~Part 35~

6.2K 870 85
                                    

Happy reading

VOTE DULU!

UDAH?

KALO UDAH, SOK MANGGA LANJUT

~~••~~

Setelah kemarin melewati hari libur selama dua hari. Dan kini hari senin telah tiba, hari dimana seluruh aktivitas kembali dimulai. Baik itu bagi pelajar, guru, kariawan, ataupun para pejabat negara sekalipun, maybe.

Namun, kali ini keberuntungan sedang berpihak pada seorang Kenzo. Atau lebih tepatnya keberuntungan bagi seluruh warga SMA Nusantara. Pasalnya, tadi malam Kenzo mendapat kabar dari grup chat kelasnya. Yang disampaikan langsung oleh wali kelas, bahwasannya besok atau hari ini, hari senin, SMA Nusantara di liburkan. Selama dua hari berturut-turut.

Kenzo tidak memperdulikan libur tersebut karena hal apa. Dan setahunya juga minggu ini tidak ada tanggal merah. Tapi, Kenzo memilih bodo amat,  yang penting libur. Oleh karena itu, remaja itu sekarang memilih untuk segera beranjak ke lantai bawah. Untuk sekedar mengisi perutnya.

Kenzo masih melangkah menuruni undakan tangga. Tepat ditengah-tengah undakan tangga itu, suara ponsel yang digenggamnya berbunyi. Menandakan panggilan dari seseorang masuk.

Kenzo mengangkat tangan kanannya. Dimana ponsel itu dia genggam menggunakan tangan tersebut.

Tertera nama si penelepon yang pagi-pagi seperti ini bisa-bisanya meneleponnya. Satria, ya, cowok itulah yang menelepon.

Kenzo berdecak. Sambil terus melangkah menuruni tangga itu menuju ruang makan. Jarinya menggeser ikon warna hijau untuk menjawab panggilan itu.

"Jo!" ujar Satria dari sebrang sana.

"Apa?!" sahut Kenzo. Dan memasukan tangan kirinya pada saku celana boxer'nya.

"Charger gue ada di lo kagak?"

"Yang warna apaan. Soalnya charger ditas gue ada dua! Kagak tau punya saha wae!" jawab Kenzo. Sambil terus berjalan melangkah ke tempat tujuan.

Terdengar suara decakan dari sebrang sana. "Woy, charger gua juga kagak ada!" kali ini terdengar dari suaranya, Alan lah yang berbicara.

"Ya udah, berarti emang itu punya lu pada!"

"Kenapa bisa ada di lu segala sih. Ribetkan gue jadinya, hp gue mau mati inih!" Satria yang kembali berujar.

Kenzo merotasikan bola matanya. "Ogeb lo! Lo sendiri yang kemaren suruh gue buat bawa tuh charger!"

"Iya gituh?"

"Iyi gitih!" ledek Kenzo. Cowok itu sekarang sudah memasiki area ruang makan. Terlihat dimeja makan itu, sudah ada Aldan, Winda, dan tak lupa juga dengan Bulbul yang telah mengenakan seragam sekolahnya. Tak lupa juga dihadapan anak itu telah ada sarapan kesukaannya, dan susu coklat.

"Entar siang gue ke rumah lo! Lu jangan kemana-mana!"

"Heem!" sahut Kenzo dan langsung mematikan panggilan itu secara sepihak. Masa bodo dengan Satria yang pasti sekarang tengah mengumpat.

Atensi Aldan dan Winda seketika mengarah pada Kenzo. Yang sekarang sedang menarik kursi untuk dia duduki.

"Kenapa belum siap-siap?!" tanya Aldan. Dengan nada mengintimidasi. Melihat Kenzo masih mengenakan pakaian biasanya.

Kenzo terulur mengambil dua lembar roti tawar dan menyimpannya di atas piring, tak lupa beserta selai kacangnya. Lalu menyahuti perkataan Aldan, "Siap-siap kemana?"

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang