"Owh dia tadi pingsan," jawab Riko.
"Hah?! Pingsan?!" pekik Chelsea mengerutkan keningnnya.
"Jadi sekarang dia..., di UKS?" tanya Zhishu memastikan.
Riko dan teman yang lainnya mengangguk pelan.
Ketika ChelsZhiNoNa hendak beranjak pergi meninggalkan kelas, tiba-tiba saja Thomas menghentikan langkah mereka dengan dua kata panggilan "ehh tunggu!"
"Kenapa Thom?" tanya Vino.
"Liat deh!! Di meja Jihoon ada botol minumnya yang nggak ketutup," ucap Thomas mengambil botol minum milik Jihoon. "Kayanya dia pingsan gara-gara minumannya."
"Masa sih?" Vina memukul dagunya dengan telujuk kanannya. "Kalo gitu bawa aja dulu botolnya ke UKS, siapa tau perlu."
"Yodah ayo ke UKS!!" ajak Zhishu.
"Ehh bentar!!" potong Chelsea. "Ini kan udah bel masuk. Yaa kali kita berlima ke UKS. Ntar dimarahi lagi."
"Kalo gitu biar Thomas aja yang ke sana, temeni Jihoon," tukas Vino menguap menutup mulutnya.
"Yodah kalo gitu, gue keluar dulu yaa," ucap Thomas pergi.
Setelah melangkah keluar pintu, Thomas langsung berjalan tergesa sambil menenteng tumbler Jihoon. Ia berjalan melewati koridor yang sepi karena suara bel yang membuat murid-murid itu masuk ke dalam markasnya. Di sepanjang perjalanan, Thomas terus memikirkan, mungkinkah air yang ada di botol minum Jihoon lah yang membuat Jihoon menjadi pingsan.
Tibalah Thomas di ruang UKS. Ia melihat Jihoon yang terbaring di ranjang tak sadarkan diri dan seorang penjaga UKS yang terduduk di kursi lipat.
"Kamu siapa? Temannya Jihoon yaa?" tanya penjaga UKS yang tak lain adalah kakak kelas Thomas, anggota PMR.
Thomas mengangguk.
"Hmm..., anu kak," cetus Thomas. "Tadi di kelas sebelum Jihoon pingsan, kayanya dia habis minum air di botolnya. Soalnya tadi botol minum Jihoon ada di atas meja terus botolnya dalam keadaan terbuka, nggak ditutup," lanjutnya mengangkat botol Jihoon setinggi dadanya.
"Owh gitu yaa," seru si kakak mengangguk pelan. "Ya sudah sini botolnya. Kakak bawa dulu yaa buat di cek. Kamu di sini dulu temeni Jihoon. Dia masih belum sadar."
"Iyaa kak...,"
Penjaga UKS itu melangkah keluar ruang UKS dan hanya tersisa Thomas dan Jihoon yang masih tak sadarkan diri.
Thomas menglangkah mendekati lemari penyimpanan. Ia mengobrak-abrik lemari itu mencari sesuatu yang ada dipikiran-lnya. Yapps..., ia menemukan sekotak cotton bud dan ia ambil satu buah. Dengan tingkah jahilnya, ia memasukkan cotton bud itu ke dalam hidung Jihoon dan ia putar-putarkan. Alhasil...
HAACHI...!!! Jihoon bersin dengan mengerutkan keningnya.
Thomas terkekeh. Dengan trik konyolnya, Thomas berhasil membuat Jihoon kembali sadar. Jihoon bangun terduduk di atas ranjang dengan wajah polosnya dan ekspresi begonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Terror Of The Deadly Stalker [END]✓
Terror[📌 Sebetulnya author telah mempublikasikan cerita ini dari awal Maret 2021. Tapi saat sampai bulan Juni, author terlalu sibuk yang mana hal itu membuat terhambatnya penulisan novel ini. Tapi author terus melanjutkan penulisan cerita ini di Microsof...