~Part 34~

5.5K 819 64
                                    

Happy reading

Kalo ada typo tandain yeh:v

Jan lupa pada vote dulu!

~~••~~

Penjual eskrim itu menatap Bulbul, yang malah asik dengan eskrimnya. "Ya udah gak papa, nanti Bang Memet minta sama Mama Eneng!"

"Ya udah, minta aja cama Mama. Yuk Pul!" ujarnya dan berjalan meninggalkan penjual eskrim itu.

Penjual eskrim itu menarik napasnya dalam, dan beristigfar, "Astagfirullah!"

Ke empat anak itu sekarang tengah melanjutkan perjalannya, ke tempat tujuan, yakni rumah Eful. Tak lupa seraya menikmati eskrim hasil mengutang tadi.

Dari tempat Bulbul menghentikan penjual eskrim tadi. Jarak antara tempat itu dengan rumah Eful tak begitu jauh, hanya harus melewati satu rumah saja.

Dan kini ke empatnya sudah menginjakan kaki tepat memasuki gerbang rumah Eful, yang sengaja telah dibiarkan terbuka.

Baru saja akan menginjakan kaki mereka masing-masik ke teras rumah itu. Namun tiba-tiba Bulbul menceletuk.

"Eful," cicit Bulbul.

"Ayok Bul, kenapa?" tanya Eful, lalu menyuapkan sesendok eskrim itu.

"Bulbul--Bulbul mau pulang!" katanya sambil memegangi perutnya dan tak lupa bibirnya dicebikkan.

Eful kembali menyuapkan eskrim itu sebelum berkata lagi. "Kenapa, kan mau main."

"Bulbul, mau pulang Eful! Bulbul cakit pelut, mau eek!" ujar Bulbul lagi. Dan sempat-sempatnya anak itu kembali menyuapkan eskrimnya.

"Ya udah eeknya di lumah Eful aja," saran Eful, dan menatap sekilas pada Avi dan Vivi. "Iyakan Avi, Vivi?" sambungnya bertanya.

Keduanya mengangguk. "Iya!" jawabnya serempak. Dan Vivi, anak itu sembari mencolek eskrim milik Abangnya. Yang membuat Avi berdecak kesal.

"Vivi! Vivi kan juga punya!" sewot Avi dan bergesar sedikit menjauh dari Vivi.

"Ih! Avi pelit!"

"Endak mau! Bulbul mau eek di lumah aja!" Bulbul menyahuti kembali, sambil memegangi perutnya dan kaki anak itu yang tidak bisa diam, terus saja bergerak gelisah.

"Ya udah, sana kamu pulang aja!" kata Eful.

Bulbul mengerucutkan bibirnya kesal. "Eful antelin Bulbul. Bulbul takut!"

"Cepet Epul! Bulbul mau eek tau!" pinta Bulbul lagi, sambil menarik-narik tangan Eful.

Eful berdecak kesal, lalu kembali memakan  eskrimnya yang masih tersisa. "Bental! Esklim Eful belum abis!"

"Iih! Eful tepet nanti Bulbul eek dicini!"

Eful terlebih dahulu membuang wadah eskrim itu. Dan berucap, "Ayok. Bulbul kamu libet banget sih!"

Bulbul mengerucut kesal. "Bulbul mau eek Eful!"

Eful beralih menatap Avi dan Vivi. "Ayok, Avi, Vivi! Antelin si Bulbul!" ujar Eful pada kedua anak itu yang berdiri di belakangnya.

"Enggak, kamu aja sana, kita tunggu di sini!" tolak Vivi yang masih asik menikmati eskrimnya yang tersisa.

"Kok gitu, pokoknya kalian ikut! Cepet!" kekeh Eful dan memilih menarik tangan Avi.

Sementara Bulbul terus bergerak gelisah. "Iiih! Tepet eful, Bulbul udah mau eek!"

Eful kembali menatap Bulbul sebentar. "Iya ayok cepet! Nanti kamu eek di sini! Nanti bau lagi!" kata Eful dan setelahnya keempatnya keluar kembali dari area rumah itu, menuju rumah Bulbul.

BULBUL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang