"Gue benci ma lu. Lu itu toxic..." Prilly memandang penuh kebencian sarat kekecewaan terhadap Reza.
Dengan tatapan penuh sindiran, Reza sambil bersidekap dia melirik wanita itu dan tersenyum tipis. "Gue toxic,tapi lu cinta kan?"
____________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRILLY POV
Malam ini aku kedatangan tamu,sahabat sahabat terbaikku, Aliando dan Ricky. Mereka iseng main ke rumah setelah sekian lama tidak bertemu karena kesibukan mereka. Kalau aku sih tidak terlalu sibuk,hanya pulang mengajar menghabiskan waktu memikirkan Pria brewokan yang ntah dimana berada saat ini.
Ya Allah,aku merindukannya.
"Ngapain sih kalian mengotori dapur gue!!!"
Aku mendapati mereka memasak semua yang ada di kulkas sambil cerita cerita.
"Boleh kok ma nyokap lu,napa lu yang sewot."
"Yah sewotlah,berantakan dapur gue."
"Lu mau makan nggak?" Tanya Ali.
"Makan apaan? Masakan lu pada nggak enak."
"Eh dosa lho lu menghina makanan. Istighfar lu.."kata Ali.
"Yee,istighfar." Tambah Ricky.
Aku ikutan latah berucap istighfar dalam hati.
Aku duduk di kursi dapur sambil meneguk air mineral yang aku ambil dari kulkas.
Dari balik kaca terlihat buliran hujan yang beranjak semakin deras. Jarang sekali hujan di bulan ini, dan seketika wajah Pria itu muncul dibenakku,suasana yang begitu sendu selalu menghadirkan bayangnya dimataku.
"Woi,Pril!" Ali melemparkan sehelai sawi putih tepat mengenai wajahku. membuatku terkejut.
"Apaan!" Dengan jengah aku melempar sawi putih itu ke arahnya yang ditangkap pasti oleh tangannya.
"Lu diajak ngobrol dari tadi diam aja,bengong sendiri, mikirin siapa sih?"tanya Ricky sambil mengiris daun bawang.
"Iya nih mikirin siapa lu?"
"Hhhh...."aku menghela nafas berat.
Ali menatapku lama lalu berjalan ke arahku. Dia duduk di depanku.
"Siapa?"
"Gue mungkin udah gila li..."
"Tenang aja,gue udah lama tau kok itu."
Aku merengut dan dia tertawa. Ricky juga tertawa,sahabatku yang satu itu hobinya emang ghibah,awas banget kupingnya kalau mendengar curhatan curhatan seperti ini.
