"Gue benci ma lu. Lu itu toxic..." Prilly memandang penuh kebencian sarat kekecewaan terhadap Reza.
Dengan tatapan penuh sindiran, Reza sambil bersidekap dia melirik wanita itu dan tersenyum tipis. "Gue toxic,tapi lu cinta kan?"
____________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prilly Pov
Aku dengan perasaan amat segan memasuki ruangan yang nyaman dan harum itu, lalu aku meletakkan kotak sepatu di atas meja dengan pelan.
"Bu, maaf kalau saya mengganggu."
"Yah ada apa?"
"Hmm ini bu, sepatu saya sepertinya ketinggian,mungkin ibu salah kasih karena teman-teman yang lain heels sepatunya sama-sama 3 cm."
Dia membuka kotak sepatu lalu menatapku.
"Tidak, saya memang memberikan sepatu ini untuk kamu." Dia bersidekap.
"Oh, tapi ini terlalu tinggi..."
"Kenapa emangnya?"
"Saya biasanya pakai sepatu paling tinggi 7cm bu..."
"Saya sengaja memberikan sepatu ini ke kamu supaya paling tidak aku menemukan rival yang sepadan?"
Rival? Maksudnya?
"Kalau kamu pakai itu,paling tidak kamu kelihatan tinggi jadi nggak malu-maluin kalau mau bersaing denganku." Aku tersentak dan menatapnya yang balik menatapku tajam.
Ya Rabb, kenapa jantungku berdebar kencang,tatapan sangat tajam padaku dan penuh kebencian.
Seandainya ini tentang bang Reza,dari mana dia tau kalau kami ada ikatan? Apakah bang Reza sendiri yang mengatakannya? Rasanyavtidak mungkin... atau apakah ada karyawan lain yang mengetahui cinta rahasia kami? Oh God,Sungguh ini sangat mengerikan bagiku.
Dia memundurkan tubuhnya dan bersandar di kursi,sambil men-dial nomor.
Aku masih bergeming,jantungku berdebar semakin tidak beraturan,apakah dia akan menghubungi bang reza?
