Takdir [end]

31. Alay

Queen melangkahkan kakinya memasuki kantin sekolahnya. Saat memasuki kantin ternyata kantin sudah penuh ia mengedarkan padangannya untuk mencari teman temannya ternyata teman temannya ada dimeja pojok bersama dengan Vino dkk (-Vino) . Queen langsung mendekat kearah mereka teman temannya dan langsung duduk tanpa mengucap permisi.

"eh queen dari mana aja" tanya Risha

"bolos"

"wtf lu bolos" tanya Gibran

"hm"

"pesenin"

"samain kayak kita kan" tanya Lina

"hm"

"tunggu bentar"

Tak lama kantin yang awalnya sunyi menjadi ramai karena kedangan most wanted boy QIHS,siapa lagi kalau bukan Vino bagaskara alexander.

"aaww bebeb vino"

"calon imamku"

"gantengnyaa"

"nikmat mana yang engkau dustakan"

"calon suami guaa"

"pacar haluku"

"i love you beb"

"rahim gua anget liat suami gua"

"datar aja ganteng apalagi senyum"

"alay" batin queen mendengus kesal

"dari mana aja lu bos" tanya Gibran

"rooftop" ucap Vino singkat datar dan dingin

"tunggu tunggu berart lu bolos bareng Enzi gitu?" tanya Mei heran

"Enzi siapa" ucap Vino pura pura tidak tau

"dia" ucap Mei sambil menunjuk Queen yang sedang menunduk memainkan ponselnya

"ga"

"nih makanan lu" ucap Lina tiba tiba

"thanks"

"iya"

"lu tadi bolos kan" tanya Mei pada Queen

"hm"

"lu bolos sama Vino?"

Queen menyerngitkan dahinya "Vino siapa"

"noh yang didepan lu" tunjuk Mei dengan dagunya

queen mendongakkan kepalanya menghadap Vino dan menatapnya datar "ga"

"terus lu bolos dimana" tanya Mei heran

"taman belakang"

Mei mengangguk nganggukkan kepalanya "ooh gua kira lu bolos dirooftop sama Vino"

"ga"

"tapi vin tadi gua kan keroptoff roptoffnya dikunci" ucap Kenzo heran

"hm"

"terus lu ko bisa masuk" tanya Kenzi

"gua punya kunci cadangannya" ucap Vino datar

"tapi kenapa tadi pintunya masih ketutup" imbuh Kenzo

"gua kunci dari dalam"

"lu ga ngapa ngapain diroptoff kan" tanya Gibran curiga

"ga"

"lu-"

"diem!" desis Queen dan Vino datar dan dingin sambil menatap Gibran tajam

Gibran yang ditatappun menelan ludahnya kasar ia tiba tiba menjadi gugup karena tatapan itu.