~Part 37~

6.5K 742 27
                                    

Happy reading

Vote dulu!

~~••~~

Puas dengan libur cukup lama yang Kenzo jalani selama dua hari, dan di tambah dengan berlibur di Bali selama tiga hari. Namun, tetap saja, jika di beri pilihan untuk libur lagi atau kembali sekolah. Kenzo orang pertama yang memilih LIBUR LAGI!

Dan kini, hari rabu sudah memasuki. Itu artinya kegiatan sekolah SMA Pelita Nusantara kembali berjalan dengan semestinya. Seperti biasa, setelah kegiatan rutinnya di setiap berangkat sekolah, yang tak lain adalah mengantarkan terlebih dahulu seorang Bulan Aneska Anindira. Atau panggilan akrabnya Bulbul, ke tempat sekolahnya di TK Permata Hati.

Jam 06:45, Bulbul telah berada di depan kelasnya. Tentunya di antar oleh Kenzo. "Abwang, nanti puwang cekulah. Dadan tutat tama tutu yak! Di tupelmaket!" pinta Bulbul. Wajar saja jika bicara anak itu lebih parah dari biasanya. Pasalnya mulutnya kini tengah mengemut sebuah permen kaki. Bulbul masih menagih perkataan Kenzo waktu lalu. Pasalnya Kenzo yang kemarin-kemari telah berjanji itu, akan memberikan coklat, sampai sekarang cowok itu belum juga menepati janjinya.

"Iya."

"Awac yah kalo Bang Jojo bo'ong lagi! Bulbul bakal nangih!" ancam Bulbul. Sambil menunjuk Kenzo mengunakan permen itu.

"Iya!

"Awac! Bulbul ngambek kalo Abang bo'ong lagi!"  ucap Bulbul lagi. Setelahnya anak itu mengerucutkan bibirnya.

"Iya! Sana masuk cerewet amat si!" suruh Kenzo. Membalikan badan Bulbul agar segera masuk kelas.

Bulbul mengerucutkan bibirnya kesal. Dan berbalik badan lagi. "Abang cuka bo'ongin Bulbul cih!"

"Enggak! Nanti pulang sekolah di jemput!"

"Danji ya, endak bakay bo'ongin buybuy lagi?" kata Bulbul kembali berbicar dengan permen yang berada di mulutnya. Sambil mengangkat jari kelingkingnya pada Kenzo.

Kenzo mendengkus pelan. Dan membungkukan badannya sedikit. Lalu mengaitkan jari kelingking dengan jari kelingking milik Bulbul. "Iya Bul!"

Bulbul menampilkan deratan giginya, sampai-sampi matanya terlihat terpejam. "Bulbul tayang Abang!" ujaranya dan memeluk leher Kenzo.

Kenzo terkekeh pelan. "Udah masuk sana," suruhnya dan melepaskan tangan Bulbul yang memeluk lehernya. "Belajar yang bener. Jangan bandel!"

Bulbul mengangguk, masih dengan senyuman dua jarinya. "Dadah Abang!" kemudian anak itu berbalik badan dan berlari kecil memasuki kelasnya.

Kenzo kembali menegakan tubuhnya. Helaan napas pelan terdengar keluar dari mulutnya. Kenzo menatap Bulbul, memastikan anak itu  sudah berada di bangkunya.

Setelahnya Kenzo berbalik badan. Cowok itu membenarkan posisi tasnya terlebih dahulu, dan segera melangkah pergi dari sana. Menuju sekolahnya.

~~••~~

SMA Pelita Nusantara

Sekarang, Kenzo dan tak lupa dengan kedua temannya. Yang tak lain, yaitu Satria dan Gibran. Ketiganya tengah berjalan beriringan, di koridor kelas. Sepertinya ketiga manusia itu hendak ke kantin. Pasalnya, waktu istirahat sudah tiba beberapa menit yang lalu.

"Eh--lu mau ke mana Jali?!" celetuk Satria bertanya. Cowok itu menarik kerah baju Kenzo. Yang mana, Kenzo malah berbelok ke kanan, sedangkan kantin didepan sana.

"Beheung aing ka cekek anjir!" sewot Kenzo. Mengusap-ngusap lehernya. Sambil menatap Satria kesal.

(Leher gue kecekek anjir!)

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang