6 || Petasan?

125 96 12
                                    

Duuaarrrr!!! Petasan itu berbunyi nyaring sampai membuat telinga berdengung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duuaarrrr!!! Petasan itu berbunyi nyaring sampai membuat telinga berdengung.

Sontak hal tersebut membuat para tamu yang datang melakukan senam jantung. Suasana pun menjadi riuh.

"Ada apa di luar?" tanya Chelsea melihat kearah pintu.

"Itu tadi bunyi apa?" Jihoon juga bertanya.

"Ayo keluar!" ajak Thomas melangkahkan kakinya. "Kita lihat sendiri."

Tiga remaja itu berjalan kearah pintu.

"Ada apa om?" Tanya Chelsea pada seorang pria yang sedang menghisap batang rokok.

"Tadi ada orang yang lempar petasan," balasnya menunjuk serpihan petasan yang berada ditanah. "Tapi orangnya berhasil kabur. Untung saja tidak ada yang terluka."

"Terus dia juga dengan sengaja merobohkan karangan bunga yang ada di sana," lanjut si wanita yang tak lain istri dari pria yang menjawab pertanyaan Chelsea.

Petasan?? Desus Thomas menatap serpihan petasannya.

"Kenapa dia lempar petasan? Sama hancur karangan bunga?" Tanya Jihoon pada Chelsea dan Thomas dengan nada pelan.

"Aku nggak tau," jawab Thomas menggangkat bahunya.

"Mungkin aja orang iseng. Mungkin dia punya masalah pribadi, lalu melampiaskan kekesalannya di sini." lanjut Chelsea. "Ayo lanjut kedalam. Pertunjukannya masih ada tuh," ajak Chelsea

Tiga remaja itu kembali masuk dan duduk diam menyaksikan pertunjukan yang ada.

Senyum dan tawa bahagia semua orang menghiasi pesta pernikahan itu, hingga akhirnya acara pernikahan itu selesai digelar. Di sisi lain terlihat Thomas, Jihoon dan Chelsea yang terlihat asik berkejar-kejaran meninggalkan gedung pernikahan itu.

Okeyyy. Acara sudah usai dan saatnya aku beraksi. Kalian tunggu saja kejutan dariku yang akan kuberikan satu per satu. Bersiaplah, game yang seru akan segera dimulai. Hahaha...

🏢🏢🏢

Sekitar satu minggu setelah penikahan itu. Thomas selalu mendapatkan perlakuan baik dari ibu tirinya. Ibu tirinya tak bosan-bosan selalu membuatkan Thomas makanan kesukaannya, yaitu nasi goreng dengan telur mata sapi.

Sang ibu juga selalu membelikan Thomas berbagai macam snack dan cemilan setelah pulang dari pasar. Ibu Thomas juga meluangkan banyak waktu untuk menemani Thomas saat berada divrumah.

Thomas pun mulai merasa nyaman dengan sosok ibu barunya itu. Apupun yang Thomas inginkan, asalkan tidak berlebihan, ibu barunya itu selalu menuruti kemauannya.

Tetapi, Thomas bukanlah anak yang manja yang selalu ingin ini dan itu. Thomas juga tidak merepotkan ibu barunya dengan permintaan yang aneh-aneh. Thomas selalu mengungkapkan keinginannya kepada ayahnya.

🏣🏣🏣

Pagi Jum'at di sekolah. Saat jam istirahat.

"Woyyy!! Ayo kekantin. Dah lapar nih perut sixpack gue," ajak Jihoon mengelus-elus perutnya.

"Sixpack apanya, buncit kek gitu, sixpack kan juga oppa Korea gue awokawokawok," ejek Chelsea berlari keluar kelas.

"Awas kau ya!!" Jihoon mengejar Chelsea.

"Udah lah woyy!! Mau makan aja ribut," Thomas melerai.

"Tau nih Chelsea ribut aja, wkwkwk," ejek Jihoon.

"Brisik ahh," cetus Chelsea.

Mereka pun berjalan santai melewati koridor kelas menuju kantin. Memesan beberapa menu makanan dan minuman.

"Kalian mau makan apa? Biar aku yang pesan," tanya Chelsea pada dua pria itu.

"Aku nasi goreng, minumnya es teh aja," sahut Thomas.

"Jihoon?" tanya Chelsea pada Jihoon.

"Kalo aku soto ayam sama es jeruk," tukas Jihoon lagi.

"Okehh," Chelsea berjalan menuju stan warung.

Sambil menunggu makanan tiba, mereka memulai pembicaraan mengenai ibu baru Thomas.

"Udah seminggu nih. Gimana perlakuan ibu tiri lu? Baik nggak sama lu?" Tanya Jihoon sambil merangkul best friend itu.

"Iya nih aku juga kepo," tukas Chelsea.

Thomas pun menceritakan perlakuan sang ibu tiri terhadap dirinya kepada Jihoon dan Chelsea. Jihoon dan Chelsea merasa kagum dengan paras baik yang dimiliki ibu tiri Thomas setalah Thomas menceritakannya.

"Ini mba, mas, makanan dan minumannya," datang bibi warung memberikan makanan yang mereka pesan. "Silahkan dinikmati, bibi tinggal yaa."

"Makasih yaa bi," jawab mereka hampir serempak.

Bersambung...

.

.

.

Maaf yaa teman-teman kalo episode ini terlalu pendek🙏

Terima kasih buat kalian yang telah membaca novel ini dan memberikan vote, serta telah berkomentar positif🙏Tunggu episode berikutnya yaa😉🧀

Terima kasih buat kalian yang telah membaca novel ini dan memberikan vote, serta telah berkomentar positif🙏Tunggu episode berikutnya yaa😉🧀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Terror Of The Deadly Stalker [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang