"Anu.. gue suka sama Christian."
Hani dan Hyunju saling pandang lagi. Keduanya sudah tahu bahwa Jessica menyukai Christian, tapi heran saja kakak tingkatnya itu malah datang ke sini lalu minta tolong pada Hani soal urusan begini.
"Gue mau nyatain perasaan gue ke dia sore nanti. Lo kan adeknya Christian, nempel terus kan sama dia. Christian juga tiap ada lo perhatiannya selalu ke lo terus. Gue cuma mau minta tolong, sore nanti jangan temuin Christian dulu, bisa? Gue nggak maksud gimana gimana, cuma lo tau sendiri kan gimana Christian?"
Hyunju ingin memaki Jessica kalau Hani tidak memberi kode untuk menahan diri di bawah meja. Bagi Hyunju, Jessica sedang bersikap kasar sekarang. Kenapa dia harus meminta Hani tidak menemui Christian hanya agar perhatian Christian tidak terbagi? Bukankah sudah jelas kalau Christian menaruh rasa padanya, Christian akan lebih memperhatikan Jessica dari pada Hani?
Dan lagi, gara gara Jessica, sebagian orang di kampus percaya kalau Hani hanyalah adik Christian Yu yang sudah lama terpisah. Sebegitu tidak inginnya Jessica menerima kenyataan bahwa ada wanita lain yang di inginkan Christian lebih dari dirinya. Fakta itu membuat Hyunju kesal pada kakak tingkatnya itu.
"Oh gitu.. iya kak, gue nanti juga mau pergi sama Hyunju kok. Santai aja. Ian abis makan siang baru balik ke studio. Nanti ke sana aja."
Hyunju membulatkan matanya. Berpikir kalau Hani sudah gila karena mengijinkan Jessica melakukannya dengan mudah.
"Makasih ya, gue harap lo nggak salah paham." Jessica pun langsung pergi tanpa menoleh lagi.
"Lo gila ya?" Sembur Hyunju setelah memastikan Jessica sudah tidak bisa mendengar mereka lagi.
"Udah sembuh kok," jawab Hani enteng dengan tampang tak berdosa. Membuat Hyunju mengerang kesal setelahnya.
"Jessica mau nembak Kak Christian, gila! Kalau mereka jadian gimana? Lo nya malah iya iya aja di gituin sama tu cewek."
Hani menertawakan Hyunju yang sedang memasang wajah kesalnya sekarang. "Kalau Ian jadian sama Jessica, kayanya gue nangis deh. Cuma ya gimana? Maunya Ian sama dia."
"Ya terus kenapa lo kasih ijin tadi, ih! Sumpah kesel gue! Adik tingkat yang boleh manggil nama doang ke Kak Christian itu cuma lo, itu aja udah nunjukin sespesial apa lo buat kak Christian. Tapi malah Jessica yang jadian! Ih, nggak banget!"
"Calm down, Babe. Gue juga sebenernya nggak mau juga, cuma Jessica juga punya kesempatan yang sama buat nembak Ian. Dan lagi, gue udah bikin Ian nunggu lama. Aku pikir nggak ada salahnya aku juga nunggu. Dia aja bisa, kenapa aku enggak?"
"But, Hani..." Hyunju mencoba bicara lagi. Baginya sikap santai Hani sungguh tidak masuk akal. Membuatnya bertanya-tanya, sepercaya apa Hani pada Christian.
"Its ok, Hyunju." Hani tersenyum secerah mungkin. Lalu mengalihkan pembicaraan dengan meminta Hyunju menemani ke sebuah toko pakaian di Gangnam nanti sepulang kuliah.
Mungkin menghiasi papan iklan sebuah toko lagi adalah ide bagus.
***
Di tempat lain, Jessica tengah duduk di studio Christian. Dengan si pemilik studio duduk juga di depannya. Ada Scott juga tak jauh dari mereka, sedang sibuk dengan komputer di depannya dengan headphone menutupi kedua telinganya.
Seharusnya Jessica senang sekarang, punya kesempatan seperti ini dengan Christian. Tapi tidak. Christian sejak tadi justru sibuk dengan ponselnya, mengabaikan eksistensi dirinya.
"Kok liatin ponsel terus sih Chris? Ada aku loh di sini." Jessica memanyunkan bibirnya. Pura pura sedang kesal agar mendapatkan atensi dari Christian.
