42 || Problem Solved [I]

14 6 0
                                    

"Ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata..., kamu selama ini," ucap Thomas tak menyangka.

"Marcel..., Bella...," lanjut Jihoon yang menganga.

"Kak Brian...," ucap Chelsea dan Zhishu serentak.

Ternyata selama ini teman satu sekolah lah yang meneror keenam remaja itu. Rubah yang berperan sebagai Marcel, Dingo sebagai Brian dan Kancil yang berperan sebagai Bella.

Keempat remaja itu masih tak menyangka, padahal mereka baru mengenal ketiga stalker itu saat masuk ke SMA. Alasan ketiga stalker itu meneror mereka pun, mereka tak tau. Ntah kesalahan apa yang diperbuat keenam remaja itu sampai-sampai para stalker itu meneror mereka.

"Puas 'kan sudah lu!!" ucap Marcel menyeringai. "Baik..., tanpa berlama-lama lagi, akan ku ceritakan tujuan ku dan kedua temanku ini menghantui kalian. Siapkan kuping dan juga otak kalian untuk mencerna setiap kata yang ku lontarkan."

Marcel mulai membuka mulutnya untuk bercerita.

"Aku ingat sekitar enam bulan yang lalu, ibumu meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Tak lama setelah itu, ayahmu menikah lagi. Di acara pernikahan itu, mereka terlihat sangat bahagia. Dan asal kau tau, wanita yang menjadi istri baru ayah mu itu adalah IBU KANDUNGKU!!!" teriak Marcel tegas menatap Thomas dengan tatapan membunuh.

"Beberapa bulan sebelum pernikahan itu berlangsung, ibuku pergi meninggalkanku dan ayahku. Ibuku pergi karena tak tahan dengan kondisi ayahku yang terus saja sakit-sakitan dan hidup yang serba kekurangan. Aku sudah berusaha menahan ibuku agar ia tak pergi meninggalkanku dan ayahku. Tapi, ia justru berkata bahwa ia akan mencari calon suami yang hidupnya berkecukupan. Hidup dengan kemewahan. Ibuku pergi tanpa ada status perceraian dengan ayahku. Dan tak lama setelah kepergian ibuku, ayahku menghembuskan napas terakhirnya karena tak ada yang mampu merawat sakit yang diderita ayahku. Saat itulah aku menangis dengan hebat memeluk batu nisan ayah. Mulai detik itulah aku hanya hidup seorang diri," lanjut Marcel.

Ia menghentikan ceritanya dengan tangisan yang menjadi-jadi. Mengingat semua kejadian pilu yang ia alami sebelumnya. Sementara keempat remaja itu hanya diam membisu dengan wajah plongonya.

"Setelah itu..., aku terus mencari-cari di mana ibuku. Hingga akhirnya aku berhasil menemukannya. Aku terus mengikutinya dan sampailah ibuku mengenal ayahmu. Mereka berdua begitu dekat. Aku terus menguntit hingga aku tau bahwa ternyata yang dekat dengan ibuku saat itu adalah seorang duda. Dan dari situlah, aku mengenalmu," Marcel menujuk kearah Thomas.

"Lalu ibuku dan ayahmu menikah yang di gelar dalam sebuah gedung. Nah..., di situlah aku bertemu denganmu, Jihoon dan Chelsea. Saat itu aku bertabrakan dengan Jihoon. Dan di saat itu juga, akulah yang melempar petasan di pintu masuk gedung dan yang merobohkan karangan bunga," lanjutnya menjelaskan.

Thomas, Jihoon dan Chelsea mengangguk pelan. Kini satu masalah telah terpecahkan.

"Nah..., mulai hari itulah aku menyusun rencana dengan matang untuk bisa melampiaskan rasa kesalku. Dibantu dengan Bella, sepupuku," ia merangkul bahu Bella.

The Terror Of The Deadly Stalker [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang