"Mamah?"
"Tante?"
Reno yang mengetahui Mamah Lia ada, seketika ia pergi meninggalkan mereka. Rasanya tidak mungkin ia menyapa calon mertuanya itu dengan wajah seperti itu. Apa lagi ia masih kesal dengan Lia karena tega membohonginya dan malah meluk Devan kebanding dirinya.
"Awas Lo, Van!" peringat Reno.
"Reno, tungguin aku! Dari tadi ditinggal mulu," teriak Henny yang ikut menyusul Reno pergi.
Lia dan Devan cuma bisa saling menatap cemas, bingung mau menjelaskan apa ke Sari, mamah Lia sekaligus tante Devan.
"Devan? Lia? Ada apa ini? Anak laki-laki tadi itu siapa? Lalu kenapa Henny bisa bersamanya?" tanya mamahnya dengan tatapan mengintrogasi.
"Anu, Mah." Lia nampak bingung mau jelasinya. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenernya.
"Itu tadi pacar Henny, Tant?" jawab Devan cepat.
"Ha?" kaget mamah Lia begitu pula Lia. Devan seketika mencubit lengan Lia diam-diam menyuruhnya diam.
"Maksud kamu, Tunangan kamu punya pacar, Van? Jadi, itu alasan kalian berkelahi sampai bibir kamu luka begini. Jahat sekali gadis itu, bener-bener keterlaluan. Malah memilih pergi dengan selingkuhannya pula," ucap mamah Lia yang sepertinya percaya dengan kebohongan Devan.
"I-iya, Tant," jawab Devan sambil menatap Lia dengan perasaan gugup.
"Oalah, Tante masih ga habis pikir. kenapa anak sesempurna kamu malah sad boy gini si, Nak. Ganteng iya, pintar juga iya. haduh, kasian skali keponakan Tante ini!" Sari mengelus pundak keponakannya itu karena Ibah.
"Iya, Tant. Gagapa. Devan udah biasa kok disakitin sama orang yang Devan cintai," ucap Devan sambil melirik Lia.
"Loh, Napa ni anak malah liatin aku. Berasa disindir," batin Lia.
"Yaudah, setelah belanja kita pulang, ya!"
Lia dan Devan mengangguk. Mereka pun pulang ke rumah. Mamah Lia pun membayar pakain yang mereka pilih. Devan juga dibelikan pula. Untung saja Devan pandai mencari alasan yang masuk akal kalau tidak, bisa berabe Lia. Jika sampai sari tahu Lia punya pacar.
...
Reno yang sakit hati dengan emosi menendang motornya melampiaskan emosinya sampai merasakan nyeri di kakinya."Arrgh, bangsat Lo, Van!" geram Reno.
"Hadeh, kamu harusnya sadar diri, Ren. Lia itu masih cinta sama Devan. Percuma kamu pacaran sama Lia kalau hatinya masih seutuhnya milik Devan. Nyiksa diri tahu ga!" ujar Henny tanpa sadar ia juga ikut menyinggung dirinya.
"Ga usah, bacot. Mending kamu berhenti ngikutin aku!" tegas Reno.
"Iya-iya, aku pulang. Ini tissu buat kamu. Hidung kamu masih berdarah tuh." Henny memberikan tissu itu ke tangan Reno lalu berlalu pergi.
"Ga usah repot-repot!" balas Reno datar, lalu menyumbat hidungnya dengan tissu pemberian Henny, agar darahnya berhenti.
....
Keesokan harinya, Lia tidak mendapati Reno di kelasnya. Telponnya pun tak diangkat. Wa dan Ig nya pun offline. Reno sepertinya masih marah dengan Lia. Karena penasaran ia pun menanyakannya ke Jeni, sepupu Reno."Jen! Reno ga ke sekolah hari ini?" tanya Lia.
"Kayaknya. Di parkiran sekolah, motornya juga ga ada. Tumben banget tuh anak absen ke sekolah. Semenjak lo pacaran sama dia kan, dia jarang banget absen. Lagian dia ga hubungin Lo gitu?"
"Ga, dari kemarin dia offline terus."
"Oalah, Mungkin meninggal," canda Jeni.
"Mulut dijaga," sarkas Yuyun memukul jidat sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupuku Pacar Onlineku
Novela JuvenilSatu tahun lebih pacaran online pas ketemu ternyata sepupu sendiri (Sudah Tamat )#jan lupa vote😊