~Part 5~

18.3K 1.7K 45
                                    

Happy reading

'''''''

"Bang?" panggil Bulbul, gadis itu berjalan mencari Kenzo ke kamar remaja itu.

Tangannya terulur membuka knop pintu kamar Kenzo dan hanya memunculkan kepalanya ke dalam. Matanya menerusuri setiap sudut kamar itu.

Bibirnya mengerucut, menyadari Kenzo tidak ada di kamarnya. "Ci Abang keana cih!" ujarnya, dan menutup kembali pintu kamar tersebut.

Kaki pendeknya kembali berjalan melangkah membawanya ke lantai bawah. Matanya terfokus ke bawah, memperhatikan setiap pijakan pada undakan tangga.

Entah hendak kemana, gadis itu terlihat telah menggendong tas di punggungnya. Tak lupa rambutnya yang telah kuncir dua dan poni yang sengaja di biarkan tergantung.

"Bang Jojo? Ih emana cih kok endak ada!" gerutunya dan berjalan ke arah dapur dimana telah ada Winda sedang mengambil air putih di sana.

"Mama, Mama. Bang Jojo keana kok endak ada, dali adi Bulbul caliin tau!" tanya Bulbul, bibirnya mengerucut kesal.

Winda menyimpan gelas yang ia gunakan tadi untuk minum. "Emang kamu mau kemana Bul. Udah bawa tas segala?"

"Bulbul, mau main. Kemalin, kemalin, kemalinnya lagi ci Epul janjian cama Bulbul buat main baleng," sahutnya tangannya terulur menyingkirkan poninya yang sedikit menghalangi bulu matanya.

Winda mendengkus mendengar penuturan anaknya itu. "Terus kamu ngapain nyari Bang Jojo?"

"Ihh, Mama. Bulbul tu, mau minta tolong cama Bang Jojo buat antelin Bulbul ke lumah Epul!"

"Kenapa gak sendiri aja, kan rumah si Eful deket, cuman kehalang lima ruman doang dari rumah kita," Winda menyahuti, sambil berjalan ke arah meja makan.

"Endak mau Bulbul atut, ental kalo Bulbul di ejal kaya Bang Jojo cama ci Emboy gimana?" jelas Bulbul sambil menghentakan kaki kirinnya ke lantai.

Winda menyernyit. "Emboy? Siapa Bul?"

Bulbul berdecak pelan. "Ih, Mama. Itu lo gogognya Pa Jinudin!"

"Jinudin siapa Bul? Di komplek kita gak ada namanya pak Jinudin!" ujar Winda.

"Ada Mama, kata Bang Jojo kemalin!" kekeh Bulbul mantap Winda kesal.

Winda berdecak, merotasikan matanya kesal. "Terserah deh Bul, kalo Pak Jaenudin Mama tau!"

Bulbul menggaruk hidungnya yang tiba-tiba terasa gatal. "Iya itu maksud Bulbul Mama ihh."

Winda mendengkus. "Makanya kalo ngomong tuh yang bener Dek!"

Bulbul mengerucut bibirnya, gadis itu tidak menyahuti lagi karena ia sadar. Ia belum bisa berbicara sepenuhnya dengan benar.

"Mama, jadi Bang Jojo keana?!" tanya Bulbul lagi, ia ingat dengan tujuannya menghampiri Winda.

Winda menatap anaknya itu sekilas. "Di depan kayanya Bul, coba liat deh."

Tanpa menyahuti lagi Bulbul berbalik badan dan melangkah pergi dari dapur ke teras depan.

Matanya melihat ke sekitar teras rumahnya, dan ya,  Kenzo ada di sana tengah duduk di lantai dengan kaki yang di silakan dan fokusnya ke layar ponsel.

Bulbul menghampiri Kenzo. "Bang, antelin Bulbul yu."

"Mau kemana sih, enggak ah, gak liat apa Abang lagi sibuk juga!" sahut Kenzo tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lawan bicaranya.

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang