***
Ceklek!"Halo Lia, kami ganggu gak?" sapa Mila yang baru saja datang dan disusul oleh kawan-kawan yang lain, Jeni, Yuyun dan Dinda.
"Hay, syukurlah kalian datang. Aku sendirian nih dari tadi," sahut Lia yang kini berbinar.
Mila dan yang lain kini berjalan mendekati Lia dan beridiri di sisi brangkar Lia. Mereka juga tak lupa membawa buah tangan.
"Kenapa sendirian aja? Devan sama orang tua lo kemana?" tanya Jeni yang kini duduk menyamping di tepi brankar Lia.
"Lagi keluar, orang tua Lia lagi ngurus sesuatu sedangkan Devan lagi kerumah papah kandungnya nyari restu, hehehe," jawab Lia cengir-cengir.
"OOO, moga Devan berhasil ya luluhin bokapnya hehehe," timpal Mila terkekeh.
"Aamiin."
"Oh, ya Lia. Daripada Lo bosan sendirian begini mending kita nonton aja, aku bawa laptop nih, kita nonton Drakor aja yuk!" ajak Jeni.
"Boleh-boleh, aku juga lagi bosan," balas Lia.
"Iya, yuk. Meski Yuyun agak ga suka sih."
Jeni pun membuka laptopnya dan memutar Drakor yang dipilihnya, judulnya true beauty.
"Kalian ngikutin ini gak? 1 episode lagi mau tamat," ungkap Jeni.
"Iya, aku juga ikutin," sahut Mila.
"Aku belum hehehe, kan aku koma," ucap Lia.
"Yaudah kita putar ulang lagi, biar Lia nonton semuanya."
"Ayuk."
Mereka pun menonton dengan serius, setiap episode ekspresi wajah mereka berubah-ubah, kadang nangis kadang ketawa, kadang senyum-senyum, kadang pula marah-marah gajelas, Dahlah author juga suka gitu hehehe. Magic Drakor.
"Sedih banget gw sama soujun, hiks ...," ucap Jeni nangis-nangis di sela-sela Drama masih jalan.
"Iya, hiks ... tapi gimana Suho juga ganteng dan baik," balas Mila membuang ingusnya yang udah kemana-mana.
Kemudian dimomen terakhir, mereka tiba-tiba teriak-teriak gajelas.
"Woy, Suho ama jukyung mau ngapain woy," ucap Mila histeria.
"Aku ga mau liat, ah. Malu." Lia menutup matanya namun sedikit mengintip.
"Halah, nanti juga Lo juga begitu sama Devan kan."
"Apa sih, begitu apaan juga," balas Lia malu dengan wajah bersemu merah.
"Ya gitu, malam pertama, hahaha. Makanya Lo latihan dulu liat beginian," ujar Jeni meledek.
"Iihk, Jeni mesum. Otaknya kotor. Aku udahan nontonnya, otak aku bisa terkontaminasi oleh kalian, huu ...," kesal Lia.
Jeni dan temen-temen cuma cekikikan karena berhasil menggoda Lia.
Tak lama kemudian, Devan akhirnya datang.
Ceklek!
"Kalian pada ngapain, dari luar terdengar ribut banget," tanya Devan sambil berjalan ke arah mereka.
"Lagi nonton Drakor, mau ikut gabung?" tawar Jeni cekikikan.
"Jangan, Van!" Lia menutup laptopnya tiba-tiba dengan wajah bersemu merah.
"Emang kenapa kalau aku gabung, Sayang?"
"Hihihi, Lia lagi malu, Van."
"Malu kenapa?"
"Udahlah ga usah dibahas," pinta Lia kesel.
"Yaudah, aku ga kepo lagi. Kamu udah minum obat belum?" Devan ikut duduk di samping Lia dan mengelus rambut Lia.
![](https://img.wattpad.com/cover/260093762-288-k267684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupuku Pacar Onlineku
Teen FictionSatu tahun lebih pacaran online pas ketemu ternyata sepupu sendiri (Sudah Tamat )#jan lupa vote😊