"Gue benci ma lu. Lu itu toxic..." Prilly memandang penuh kebencian sarat kekecewaan terhadap Reza.
Dengan tatapan penuh sindiran, Reza sambil bersidekap dia melirik wanita itu dan tersenyum tipis. "Gue toxic,tapi lu cinta kan?"
____________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prilly Pov.
Aku mengoles lip cream berwarna peach di bibirku, dan kembali memerhatikan polesan wajahku sebelum akhirnya mem-finish semua make up dengan face mist.
Aku menghela nafas,
Rassya,wanitamu sudah siap untuk bermalam minggu denganmu.
Hhhh yahhh wanitamu, aku menatap wajahku.
Wajah yang aku harapkan akan selalu ceria setiap menikmati hari namun nyatanya senyum itu seakan dipaksakan...
Di sini kosong dan sepi yah tepatnya di hati ini,semenjak aku dan kamu memutuskan tidak berhubungan lagi.
Semenjak aku dan kamu saling berjauhan, Reza...
Kamu tahu, rasanya seakan putus asa, namun tidak bisa berbuat apa apa.
Bip-bip..
Aku menatap ponsel yang berkedip diatas nakas, dengan malas aku bergerak menujunya.
Yah, Rassya aku sudah siap.
Seakan aku sudah tau kalau pesan itu dari Rassya untuk menanyakan kesiapanku.
Bang Reza Dimana?
Dimana??? W-what???Da-dari bang Reza?
Mataku sedikit melebar dan jantungku berdegup kencang,apakah aku bermimpi...baru saja aku memikirkannya, lelaki yang hampir 3 bulan ini menghilang dari hidupku, aduh perasaanku campur aduk...namun pastinya aku bahagia tapi bagaimana aku harus bersikap,harus langsung jawab atau aku kasih jeda dulu? tidak Prilly kamu harus tenang,kamu jangan langsung membalas. Sedikit jaim,Prilly.
Kemana aja kamu bang? Sudah 3 bulan tidak komunikasi dan kamu sanggup menahan semua karena egomu?
Kembali kemarahanku membludak namun rasa senang ini tetap saja membuatku bangga pada diriku karena aku yang menang.
