#Part_11 ( keputusan sulit )

335 27 0
                                    

***
Hari ini pak Hari tiba-tiba mengadakan ulangan matematika mendadak, membuat para siswa kelas XII IPS 3 mengeluh karena tidak belajar semalam. Termasuk Lia yang memang soal belajar ia paling malas.

"Hadeh, tiba-tiba ulangan mendadak. Gimana nih, gw ga belajar semalam," keluh Jeni.

"Sama, aku juga," balas Mila.

"Lia gimana? Belajar ga?" tanya Jeni.

"Ga usah di tanya, kalian udah tahukan jawabannya," jawab Mila memutar bola mata malas. Sedangkan Lia hanya terdiam melamun.

"Hehehe, dahlah. Semoga aja Dinda mau bagi jawaban sama kita,"

Pak guru akhirnya membagikan kertas ulangannya kesemua siswa. Mereka diberi waktu sekitar 90 menit untuk mengerjakan ulangannya.

"Dinda, jawaban nomor satu  apa?" bisik Jeni.

"B ...."

"Hmm, apa itu Jeni?" tegur pak guru.

"Pinjam Tip-X doang, Pak," ucap Jeni cengengesan.

"Cepat kerjakan, jangan berisik!"

"I-iya, Pak."

Dita dan gengnya nampak sibuk menyontek di dalam laci. Lia melihatnya tapi ia tak berani mengadukannya bisa-bisa bullyannya menjadi-jadi.

"Oke, 90 menit berakhir. Kalian silahkan kumpul tugasnya," pinta pak guru.

Mereka kemudian mengumpulkan tugasnya, dan setelah beberapa menit pak guru sudah selesai memeriksa semua ulangan mereka.

"Jeni! Mila! Dita! Aisyah!"

Yang disebut namanya diminta untuk mengambil ulangannya. Hingga akhirnya Lia.

"Dinda! Lia! Viska?"

Mereka pun naik dan mengambil ulangannya. Tiba-tiba Dita dengan sengaja menyandung kaki Lia hingga jatuh tersungkur ke lantai.

Brukk!

"Awh...," ringis Lia yang kini tersungkur di lantai.

"Lia! Lo gapapa 'kan? " tanya Jeni yang dengan cepat membantu Lia bangun.

"Aku gapapa kok, Jen," jawab Lia sembari mengambil kertas ulangannya. Tapi Dita mengambil kertas ulangannya.

"Wih, lihat deh! Nilai Lia jelek banget, 60 doang, hahaha," seru Dita mengejek nilai Lia.

"Kembalikan kertas ulangan Lia!" kesel Jeni dan langsung merebut kembali kertas ulangan Dita.

"Santai, dong. Btw ... teman lo ini bodoh sekali, yah. Lihat dong, nilai kami 80," bangga Dita mendapatkan nilai tinggi dari hasil menyontek.

"Hahaha, 80 aja bangga. Nih, lihat nilai gw 90," bangga Jeni sambil memamerkan kertas ulangannya membuat Dita menjadi kesal.

"Ck, sialan!" umpat Dita.

"Apa itu berisik-berisik!" tegur pak Hari membuat pertikaian mereka berhenti.

"Ga ada ,Pak."

Lia dan Jeni segera kembali ke tempat duduknya masing-masing sebelum mereka kena hukum oleh pak Hari.

Jam istirahat telah tiba, Lia dan teman-temannya pergi bareng ke kantin. Akhir-akhir ini Lia takut sendirian di sekolah, karena ketika ia sendiri pasti mereka akan menindasnya lagi.

"Eh, kemana Devan? Tumben kalian ga bareng ke kantin?" tanya Mila.

"Katanya lagi latihan, jadi ga bisa ke kantin," jawab Lia.

"Wah, jadi Devan masuk tim basket sekolah kita?"

"Iya."

"Duh, idaman banget deh. Kamu ga niat putus gitu , Lia?" tanya Mila bercanda.

Sepupuku Pacar OnlinekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang