Takdir [end]

16. Belanda

"emang lu berani" goda Lina

"ya beranilah"

"berani apa" tanya seseorang dengan nada datar dan dingin

"eh q-Queen sejak kapan sampe" ucap Mei gagapan karena tiba tiba ada Queen dari arah belakang

"barusan" jawab Queen singkat lalu duduk disalah satu kursi kosong yang ada disana

"Queen panjang umur ya padahal tadi Mei baru aja bilang Queen lama terus mau Mei bejek bejek Queennya eh tiba tiba Queen dateng" ucap Risha dengan wajah polosnya

"Meii"

"hehe piss Queen" ucap Mei cengengesan sambil mengangkat 2 jarinya

"kalian udah pesen?" tanya Queen

"belum" ucap mereka serempak

"kenapa belum pesen"

"nungguin lu" ucap Lina

"hm,waiters" panggil Queen pada salah satu pelayan

"iya nona anda mau pesan apa?"

Wait?nona?yup cafe ini punya Queen jadi wajar lah kalo dia dipanggil nona.

"pesen gih kalian mau apa"

"saya mau spaghetti carbonara,strawberri smoothie,and red velvet cupcakes with cream cheese frosting" ucap Mei

"saya mau steak in creamy cajun shrimp sauce (surf and turf),indonesian creamy avocado shake,and chinese manggo pudding" ucap Lina

"kalo aku mau nasi goreng seafood,lemon juices,and bronw sugar miso ice cream " ucap Risha

"tiramisu dessert with chocolate cream and blueberry mojito" ucap Zia datar

"chesnut tiramisu and coffe latte" ucap Queen datar

"itu saja nona?"

"hm"

"baiklah tunggu sebentar pesanan akan diantar sebentar lagi"

"Queen"

"hm"

"pelayan itu kok manggil lu nona" tanya Mei

"la mana saya tau saya kan ikan"

"Queen jangan bejanda"

"becanda Mei" koreksi Lina

"eh iya itu maksutnya" ucap Mei cengengesan

"gua gak tau Mei kenapa gitu mungkin biar lebih sopan aja gitu"ucap Queen untuk meyakinkan mereka

"iya juga ya"

"permisi nona ini pesanan anda"

"hm thanks"

"iya nona sama sama"