25 || Aksi Kabur Chelsea [I]

14 8 0
                                    

Pagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu. Setelah malam hari diculiknya Chelsea.

Hmm... Di mana ini? Desus Chelsea dengan balutan kain hitam yang menutupi mulutnya.

Sial!!! Umpatnya.

Chelsea tersadar. Ia berada di sebuah ruangan yang dipenuhi dengan debu dan jaring laba-laba. Ya, gudang. Chelsea berusaha melepas lilitan tali yang mengikat kedua tangannya. Dengan posisi tangannya yang berada di belakang badan. Ia terduduk di lantai berkeramik putih dengan menekuk kedua kakinya. Cukup lama ia menggoyang-goyangkan kedua tangannya untuk melepas lilitan itu, usahanya berbuah manis. Chelsea berhasil lepas dari lilitan tali di tangannya, yang memang terlihat longgar sebelumnya. Lalu ia melepas balutan kain yang menutupi mulutnya.

Ahh... Akhirnya. Ia bernapas lega.

Ciihh... Siapa sih yang ngikat tali. Nggak pro banget. Masa iya ikatannya longgar kek gitu. Mudah banget dilepas. Bego!! Tapi untung aja sih, aku jadinya bisa bebas.

Chelsea kemudian melepas tali yang mengikat dua kakinya.

Yes... Saatnya melarikan diri.

Chelsea bangun dari duduknya dan berusaha mencari jalan keluar. Ia berjalan mendekati pintu dan menggoyang-goyangkan gagang pintunya. Pintu terkunci. Lalu ia mencoba mencari jendela, celah, atau apa pun yang bisa mengeluarkannya. Ia melihat sekeliling tembok gudang yang berukuran kurang lebih enam belas meter pesergi.

Ahh... Akhirnya aku menemukannya.

Chelsea melihat jendela yang berada di pojok kanan gudang, lengkap dengan cahaya matahari pagi yang menembus kacanya. Tetapi, posisi jendela itu lumayan tinggi. Chelsea berusaha untuk memanjatnya. Satu dua kali ia gagal, namun Chelsea tidak menyerah. Ia kembali berusaha untuk mencapai jendela itu tanpa mengeluarkan suara apapun. Dan pada loncatan keempat...

Hap!! Ia berhasil naik ke jendela dan meloncat keluar.

Chelsea melihat sekelilingnya yang penuh dengan rumput ilalang dan tanaman liar lainnya. Halaman rumah itu terlihat sangat tidak terurus. Ia harus berjalan melewati rumput-rumput yang bisa membuat kulit menjadi gatal, dengan dibantu sebatang ranting untuk menyingkirkan ilalangnya. Chelsea berjalan pelan untuk menuju ke jalan utama dan mencari pertolongan.

Baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba...

"Aawww!!!" Chelsea berhenti berlari karena kakinya menginjak sebatang ranting berduri.

"Aduhh...!!" ia melepas perlahan duri itu di telapak kakinya.

Chelsea berlari tanpa menggunakan alas kaki. Mengingat sepatunya yang ia jadi senjata saat melawan penculik itu di area parkir mall. Alhasil, sepatunya justru tertinggal di sana.

Setelah melepas durinya, ia melanjutkan kaburnya dengan berjalan terpicang-pincang. Cukup jauh sudah ia berjalan...

Woyyy!!! Teriak seorang pria dengan helm full face yang menutupi wajahnya. Helm yang sama seperti saat ia menculik Chelsea di area parkiran mobil mall.

The Terror Of The Deadly Stalker [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang