"Gue benci ma lu. Lu itu toxic..." Prilly memandang penuh kebencian sarat kekecewaan terhadap Reza.
Dengan tatapan penuh sindiran, Reza sambil bersidekap dia melirik wanita itu dan tersenyum tipis. "Gue toxic,tapi lu cinta kan?"
____________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca....(please vomentnya🙏😁)
Shasa_ara 230421
__________________
Dua tahun telah berlalu semenjak Reza akhirnya memutuskan meninggalkan Jakarta dan menetap di Jogja, begitu banyak yang dia kerjakan, lahan usahanya perlahan lahan mulai berjalan baik, dan tidak ada usaha menghianati hasil,dia sudah menjadi pemuda yang sukses.
Dari mulai memiliki saham dibeberapa Mall, memiliki kafe-kafe ternama, bahkan hingga saat ini dia telah membangun sebuah hotel, semua ini bukan hanya hasil kerja kerasnya, namun juga karena dia memiliki harta dari orang tuanya dan juga keluarga Reza lumayan terpandang di Jogja.
Kini penampilannya semakin menawan namun dia sudah banyak berubah, dia mulai hijrah, mendekatkan diri kepada Illahi walaupun terkadang sifat nakalnya masih ada,perlahan namun pasti dia mencoba merubahnya.
Hari ini Reza memiliki janji dengan Raline, sebenarnya dia tidak terlalu punya banyak waktu untuk keluar dari jam kerjanya namun Raline mendesak dan dia sulit menolak.
Dia tahu maksud Raline karena semalam ibu Raline menelpon dia. Jarang sekali ibu Raline menelponnya apalgi semenjak terjadi peepisahan antara mereka,pastinya dia tahu percakapan semalam adalah hal yang penting bagi ibunda Raline.Dia menarik nafas ketika melihat Raline duduk di kafe miliknya. Wanita itu masih tetap anggun, dengan rambut yang diikat rapi, pakaian yang modis dan make up yang sempurna, dia masih seperti bidadari,tapi tidak tahu hati Reza serasa tidak bergembira menemuinya.
"Hey, udah lama menunggu?"sapanya lalu mengambil tempat duduk. Dia duduk di depannya.
"Nggak juga." Raline menyunggingkan senyum indahnya, rasanya sudah ribuan tahun tidak pernah melihat senyum itu lagi. Batin Reza.
"Yah, mau pesan apa? Pesan aja."
"Oke,nanti saja." Raline melipat kedua tangannya di depan dada.
"Hmm baiklah...apa kabar Alfa?"
"Baik."
"Dimana Alfa sekarang?"
"Di rumah mama. Hmm,aku ingin bicara serius."
"Ya..."
"Mama udah menelpon kamu semalam kan..."
Reza mengangguk sambil menghisap cerutu. Sambil menatap ke arah samping menatap sekilas mereka yang lalu lalang sambil menyapanya.
"Lalu bagaimana pendapatmu?"tanyanya lagi.
Raline, dia sudah bercerai dari suaminya dua bulan yang lalu dan meminta untuk kembali ke Reza dengan alasan agar bisa sama sama menjaga Alfa, itu kata mamanya semalam kepada Reza.
"Hhhh,...beri aku waktu. "Reza menghela nafas dan menghisap cerutunya lagi.
