Ragini dan Laks keluar dari rumah. Seseorang sedang menunggu Ragini dengan bersandar mobilnya. Orang itu menoleh saat melihat Ragini datang dan dia lalu berdiri tegak. Ragini dan Laks melihat orang itu.
"Selamat pagi Ragini. Aku datang kesini untuk mengantarmu ke kantor," kata orang itu yang tak lain adalah Shivin.
"Shivin aku ini suami Ragini. Jadi aku yang lebih berhak mengantar Ragini ke kantor," tegas Laks.
"Aku yang lebih berhak karena aku adalah kekasihnya Ragini. Jadi pasti Ragini lebih memilih aku," kata Shivin.
Ragini yang tak ingin mendengarkan pertengkaran mereka berdua. Ragini masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya menuju kantor Ayahnya. Mobil yang dipakai Ragini adalah mobil yang Shekar berikan pada Ragini kemarin. Shivin dan Laks masih terus bertengkar.
"Aku yang akan mengantar Ragini," kata Shivin.
"Aku yang akan mengantar nya," kata Laks.
Mohit melihat Shivin dan Laks sedang bertengkar. Dengan segera dia menghampiri mereka berdua.
"Kenapa kalian bertengkar?" tanya Mohit.
"Tidak ada Kak. Aku hanya ingin mengantar Ragini. Tapi dia juga ingin mengantar Ragini," kata Laks.
"Ragini," kata Mohit bingung karena Ragini tak ada disana.
"Iya Kak," kata Laks lalu menoleh kesampingnya dan Ragini tak ada disana.
"Dimana Ragini sekarang?" tanya Laks saat tau Ragini sudah tidak ada disana.
Setelah mengetahui Ragini tak ada disana, Shivin bergegas masuk ke dalam mobil dan menyusul Ragini.
"Kenapa kau tanya Kakak Laks? Tapi pasti dia sudah berangkat ke kantor sekarang," kata Mohit.
"Gara-gara kau Shivin," kata Laks melihat ke arah Shivin dan ternyata Shivin sudah pergi.
Laks kemudian juga pergi menyusul Ragini. Mohit hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Laks dan Shivin tadi.
Ragini sudah ada diruangannya bersama dengan sekretarisnya.
"Tolong jangan biarkan siapapun menggangguku. Bilang saja aku sedang sibuk. Termasuk Laks Maheswari dan Shivin Kapoor," kata Ragini.
"Baik Bu," kata Sekretaris.
"Sekarang kau pergilah dari sini," kata Ragini.
Sekretaris pun pergi dan meninggalkan Ragini sendiri. Ragini lalu memulai pekerjaan. Ragini dulu sering membantu Ayahnya bekerja di kantor. Jadi dia tak perlu lagi butuh bantuan dari sekretarisnya ataupun orang kepercayaan Ayahnya.
Shivin sampai di kantor Ragini dan tak beberapa setelah itu Laks juga sampai disana. Laks dan Shivin lalu masuk ke dalam kantor.
"Aku ingin bertemu dengan Ragini sekarang. Apa dia sudah ada di kantor," kata Shivin pada salah satu karyawan.
"Bu Ragini ada dikantor. Silahkan Anda........," kata karyawan terpotong karena sekretaris datang.
"Maaf Bu Ragini sedang sibuk dan dia tak ingin di ganggu," kata Sekretaris.
"Kau bilang saja kalau Shivin Kapoor yang ingin bertemu dengan nya," kata Shivin.
"Maaf Tuan tapi tetap tidak bisa karena Bu Ragini juga tak bertemu dengan Tuan," kata Sekretaris.
Laks tersenyum bahagia karena Ragini tak mengizinkan Shivin untuk menemuinya.
"Shivin pasti aku yang akan bertemu dengan Ragini," kata Laks percaya diri.
"Aku saja tidak bisa menemuinya, apalagi kau Laks," kata Shivin.
"Tolong kau bilang kalau aku Laks Maheswari ingin bertemu dengan nya," kata Laks.
"Maaf Tuan, Anda juga tidak bisa menemui Bu Ragini," kata Sekretaris.
Shivin tertawa karena Laks juga tidak diizinkan menemui Ragini. Laks lalu mendekati Shivin dan membisikkan sesuatu padanya.
"Shivin lupakan pertengkaran kita sebentar dan sekarang kita bekerja sama agar bisa masuk ke ruangan Ragini," bisik Laks.
"Baiklah. Aku setuju," bisik Shivin.
Shivin mengeluarkan pistol dari balik jasnya lalu mengancam sekretaris.
"Jika kau tak mengantar kami ke ruangan Ragini. Aku akan menembakmu," ancam Shivin.
"Baiklah. Aku akan mengantar kalian ke ruangan Bu Ragini. Tapi tolong jangan tembak saya," kata Sekretaris takut.
"Cepat jalan," bentak Shivin.
Karyawan disana hanya bisa diam melihat itu semua. Sekretaris lalu menunjukkan dimana ruangan Ragini dan dibelakangnya diikuti Shivin dan Laks. Akhirnya mereka sampai di depan ruangan Ragini. Sekretaris lalu membuka pintu tanpa mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam.
"Kenapa kau kesini lagi?" tanya Ragini.
Sebelum Sekretaris nya menjawab, Ragini melihat Shivin dan Laks ada dibelakang Sekretaris nya. Ragini melihat Shivin yang menodongkan pistol ke arah Sekretaris nya.
"Maaf Bu. Mereka memaksa untuk masuk dan saya tak bisa mencegahnya," kata Sekretaris.
"Tidak papa. Sekarang kau pergilah," kata Ragini.
Sekretaris lalu pergi dari ruangan Ragini. Shivin memasukkan pistolnya dibalik jasnya. Ragini lalu langsung menghampiri Shivin dan Laks.
PLAKK PLAKK
Ragini menampar Shivin dan juga Laks karena mereka telah membuat karyawannya takut. Ragini tak tau apa yang dipikirkan mereka berdua dengan melakukan itu semua.
"Ragini kenapa kau menampar kami?" tanya Shivin.
"Kalian berdua itu sudah membuat karyawan yang ada disini takut," kata Ragini marah.
"Sayang jangan marah dong. Aku tak punya cara lain lagi untuk bertemu dengan mu. Karena kau meminta Sekretaris mu untuk tidak membiarkan kami masuk," kata Shivin.
"Shivin, Ragini itu istriku dan kau jangan memanggilnya dengan sebutan sayang," kata Laks tak terima.
"Hei Laks aku ini kekasihnya jadi terserah aku memanggil dia dengan sebutan sayang," kata Shivin.
"Shivin aku tidak terima kau memanggil istriku dengan sebutan sayang," tegas Laks dengan menarik kerah baju Shivin.
"Ragini tak keberatan jika aku memanggilnya sayang. Jadi kau tak perlu marah begitu," tegas Shivin menarik kerah baju Laks.
"Hentikan. Sudah cukup kalian bertengkar. Jika tidak, kalian berdua pergilah dari sini," bentak Ragini.
Shivin dan Laks langsung melepaskan kerah baju yang mereka pegang. Lalu mereka berhenti bertengkar dan melihat ke arah Ragini. Shivin dan Laks seperti murid yang takut pada gurunya yaitu Ragini.
"Itu lebih baik. Sebenarnya ada keperluan apa kalian datang kemari," kata Ragini.
"Tidak ada. Kami hanya ingin menemanimu dan jika kau perlu bantuan kau tinggal katakan saja," kata Laks.
"Itu benar Ragini. Kami datang karena kami ingin menemanimu dan juga membantuku," kata Shivin.
"Jika kalian mau tetap disini diam dan duduk disofa. Jangan bertengkar dan membuatku marah. Aku tidak butuh bantuan kalian, tapi jika kalian diam. Itu akan sangat membantuku agar aku bisa fokus bekerja. Mengerti," kata Ragini.
"Mengerti," kata Laks dan Shivin bersamaan lalu duduk disofa.
Ragini melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Shivin dan Laks menatap satu sama lain dengan tatapan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]
FanfictionRagini dan Laks terpaksa menikah karena dipaksa orang tua mereka. Ragini dan Laks sama-sama sudah mempunyai kekasih, orang tua mereka pun sudah tau. Tapi entah alasan apa yang membuat orang tua mereka memaksa mereka menikah.Pada awalnya Laks pura-pu...