~•~
Sesampainya di kamar, Lia segera meletakkan tasnya di atas meja belajarnya. Lalu merebahkan tubuhnya di kasur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Ia mengingat kembali perkataannya barusan kepada Devan."Apa aku terlalu keterlaluan yah tadi? Tapi 'kan itu salah dia sendiri," ucap Lia dalam hati seraya memandang langit-langit kamarnya.
Setelah Lia berganti pakaian Lia pun keluar dari kamarnya sambil membawa hpnya. Ia duduk di sebuah sofa yang panjang yang berada di ruang tamu sambil menyalakan televisi, tapi fokus pada layar hpnya.
Ting!
Pesan baru masuk, Lia segera membuka pesan itu dari nomor yang tidak di kenal.
Via chat
On[Hai, Lia. Ini aku Reno!] nomor yang tidak di kenal tadi dan ternyata Reno sepupu Jeni.
[Reno sepupunya Jeni?] tanya Lia.
[Iya, Lia,] balas Reno.
[Ooo ... dapat nomorku dari mana?] tanya Lia.
[Dari Jeni,] balas Reno.
[Oh, gitu,] balas Lia.
Di tengah asik-asiknya chat Lia dengan Reno, Devan tiba-tiba datang dan duduk di samping Lia seraya mengganti siaran televisi.
Lia melirik Devan sekilas dan beralih membalas chat dari Reno. Sengaja Lia terkekeh mencari perhatian laki-laki yang ada di sebelahnya itu. Akhirnya, Devan pun melirik samping Lia dengan hati-hati, dan segera beralih menatap layar televisi, takut tercyduk.
"Aku yakin, Lia pasti sedang chat-chatan dengan cowok yang bonceng ia tadi. Dasar! semudah itukah dia melupakanku dan menerima orang baru, sedangkan aku masih terpuruk dalam perasaan yang salah ini," batin Devan.
Karena cemburu Devan mengambil hpnya di saku celananya dan menelpon Lia tiba-tiba untuk mengganggunya chat-chat dengan Reno.
Ting ... Ting ... Ting ...
Panggilan masuk dari Devan terpampang jelas di layar kaca hp Lia. Padahal orang yang menelpon ada di sebelahnya, Lia mengernyit bingung.
"Apaan sih, Van? Mentang-mentang kebanyakan data, seenak jidad nelpon orang sembarangan," kesel Lia ke Devan.
"Sorry, jempolku tiba-tiba kepleset tadi," alibi Devan.
"Ha, kepleset?" Lia menyipitkan mata menatap ke Devan. "Aku ga percaya!"
"Ya, terserah!" balas Devan sambil mengangkat bahu tak acuh.
"Dih, bilang aja kamu sedang cemburu!" batin Lia seraya memutar bola malas.
Tak sampai di situ saja, Devan mengganggu Lia lagi dengan berpura-pura meminjam hpnya. Di mana Lia sedang asyik melanjutkan chat-chatannya dengan Reno.
"Pinjam hpmu dong, Lia!" pinta Devan tiba-tiba.
"Buat apa, sih? Hpmu kan ada," kesel Lia.
"Main game lah, dan hpku sedang lobet sekarang," alibi Devan.
"Ha? Bukannya tadi masih bisa nelpon aku?" bingung Lia.
"Ya ... sekarang baru lobet," ucap Devan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hmm, alasan! Udahlah aku malas debat sama kamu," ketus Lia seraya berlalu pergi ke kamarnya mengacuhkan Devan yang sedang cemburu.
***
Makan malam pun telah tiba, hanya ada suara dentingan piring dan sendok yang beradu. Seperti biasa mereka makan malam bersama di atas meja makan dengan tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/260093762-288-k267684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupuku Pacar Onlineku
Teen FictionSatu tahun lebih pacaran online pas ketemu ternyata sepupu sendiri (Sudah Tamat )#jan lupa vote😊