Hari yang ditunggu keluarga Thomas pun tiba. Minggu, 18 Mei 2025, pesta pernikahan itu digelar mewah di sebuah gedung ditengah kota. Terlihat senyum bahagia yang terpancar di wajah ayah dan anak itu. Didampingi senyum para tamu yang hadir ke pesta itu. Matahari dan sekelompok awan putih yang ada diluar gedung, juga turut menghiasi hari yang istimewa itu. Serta dengan udara sejuk alami yang juga ikut berperan.
Dengan bertemakan adat Jawa, pasangan pengantin itu terlihat menawan dengan pakaian dan riasan yang mereka kenakan, lengkap dengan senyum bahagia yang menghiasi wajah mereka.
Ibu baru Thomas, wanita berparas cantik dengan bentuk tubuh kurus yang ideal. Wanita itu berdiri disamping ayah Thomas menyambut tamu yang naik kepelaminan memberikan ucapan selamat. Terpancar senyum ramah di zwajahnya menambah aura kecantikannya.
"Ibu barumu cantik juga yaa, betah nih di rumah, uhuk uhuk uhuk, awokawokawok" seru Jihoon mengosokkan telapak tangannya dengan senyuman mengejek.
"Jangan ngaco deh lu!!" Cetus Thomas memukul pundak kanan Jihoon.
"Iya ihh, ibu baru mu cantik juga," ucap Chelsea.
Chelsea tertawa kecil sambil menutup mulutnya.
"Tuh kan Chelsea juga ngomong gitu," sambung Jihoon.
"Ayo kesana ambil makan!!" Ajak Thomas.
Thomas terlihat asik bercanda dengan dua sahabatnya itu.
Thomas dengan setelan jas berwarna biru navy dan headset abu-abu yang menggantung di lehernya. Jihoon yang mengenakan kemeja paduan warna merah maroon dan abu tua, dengan celana coklat pendek selututnya. Dan Chelsea, yang begitu anggun dengan gaun peachnya serta bando kucing yang menghiasi kepalanya, menambah cantik rupanya.
Saat acara berlangsung, ditengah kerumunan para tamu. Jihoon tidak sengaja menabrak seorang pria berjas abu-abu dan masker hitam yang menutupi hidung dan mulutnya, saat mereka berjalan menuju meja prasmanan. Membuat ponsel yang berada di tangan si pria terjatuh.
"Ahh, maaf maaf," Jihoon menundukkan kepalanya dan menempelkan kedua telapak tangannya.
"Iyaa, nggak apa-apa, maaf," balasnya sambil mengambil ponselnya di lantai.
Thomas dan Chelsea langsung menatap kearah Jihoon yang berjalan di belakang mereka.
Cihhh, bahagia banget yaa. Awas aja lu, gue nggak akan tinggal diam. Desusnya pelan dan si pria langsung beranjak pergi.
Berbagai makanan, minuman dan cemilan tersedia di sana.
"Kalian ambil sana makanan di meja prasmanan!" Suruh Thomas pada dua sahabatnya. "Pilihlah yang kalian suka."
"Aku mau gado-gado aja," ujar Chelsea memberikan piring gado-gadonya kepada pelayan untuk meminta bumbu kacang.
"Kalo gue mah yaa jelas bakso dong," cetus Jihoon dengan permen tangkai yang berada di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Terror Of The Deadly Stalker [END]✓
Terror[📌 Sebetulnya author telah mempublikasikan cerita ini dari awal Maret 2021. Tapi saat sampai bulan Juni, author terlalu sibuk yang mana hal itu membuat terhambatnya penulisan novel ini. Tapi author terus melanjutkan penulisan cerita ini di Microsof...