15. Seperti Mimpi

471 34 23
                                    

Haiiii...hehehhe...

Assalamualaikum

Maaf ya, aku baru bisa update sekarang.

Selamat membaca.

Ditunggu voting dan komennya ya beib..

Enjoooy

_________

Prilly mengikuti langkah Reza menuju dapur,kebetulan Iqbal sedang istirahat, dia makan siang di pantry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilly mengikuti langkah Reza menuju dapur,kebetulan Iqbal sedang istirahat, dia makan siang di pantry.

Setiap bertemu Reza, tidak bisa dipungkiri jantung Prilly selalu berdegup kencang,ini saja dia sudah sangat kikuk mengikuti langkah Reza menuju dapur.

"Nah, ini semua bahannya...hmmm..." Reza membaca cara memasak di ponselnya. Antara perasaan senang dan gugup juga bercampur di hatinya, ada juga rasa takut dan insecure jika dia nantinya tidak kelihatan profesional di hadapan Prilly.

Reza adalah tipe perfeksionis,baginya dia harus kelihatan profesional di segala bidang biar dia disegani,harga dirinya begitu tinggi dan dia butuh diakui oleh siapa saja yang mengenalnya.

"Kita hidupkan dulu apinya ya." Dia tersenyum kaku dan Prilly membalas tersenyum sambil mengangguk.

"Hmmm...lalu kita tumis dulu bumbunya,coba Pril,masukkan bumbunya." Reza tetap menenangkan dirinya, dia menutupi kegugupannya di hadapan Prilly

"Ah iya bang..." Prilly sebenarnya merasa insecure juga,takut takut kalau caranya salah dalam mengaduk bumbu tadi,karena yah dia juga tidak terlalu cekatan memasak di rumah Maudy dikarenakan ada Pembantu yang biasa mengerjakannya.

"Lalu diaduk sebentar saja, gini lho cara mengaduknya."

Reza berdiri di belakang Prilly dan dia menyentuh tangan Prilly sambil mempraktekkan cara mengaduk, awalnya Reza tuh gemes karena Prilly sangat lambat gerakannya dalam mengaduk bumbu, tapi seketika dia sadar ketika sentuhan itu terjadi,getaran itu langsung mendarat ke jantungnya dan menciptakan ikatan yang kuat di dalam hatinya dan Prilly juga merasakan hal yang sama, dia cukup shock dan pipinya mendadak merona ketika kehangatan genggaman Reza sampai ke hatinya, tidak tahu harus berbuat apa dia hanya mengikuti arah gerakan tangan Reza. Dan Reza tetap berusaha bersikap sesantai mungkin.

Namun sejujurnya pikirannya tidak begitu fokus pada masakan yang mereka aduk, tangan itu....tangan wanita itu lembut,yah,selembut tangan semua cewek yang biasa disentuhnya tapi kok berbeda kali ini rasanya sampai ke hati. Rasanya antara ingin melepaskan karena merasa seperti sengatan yang tiba tiba membuatnya bergidik dan rasa yang nyaman seperti tangan ini adalah bagian dari hidupnya. Senyaman itu, so What's wrong with me?

TOXIC BUT LOVE (PRILLY X REZA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang