~Part 13~

9.7K 997 26
                                    

Happy reading

~~••~~

"Eh, eh. Jo Mau kemana?!" celetuk Winda bertanya, melihat anak pertamanya terburu-buru keluar hendak melewati pintu utama.

Kenzo memberhentikan langkahnya tepat di pintu utama itu. Dan berdecak, membalikan badannya kembali. "Mulung Ma!"

Winda tertawa garing. "Hahahaha! Lawak lu!"

Kenzo merotasikan bola matanya. "Kenapa sih Ma, Jojo mau sekolah-lah gak liat udah rapih gini pake baju seragam, ya kali anak sultan mulung!"

"Iya tau. Maksudnya tungguin, sekalian kamu anterin Bulbul dulu," tutur Winda, sambil berjalan menuntun Bulbul menghampiri Kenzo.

Kenzo berdecak kesal. "Ma, Zo udah telat--" protesnya sambil menunjukkan jam di pergelangan tangannya. "Bentar lagi masuk. Kenapa dah gak Mama aja yang anterin Bulbul!"

"Gak bisa! Mama sibuk, harus nyiapin ini, itu. Kamu taukan Kakek sama Nenek dari Bandung hari ini mau ke sini!" jelas Winda.

"Lagian, masih ada waktu. Keburulah nganterin Bulbul dulu," sambung Winda. Wanita itu berjongkok mengsejajarkan tubuhnya dengan Bulbul, dan membuka rasleting tas anaknya memasukan bekal berupa susu kotak dan roti yang Kenzo kemarin-kemarin salah beli.

"Endak mau Mama, Bulbul endak mau cucu!" larang Bulbul menghentikan Winda yang akan memasukan susu itu.

Winda menyernyit heran, tak biasanya. "Kenapa?"

Bulbul menggelengkan kepalanya tegas. "Endak! Bulbuk endak mau nucu lagi!"

"Iya, kenapa?!"

"Endak mau! Kemalin ci endut di cekulah atain Bulbul endut! Bulbul endak mau minum cucu lagi, ental tambah endut!" ketusnya, tak lupa bibirnya mencebik kesal.

Winda mengangkat sebelah alisnya. "Ya udah, tapi yakin, gak mau bawa susunya? Entar di sekolah jangan nangis ya kalo mau minum susu!"

Bibirnya semakin mencebik kesal. "Ihh Mama, endak mau!"

"Ya udah bawa aja ya?"

"BUL! CEPETAN MAU BARENG GAK, KALO LAMA ABANG TINGGAL NIH!" teriak Kenzo yang sudah mengeluarkan motornya dari garasi.

"Udah sana berangkat, jangan nakal," pinta Winda diiringi kecupan singkat pada pipi anaknya itu.

"Oh iya Zo. Nanti sekalian pulang sekolah jemput Bulbul dulu," perintah Winda sebelum Kenzo menjalankan motornya keluar dari pelataran rumahnya.

Kenzo memasang wajah memelasnya. "Kok gitu sih Mah!"

"Jangan banyak protes Zo. Nanti Mama tambahin uang jajan kamu," ujar Winda yang masih berdiri di teras rumahnya.

Senyiman terbit menghiasih wajah tampannya. "Oke, siap laksanakan ratu!" sahut Kenzo sambil memberi hormat pada Winda.

Winda mengeringkan bola matanya, mendengar tanggapan Kenzo. Melihat Kenzo pergi keluar dari gerbang rumahnya.

Tin! Tin! Tin!

Masih berada di dalam komplek perumahannya, Kenzo menyalakan klakson motornya, melihat Ilham yang mengendari motor metik milik cowok itu melaju di hadapannya.

"HAM! HAM! TUNGGU!" ujar Kenzo memerintah pada Ilham yang terus melaju.

"BERHENTI DULU NAPA!" kata Kenzo kembali dengan setengah berteriak.

Ilham sepontan memberhentikan laju motornya. Menatap Kenzo dengan mengerutkan dahinya. "Apa sih lu!"

Kenzo terkekeh. "Lu gak sekolah?" tanyanya basa-basi.

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang