"Gue benci ma lu. Lu itu toxic..." Prilly memandang penuh kebencian sarat kekecewaan terhadap Reza.
Dengan tatapan penuh sindiran, Reza sambil bersidekap dia melirik wanita itu dan tersenyum tipis. "Gue toxic,tapi lu cinta kan?"
____________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prilly Pov.
Aku mematikan televisi yang sedari tadi meracau sendiri, cemilan malam ini hanya meninggalkan bungkusan kosong. Dengan malas aku menatap ke jendela, suasana malam yang dingin serasa akan turun hujan.
Jarum jam berdenting mengarah ke jam 23.00, dan mataku belum bisa terpejam.
Aku ingin menikmati setiap malamku dengan perasaan yang bahagia namun nyatanya semua terasa berjalan lambat dengan amat menyedihkan.
Rasa kecewa semua bercampur aduk dengan perasaan benci, namun benci ini hanya sebentar membuatku lebih ingin melupakan daripada terus bergumul dengan rasa amarah.
Yang tersisa hanya rasa kecewa,
Kecewa,yah tentu saja kecewa, seseorang yang seharusnya aku harap bisa setia paling tidak menjaga cintanya untukku,bukan kepada banyak wanita namun apa yang bisa aku harapkan pada seseorang yang juga tidak akan bisa menjadi pasanganku.
Seseorang yang memiliki sisi yang jauh berbeda denganku, aku tidak yakin jika kami bersatu,aku mampu menyelaraskan hidupku dengan hidupnya.
Lalu kenapa saat ini cinta ini masih begitu kuat padanya? Apa yang terjadi saat ini?
Hhhh aku hanya perlu Mengikhlaskannya,merelakannya pergi dariku, apalagi baru-baru ini dengan angkuhnya dia pernah menghubungiku hanya untuk menunjukkan pacar barunya lagi yang lebih muda dariku dan kali ini parasnya hampir setara dengan Raline yang membuat aku semakin tidak berdaya untuk memiliki kesempatan menjadi bagian dari hidupnya.
Yang bersaing denganku cukup savage,sangat cantik dan elegan. Aku ini apa? Aku jauh berbeda dengan mereka. Dari sini aku tahu kalau dia hanya mempermainkan aku,dia tidak serius menjalin hubungan ini denganku.
Hhhh, malangnya nasibmu Prilly, kamu mencintai bajingan!
Aku mengusap mataku yang berair, lalu menarik nafas panjang, tidak apa-apa. Aku bisa bangkit kok, aku kan punya Rassya yang jelas mencintai aku saja. Tidak mencintai wanita lain,hanya aku di hatinya.
Aku mencoba menghela nafas menaikkan mood ku dan kembali men-scrolling laman instagram.
