya mata gak dipake" bantah Alin menggebu-gebu.
"Lo ngapain sih repot-repot segala?! Gue tuh gak mau sekolah sekarang! gue harus jagain lo, emang lo mau disini sendirian?" ujar Novan dingin.
"Enggak! Lo harus sekolah sekarang, lagian gue gak merasa keberatan kok sendirian disini" tolak Alin cepat.
"Kalo gue udah bilang enggak, berarti mutlak jawaban nya enggak!" ketus Novan.
"Lo mau dipanggil pemilik sekolah, terus dikeluarin dari sekolah gara-gara masalah ini?" tanya Alin jengah.
"Gak akan ada yang berani ngeluarin gue dari sana!"
"Gak usaha aneh-aneh deh Novan, lo pikir lo siapa?!" tanya Alin emosi.
"Anak pemilik sekolah" jawab Novan santai, membuat wajah Alin pias seketika.
"Becandaan lo gak lucu!" ujar Alin mencoba tenang.
"Ngapain juga gue bercanda? ada untungnya buat gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENOVAN (END)
RomantizmRenovan Dafa Septian & Alina Syafa Damara Dua orang asing yang tiba-tiba terikat dalam sebuah pernikahan. Novan yang memiliki sifat dingin dan tak tersentuh, kadang merasa bahwa Alin adalah penghambatnya untuk menikmati masa-masa remajanya. sementar...