Shivin sudah kembali dengan membawa barang-barang Ragini. Dia segera masuk ke ruangan dimana Ragini dirawat.
"Ragini dari tadi ponselmu berbunyi dan itu telepon dari Kak Sanskar. Kau telepon balik saja karena pasti dia sangat mengkhawatirkanmu," kata Shivin memberikan ponsel Ragini dan Ragini mengambil ponselnya lalu membenarkan posisinya menjadi duduk.
"Terima kasih Shivin karena kau telah membantuku," kata Ragini.
"Sama-sama Ragini," kata Shivin lalu tersenyum.
Ragini menelpon Sanskar dan Sanskar langsung mengangkatnya. Sanskar kini sudah ada dirumah karena setelah tadi Ragini terus tak mengangkat teleponnya, Sanskar memutuskan untuk pulang karena pasti Shekar, Janki dan Swara juga mengkhawatirkan keadaan Ragini. Sanskar lalu menyalakan pengeras suara agar semua bisa mendengarnya.
"Ragini sekarang kau dimana dan apa kau baik-baik saja?" tanya Sanskar khawatir.
"Aku sedang berada di hotel dan aku baik-baik saja Kak," kata Ragini berbohong.
"Ragini kami sangat mengkhawatirkanmu karena kau tak mengangkat telepon dari kami," kata Shekar.
"Maaf Ayah. Tadi aku sedang fokus menyetir jadi aku tak mengangkat telepon dari kalian," kata Ragini.
"Ragini kapan kau akan pulang?"tanya Janki.
"Aku akan pulang dalam beberapa hari lagi," kata Ragini.
"Baiklah Ragini. Tapi jika ada masalah tolong kabari kami," kata Sanskar.
"Iya Kak. Sudah dulu ya, aku ingin istirahat karena aku lelah," kata Ragini.
"Iya Ragini," kata Sanskar lalu mengakhiri panggilan.
Mereka lega mendengar Ragini baik-baik saja. Ragini berbohong karena itu yang terbaik dan Shivin hanya menatap Ragini dengan sedih. Shivin merasa bersalah karena rencana yang telah dia buat hanya menyakiti Ragini.
"Ragini tak seharusnya kau berbohong pada keluargamu tentang kondisimu sekarang. Pasti suatu hari nanti mereka juga akan tau Ragini tentang kehamilanmu," kata Shivin.
"Aku akan menceritakan pada mereka di waktu yang tepat," kata Ragini.
"Baiklah. Apa boleh aku mengatakan tentang sesuatu hal padamu? Entah setelah ini kau akan memaafkanku atau tidak tapi aku akan menerimanya karena aku memang yang salah," kata Shivin meneteskan air mata dengan penuh penyesalan.
"Apa yang ingin kau katakan Shivin dan kenapa kau menangis?"tanya Ragini bingung.
"Ragini masalah yang membuat kau dan Laks bercerai adalah rencanaku karena aku yang mengirim Kavya kesana untuk membuat kalian bercerai. Jika aku tau kalau ini akan menyakitimu dan membuatmu menderita aku tak akan melakukannya. Maafkan aku Ragini karena keegoisanku membuat kau berada diposisi ini sekarang. Tolong maafkan aku Ragini," kata Shivin melipat kedua tangannya dan meminta maaf.
"Aku memaafkanmu Shivin karena disini Laks lah yang salah. Jika dia tak mempunyai perasaan pada Kavya, aku yakin dia tak akan melakukan itu dan bersikap berlebihan pada Kavya. Seharusnya dia percaya padaku bukankah dalam hubungan harus ada rasa percaya. Tapi dia lebih percaya apa yang dia lihat daripada istrinya sendiri. Aku mohon jangan bahas ini lagi Shivin karena sekarang dia hanya masa lalu," kata Ragini berusaha untuk tegar dan menerima kenyataan.
"Terima kasih Ragini karena kau telah memaafkanku. Bisakah kita memulai hubungan baru ini dengan pertemanan," kata Shivin menghapus air matanya lalu mengulurkan tangannya.
"Tentu saja Shivin," kata Ragini mengulurkan tangannya kemudian mereka berjabat tangan.
Beberapa hari kemudian, Laks sedang ada dikamarnya dan dia mulai curiga kalau ini rencana Kavya dengan Shivin karena bukti yang mengarah pada mereka. Laks pergi ke kamar Kavya dan dia langsung masuk karena pintunya tidak dikunci sedangkan Kavya tak menyadari kedatangan Laks karena dia sedang teleponan.
"Aku tidak akan mundur dari rencana ini Shivin karena Laks dan Ragini sudah bercerai. Aku juga sudah bercerai dengan Arjit. Aku akan tetap menjalankan rencanaku sampai aku berhasil mendapatkan Laks kembali. Bukankah kau sudah mendapatkan Ragini jadi jangan ikut campur lagi tentang diriku," tegas Kavya lalu mengakhiri panggilan.
"Entah apa yang dikatakan Ragini saat itu sampai Laks percaya dengan hasutanku dan dia memutuskan untuk bercerai dengan Ragini. Tapi aku yakin karena Laks lebih percaya padaku dari pada dengan istrinya sendiri,"kata Kavya bahagia.
"Ternyata kau dan Shivin dibalik semua ini. Selama ini aku percaya padamu tapi kau malah menghianatiku Kavya," kata Laks marah dengan menghampiri Kavya dan Kavya membalikkan badannya saat mendengar suara Laks.
"Laks apa yang kau dengar barusan itu tidak benar? Percayalah padaku. Untuk apa aku melakukan itu Laks?"kata Kavya berusaha untuk meyakinkan Laks.
PLAKK
Laks menampar Kavya karena dia sudah salah menilai Kavya dan juga percaya padanya. Jika Laks tak membawa Kavya saat itu dia tak akan mungkin menceraikan Ragini.
"Cepat kau pergi dari rumah ini Kavya!"bentak Laks.
"Aku tidak akan pergi dari sini," tolak Kavya.
Laks yang sangat marah menarik tangan Kavya dan mengusirnya dari rumah. Setelah sampai di depan rumah Laks mendorong Kavya sampai terjatuh.
"Jangan kembali kesini lagi, aku tak akan memaafkanmu Kavya. Pergilah dari sini karena aku tak ingin melihat wajahmu lagi," tegas Laks lalu menutup pintu.
Laks lalu menangis karena dia sangat menyesali keputusan yang telah dia buat. Durga dan Annapurna yang mendengar suara keributan menghampiri Laks. Mereka melihat Laks yang menangis.
"Ada apa Laks? Kenapa kau menangis?"tanya Annapurna.
"Ibu aku sudah membuat kesalahan dengan membantu Kavya. Karena dia adalah dalang dibalik perceraianku dan Ragini terjadi," kata Laks.
"Laks kau yang salah karena kau lebih percaya padanya daripada istrimu. Jadi jangan salahkan orang lain," tegas Durga lalu pergi.
"Laks, Ibu rasa Ayahmu benar karena kau memang yang salah. Sekarang pergilah dan minta maaf pada Ragini. Karena kau sudah menuduhnya yang tidak-tidak," kata Annapurna.
"Aku akan pergi ke rumahnya sekarang," kata Laks membuka pintu kembali dan ternyata Kavya masih ada disana.
"Laks aku mohon maafkan aku," kata Kavya tapi Laks tak menjawab dan dia langsung masuk ke dalam mobil lalu pergi ke rumah Ragini.
"Seberapa keras kau berusaha kau tak akan mendapatkan Ragini kembali Laks karena Ragini sudah sangat membencimu. Daripada aku mengejar-ngejar dirimu, lebih baik aku mencari pria lain yang lebih kaya darimu," kata Kavya lalu pergi dari sana.
Disisi lain, Shivin mengantar Ragini pulang setelah Dokter mengizinkan Ragini pulang. Ragini dan Shivin sudah berada di depan rumah Ragini. Ragini melihat ke arah Shivin dan membuat Shivin bingung.
"Ada apa Ragini? Kenapa kau melihatku seperti itu?"tanya Shivin.
"Kau harus ikut aku masuk ke dalam," kata Ragini.
"Tidak Ragini. Jika aku ikut masuk pasti keluargamu akan salah paham pada dirimu karena mereka akan mengira kalau selama beberapa hari ini kau menghabiskan waktu bersamaku Ragini," kata Shivin yang tak mau Ragini dalam masalah.
"Aku hanya ingin melihat apakah mereka percaya padaku atau percaya dengan apa yang mereka lihat," kata Ragini.
"Tapi Ragini......," kata Shivin terpotong.
"Aku mohon Shivin," kata Ragini memohon dan membuat Shivin tak bisa menolak.
"Baiklah," kata Shivin.
Ragini dan Shivin turun dari mobil. Shivin akan mengambil koper Ragini tapi Ragini mencegahnya. Shivin dan Ragini lalu masuk ke dalam rumah. Shivin masih bingung dengan tujuan Ragini dibalik ini semua karena Shivin merasa Ragini sedang merencanakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]
FanfictionRagini dan Laks terpaksa menikah karena dipaksa orang tua mereka. Ragini dan Laks sama-sama sudah mempunyai kekasih, orang tua mereka pun sudah tau. Tapi entah alasan apa yang membuat orang tua mereka memaksa mereka menikah.Pada awalnya Laks pura-pu...