~Part 31~

5.5K 751 23
                                    

Happy reading

~~••~~

"Mama!" panggil Bulbul sebelum Winda pergi dari tempatnya.

"Apalagi?"

"Nomelna Bang Jojo endak ketemu-ketemu!" ujar Bulbul sembil menyodorkan ponsel itu pada Winda berniat meminta bantuan.

Winda menghela napasnya, dan melangkah menghampiri Bulbul yang duduk di sofa tak jauh dengan dirinya berdiri sekarang.

Wanita itu langsung mengambil alih ponsel Aldan, "Biasanya juga, bisa sendiri!" kata Winda sambil mengutak-ngatik benda pipih itu.

"Bica kok, tapi cekalang nomel dihp Papa banak baget. Bulbul jadi pucing tau!" elak Bulbul.

"Mama, Mama nepon Abang na, yang bica liat muka Bang Jojo na lagsung!" pinta Bulbul lagi, sambil mengintip sedikit ponsel yang tengah di mainkan Winda tersebut.

"Iya, nih," Winda kembali menyodorkan ponsel itu pada Bulbul, yang langsung diterima oleh anak itu.

Bulbul terlihat sedikit mengerutkan keningnya, saat melihat foto Kenzo. "Ihh! Mama, kok Bang Jojo poto cama monet cih! Kok Bulbul endak tau, endak diadak liat monet lagi!" protes Bulbul mengerucut kesal, saat melihat poto profil yang digunakan Kenzo.

Niatnya ingin ke area dapur kembali. Namun, Winda kembali urung, saat mendengar ucapan Bulbul. Winda mendengus pelan, "Mama, gak tau Bul, mungkin Bang Jojo lagi main sama Bang Satria, Bang Gibran ituh."

"Nanti kita liat monet yah Mama, kaya monet yang dipoto cama Abang!" pinta Bulbul, sambil mendongak sebentar kearah Winda.

Winda mengangguk singkat saja. "Iya," dan kembali melangkah melanjutkan niatnya yang ingin pergi ke dapur.

Bulbul kembali menatap layar ponsel itu. Namun, panggilan yang tengah dilakukannya, sama sekali belum dijawab oleh Kenzo dari sana.

Bulbul berdecak kesal. Tak lupa bibir mungilnya mengerucut, sudah hampir dua menit ia menunggu, namun Kenzo belum juga mengangkat panggilannya.

"MAMA!" panggil Bulbul bertetiak. Jari telunjuk anak itu mengetuk-ngetuk layar ponsel itu kesal.

"MAMA! BANG JOJO ENDAK MAU ANGKAT TELPONA!" ujarnya masih dengan berteriak.

"Tungguin aja, mungkin Bang Jojo lagi gak pegang hp," sahut Winda setengah berteriak.

Tak lama Aldan masuk dengan tangan kanan menjingjing sebuah ember yang tadi digunakan. Dan mungkin saja, pria itu kini telah selesai dengan kegiatan mencuci mobilnya.

Bulbul yang melihat Aldan sudah masuk, berujar, "Papa, Bang Jojo dali tadi endak mau angkat tepon dali Bulbul tau!" adu gadis itu.

"Benelkan, kata Bulbul duga, Bang Jojo pasti kecel telus malah cama Bulbul. Makana Bang Jojo cekalang endak mau anggkat tepon dali Bulbul!" sambung Bulbul dengan bergumam, sambil memandangi layar ponsel itu taklupa juga diiringi dengan bibirnya yang mencebik kesal.

Tentunya gumaman Bulbul, masih terdengar jelas oleh Aldan. Aldan terkekeh pelan melihat raut wajah anak itu, "Gak mungkin Bul, paling Bang Jojo lagi sibuk disana."

"Atau mungkin Bang Jojo lagi gak pegang hp," ujar Aldan kembali.

Bulbul menekuk wajahnya, sambil terus menekan-nekan layar pinsel itu kesal. "Ya telus gimana dong Papa! Pokona Bulbul mau nepon Abang!"

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang