9. Pembalasan

8.6K 555 13
                                    

Gua langsung balik badan dan hadap ke arah Friska dkk. Gua melangkah menuju kearah Friska dkk dengan wajah datar dan tatapan tajam gua. Suasana disana semakin mencekam karena aura gua. Hanya ada bunyi sepatu gua yang melangkah.

tap tap tap

"m-mau a-apa lu" ucap Friska terbata bata

"nyawa lu" ucap gua pelan

"jangan mendekat"

Gua ngehiarauin ucapan dia dan terus mendekat kearah dia.

"gua bilang jangan mendekat!" pekik Friska

"hey santai dong gua gak bakalan apa apain lu kok gua cuma mau main main aja" ucap gua memelan namun gua tekankan setiap kata kata gua dan tepat disamping telingannya

Gua mundur satu langkah untuk membuat jarak dengannya. Gua liat dia dari atas sampe bawah masih dengan wajah datar gua. Gua muterin badan dia dari kanan kekiri sambil menyentuh kedua bahunya.

"lu tau gak gua itu gak suka kalau ada orang yang berani nyentuh orang yang gua sayang"

"lu mau tau gak alasannya apa" tanya gua pelan

dia hanya menggelengkan kepala saja.

"karena semua yang gua sayang gak boleh lecet apalagi rusak walaupun cuma sedikit"

"dan kalau itu terjadi gua bakalan bales orang yang udah ngerusak milik gua dengan lebih parah"

"tapi lu tenang aja gua kali ini gakk main sendiri "

"girl kalian mau main gak" tanya gua ke sahabat gua

"mau" ucap mereka girang -Zia

"15 menit, koma boleh tapi jangan sampe mati" ucap gua sambil melangkah menuju tempat duduk gua yang sebelumnya

"beneran Queen" tanya Mei memastikan

"hm"

"yeyey mainan baruuu" pekik Risha

semua orang yang ada dikantin bingung akan apa yang mereka bicarakan main?15 menit?koma?mati?.

"eh tapi Queen Risha gak bawa alat Risha ucap Risha" dengan wajah cemberut

"Risha mau pake apa?" tanya gua dengan wajah datar gua

"belati"

Gua langsung ngeluarin belati dari saku gua dan nyerahin salah satu belati yang gua bawa ke Risha. Orang orang dikantin semakin dibuat bingung karena seorang nerd berani membawa belati kesekolah.

"wahh ini beneran buat Risha makasih Queen" pekik Risha senang

"gua boleh minta juga gak Queen" tanya Mei pelan

"hm"

"beneran?gua mau paku sama garam "

Gua langsung ngasih beberapa paku berkarat dan sebungkus garam.

"gua mau pistol" ucap Lina

Gua lempar sebuah pistol yang gua rancang sendiri.

"pistol" ucap Zia dingin dengan wajah datarnya

Gua lempar sebuah pistol hasil rancangan gua namun berbeda dengan yang gua kasih ke Lina.

"makasih/thx Queen" ucap Mei,Risha,Lina,dan Zia bersamaan

"hm"

"Queen kita udah boleh main" tanya Risha

"hm,mulai" ucap gua dingin

"guys kalian mau yang mana" tanya Mei pada sahabatnya

"aku mau dia karena dia udah jambak aku" ucap Risha senang sambil menunjuk Amel

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang