~Part 33~

6.1K 825 60
                                    

Happy reading

VOTE DULU YAH?

UDAH?

OKEH SIAP SILAHKAN LANJUT><

~~••~~

Memang, hari ini adalah jadwal kepulangannya Kenzo beserta ketiga temannya dari Bali ke Jakarta. Namun, jadwal penerbangan yang telah dipesan, terjadwal pada pukul 14.00. Itu artinya masih ada beberapa jam, waktu yang tersisa, dan bisa mereka gunakan, semisal untuk kembali berjalan-jalan ke tempat yang belum sempat kemarin mereka kunjungi, atau bisa juga dengan berkuliner dan hal-hal semacamnya di sana. Sebelum mereka benar-benar pulang ke Jakarta.

Ke empatnya berjalan saling beriringan keluar dari Hotel tempat mereka menginap selama berada di Bali. Tujuan utama mereka kini hendak mencari makanan, atau lebih tepatnya mereka akan ke sebuah cafe yang tak jauh dari Hotel itu untuk sekedar mengisi perut, yang belum sempat terisi oleh makanan berat.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di cafe itu. Kini, Kenzo, Satria, Gibran, dan Alan sudah memasuki cafe yang cukup kekinian, unik dan desain instagramebel bagi mereka yang pecinta berfoto. Tak ingin berlama-lama, ke empatnya memilih tempat duduk dimeja yang berada dibagian pojok cafe.

"Kita take off jam berapa?" tanya Kenzo memulai pembicaraan. Ke empatnya kini sudah mendudukan bokongnya pada kursi cafe itu.

Alan mendongak dan menyimpan benda pipih miliknya di atas meja itu, kemudian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Jam berapa dah Sat?" Alan malah balik bertanya, dikira dia sendiri yang akan menjawab.

Satria menumpangkan kakinya pada kaki sebelahnya, sebelum menjawab. "Jam berapa ya--" Terlihat Satria tengah berfikir, "Kira-kira kisaran jam duaan lah."

Ke tiganya mengangguk. Gibran pun ikut membuka suaranya, "Kita cuma duduk aja disini, kagak pesen apa!"

"Ya udah tinggal pesen anjir!" sahut Satria.

Gibran mendengkus pelan, "Lo yang pesen. Lo kan yang mau bayarin Malih!"

"Astagfirullah! Ribet amat sih lu, tinggal pesen aje udah laper ini!" ujar Kenzo dan mengambil menu yang ada di atas meja itu.

"Mbak sini, mbak!" pinta Kenzo pada Waitress disana, sambil melambaikan tangannya memerintah.

"Iya, pesan apa Mas?" tanya Waitress itu. Tak lupa sambil membawa sebuah not.

"Lu pada mau makan apaan?" tanya Kenzo pada ketiga temannya terlebih dahulu.

"Gue--" Alan menjeda ucapanya sambil melihat-lihat menu itu sejenak. "Chicken Fingers, minumanya jus lemon."

"Kalo gue ayam betutu plus nasinya, minumanya es thai tea," ujar Satria dan menampilkan deretan giginya.

Kenzo mendengus. Dan berujar, "Terus, satu, Spaghetti carbonara, sama minumannya es timun nata de coco," pesan Kenzo.

Lalu tatapan ketiganya mengarah pada Gibran yang asik dengan ponselnya. "Lu makan apa nyet?" tanya Kenzo akhirnya.

Gibran mendongak sekilas. "Samain aja kek lu, tapi minumanaya jus alpukat!" balas Gibran.

"Udah itu aja Mbak," ujar Kenzo dan langsung di beri anggukan singkat dari waitress itu.

"Baik mas, mohon ditunggu," kata waitress itu sambil membungkukan badannya singkat dan langsung berjalan pergi dari sana.

"Abis dari sini gue mau cari oleh-oleh dulu, lu pada ikut. Tapi terserah lu pada kalo nanti mau beli atau kagak ye!" celetuk Satria sembari punggungnya disandarkan pada sandaran kursi itu.

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang