~Part 30~

6.3K 795 30
                                    

Happy reading

VOTE DULU YOK!

~~••~~

Suasana di pagi hari cukup cerah, langit tampak indah dihiasi gundukan-gundukan awan putih, ditambah lagi matahari perlahan-lahan terus berjalan maju menampakan sinarnya. Begitupun dengan Hawanya, masih terasa cukup sagar untuk dinikmati, dikota Jakarta seperti ini. Tapi, jika dibandingkan dengan hawa di pedesaan, sangatlah berbeda jauh.

Sebagian orang diperkompelkkan tempat tinggal keluarga Aldan, menghabiskan pagi mereka dengan berolahraga, di sekitar komleks itu, apalagi sekarang akhir pekan.

Tetapi, tidak bagi Aldan dan keluarga, apalagi Kenzo masih berada di luar kota. Jadilah keluarga itu menggunakan waktu luang mereka dengan kegiatan masing-masing. Seperti Winda, seperti biasa Wanita itu sibuk dengan urusan dapurnya. Dan Aldan yang memilih untuk mencuci mobilnya, sementara Bulbul, anak itu hanya mengacau, tentunya.

Bulbul hendak mendekat ke arah Aldan, gadis itu sama sekali tidak mengenakan alas kaki, apalagi saat melihat pria itu sedang menyemprotkan air kran, melalui selang pada bagian depan mobilnya.

"Papa! Bulbul mau main ail!" pekiknya berlari kecil dari teras depan, hendak menuju tempat dimana Aldan mencuci mobil.

Aldan seketika melihat kearah Bulbul, pria itu langsung mematikan kran air tersebut. "Enggak, nanti dimarahin Mama. Kamu liatin Papa aja!"

"Tapi Bulbul mau main ail, Papa!" pinta anak itu sambil berdiri diarea yang terdapat air dari semprotan yang Aldan lakukan tadi. Dengan kaki dihentak-hentakan pelan diatas air itu.

Aldan menyimpan selang yang dicekalnya. "Jangan, Adek liatin aja," kata Aldan, dan menghampiri Bulbul terlebih dahulu. "Bulbul, liatin Papa aja, duduk disana--" sambung Aldan kemudian menuntun tangan gadis itu menuju teras dan menyuruhnya untuk duduk.

Bulbul melepas tuntunan Aldan. Gadis itu mendongak melihat wajah Aldan. "Kok gitu cih, Papa celalu endak boleh. Bulbul kan mau main ail cama Papa!"

Aldan kembali menuntun tangan anak itu, melanjutkan langkahnya menuju teras. "Kalo main air sembarangan nanti sakit! Nanti gak bisa sekolah lagi, teruskan katanya mau liburan," jelas Aldan.

Bulbul mengerucut sebal. Anak itu akhirnya menuruti apa yang diperintahkan Aldan, duduk diteras itu.

"Sekalian pake sendal Bul," perintah Aldan kembali, melihat anak itu tidak mengenakan sandal sama sekali. Sebelum melanjutkan kegiatannya.

"Endak, lagian cendal puna Bulbul endak ada kok!" elak Bulbul, saat melihat sandal miliknya yang berada agak jauh didalam garasi.

Aldan langsung menunjukan tanggannya kearah dimana letak sandal Bulbul. "Itu apa? Jangan banyak alesan Bul. Mau nanti kakinya ada yang gigit?"

Bulbul berdecak pelan, "Endak mau Papa!"

"Ya udah sana pake!" perintah Aldan.

Akhirnya Bulbul segera beranjak dari duduknya dan mengambil sandalnya didalam garasi sana. Dengan jalannya yang dihentak-hentakan ke lantai.

Aldan menghela napasnya pelan sambil menggelengkan kepalanya. Dia pun akhirnya kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Menyalakan lagi kran itu, lalu menyemprotkan air tersebut ke seluluh bagian mobil putih itu.

"PAPA, PAPA! BULBUL MAU NAIK MOTOL BANG JOJO YA?" celetuk Bulbul. Meminta ijin, padahal dia kini sudah duduk diatas motor vespa milik Kenzo. Dan gadis itu juga sudah mengenakan sandal.

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang