~Part 22~

6.2K 814 34
                                    

Happy reading

VOTE DULU!

Di sini si Bulbul masih ada di kantor ye, bareng Om Caka ✊🏻

~~••~~

Bulbul masih berada di area kantor, menunggu Aldan yang belum usai dengan pekerjaannya.

"Om Caka?" panggil Bulbul tiba-tiba, keduanya tengah berjalan kembali ke area dalam kantor. Pasalnya, Saka dan Bulbul baru saja pulang dari toko eskrim yang berada tepat di sebrang kantor Aldan.

Saka yang menuntun tangan Bulbul, menatap anak itu dengan menundukan sedikit kepalanya. Karena, tinggi badan Bulbul hanya sebatas pahanya saja. "Iya, kenapa Bul?"

Bulbul yang masih asik menjilati eskrim itu, sampai-sampai belepotan kemana-mana. Memberhentikan terlebih dahulu kegiatannya. "Om Caka baik deh, endak kaya Bang Jojo!" ujarnya dengan wajah sebal saat mengucapkan kata terakhir.

Alis tebal milik pemuda yang kira-kira berumur 20 tahun itu, terlihat terangkat. "Bang Jojo? Dia Abangnya kamu?" tanya Saka, akhirnya.

Bulbul menganggukkan kepalanya, sampai-sampai kedua kuncir kudanya itu ikut bergerak. "Iya, Bulbul cebel cama Bang Jojo!" adunya tak lupa bibir mungilnya yang mengerucut sebal. Tak peduli dirinya baru kenal dengan Saka beberapa jam yang lalu.

Saka terkekeh dibuatnya, tangannya terulur mengacak pelan rambut Bulbul. "Kenapa emang?"

"Bulbul cebel tau! Bang Jojo cuka baget jailin Bulbul--" Bulbul menjeda ucapannya, dan kembali menjilat eskrim yang dipegangnya terlebih dahulu. "Telus kalo Bulbul minta ecklim cuka endak dikacih!" sambungnya mengadahkan kepalanya menatap Saka, sambil sedikit bibir mencebik.

Saka kembali tekekeh pelan mendengar penuturan dan raut wajah Bulbul. "Mungkin Abang kamu, gak mau kamu tambah gendut," ujar Saka kembali terkekeh diakhir ucapannya, untuk ke sekian kalinya.

Bulbul mengerucut bibirnya sebal menatap Saka. "Bulbul endak endut Om Caka!"

Seka tertawa, dan mengangkat tubuh Bulbul membantu untuk duduk di kursi yang ada di lobby. "Iya, kamu enggak gendut, tapi gempal."

Bulbul menatap Saka dengan kening yang terlihat berlipat mendengar apa yang dikata Saka terdengar cukup asing ditelinganya.

"Gempal apa, Om?" tanya Bulbul dan kembali menjilat eskrim yang masih tersisa.

Saka menggosok hidungnya yang tiba-tiba terasa gatal. "Pada dan berisi Bul."

Bulbul terdiam sejenak, menatap wajah Saka dengan mengedipkan matanya lambat. Dan tak lama Bulbul membulatkan mulutnya membentuk huruf o. "Ooh!"

"Tapi cekalang Bulbul endak cebel lagi kok cama Bang Jojo!" ujar Bulbul kembali.

"Kenapa gitu, bisa gak sebel lagi?"

"Coalna kemalin-kemalin, Bang Jojo malahin temen cekulah Bulbul yang cuka nakal cama Bulbul. Jadi cekalang Bulbul endak cebel lagi deh cama Bang Jojo!" jelas Bulbul yang membuat Saka kembali terkekeh, entah untuk kesekian kalinya, mendengar apa yang di bicarakan anak dari atasannya itu.

"Bagus dong, jangan kebanyakan sebel sama Abang nya gak baik," ujar Saka dan membantu Bulbul membersihkan bibirnya yang kotor akibat eskrim yang dimakannya, dengan tisu yang telah tersedia diatas meja lobby sana.

"Bul, Om mau ke toilet dulu, Bulbul diem dulu disini, jangan kemana-mana yah?" lanjut Saka beranjak dari duduknya membenarkan jasnya terlebih dahulu, dan menepuk pelan kepala Bulbul.

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang