Menjalankan Rencana

103 8 0
                                    

1 minggu kemudian, Laks semakin bersikap romantis setiap harinya selama satu minggu ini. Ragini sebenarnya risih dengan sikap Laks yang romantis padanya, tapi dia bersikap wajar agar Laks tak curiga. Terlihat Laks yang menatap Ragini yang sedang tertidur. Laks sebenarnya tak mau menyakiti Ragini karena Ragini sama sekali tak salah. Tapi bagaimana lagi, Laks hanya ingin segera berpisah dengan Ragini.

"Maafkan aku karena aku akan segera membuatmu menderita agar kau segera menceraikan ku. Itu hanya satu-satunya jalan untuk membuatku bisa terlepas dari hubungan pernikahan ini," batin Laks.

Ragini terbangun dan melihat Laks yang sedang menatapnya. Ragini dan Laks saling menatap satu sama lain.

"Apa yang sedang kau lihat Laks?" tanya Ragini.

"Aku hanya melihat dirimu sayang. Oh iya hari ini aku dan kamu akan pergi bulan madu," kata Laks membuat Ragini terkejut.

"Sayang kenapa kau terlihat terkejut. Seharusnya kau bahagia kan karena kita bisa bulan madu," kata Laks.

"Enggak kok. Aku juga bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersamamu saat bulan madu," kata Ragini pura-pura bahagia.

"Sayang tapi kita akan bulan madu di luar kota. Karena aku tidak suka jika ke luar negeri. Aku juga sudah menentukan tepatnya, tapi itu rahasia karena itu kejutan buatmu," kata Laks.

"Baiklah aku tidak akan tanyakan kita akan bulan madu kemana dan aku percaya sama kamu Laks," kata Ragini.

"Ragini kau mandi dulu dan setelah itu aku yang akan mandi," kata Laks.

"Baiklah," kata Ragini lalu pergi ke kamar mandi dengan membawa baju ganti.

Laks segera menelpon Kavya dan menyuruhnya untuk bersiap. Kemudian Laks menelpon Shivin untuk datang ke rumah. Ragini keluar dari kamar mandi.

"Laks kau mandilah, aku sudah selesai," kata Ragini.

"Oh iya Ragini kau siapkan kopermu dan bawa apa saja keperluanmu saat kita disana. Mungkin kita akan disana selama 1 bulan," kata Laks.

"Iya Laks," kata Ragini.

1 jam kemudian, Ragini dan Laks sudah siap untuk pergi. Ragini dan Laks lalu turun ke bawah, tapi belum ada orang disana. Ragini dan Laks lalu keluar rumah dan diluar ada seseorang yang berdiri dekat mobil.

"Shivin kau sudah datang," kata Laks dan membuat Ragini bingung karena mana mungkin Shivin kesana sepagi ini.

"Iya Laks," kata Shivin membalikkan badannya.

Ragini langsung menatap Shivin, Ragini rasanya ingin memeluk Shivin dan berbicara sepuasnya dengannya. Karena selama satu minggu ini Shivin dan Ragini tak berkomunikasi sama sekali. Shivin menatap Ragini, tapi Laks sama sekali tak memperhatikannya.

"Shivin kau bantu aku bawa koperku dan Ragini yang masih ada di kamar," kata Laks.

"Oke Laks," kata Shivin.

Laks berjalan duluan dan diikuti Shivin di belakangnya. Tapi Shivin berhenti saat di depan Ragini.

"Ragini aku akan buktikan kalau Laks hanya pura-pura mencintaimu," tegas Shivin lalu pergi mengikuti Laks kembali.

"Sekarang aku bingung harus mempercayaimu atau mempercayai Laks. Tapi aku sama sekali tak peduli Laks mencintaiku atau tidak. Karena aku hanya mencintaimu Shivin. Aku sekarang masih bersama Laks karena ini hanya untuk 6 bulan. Aku hanya bersikap sebagai istri yang baik atas permintaan Ayahku dan aku bersikap seolah mencintai Laks atas permintaan Ayahnya Laks," kata Ragini.

Laks dan Shivin sampai dikamar Raglak. Laks menjelaskan rencananya sekali lagi pada Shivin. Setelah itu mereka keluar rumah dengan membawa koper Laks dan Ragini. Shivin dan Laks menaruh koper itu di bagasi.

"Laks apa kita tak akan memberitahu Ayah, Ibu dan Kakakmu?" tanya Ragini.

"Tidak perlu Ragini karena aku sudah meminta izin pada Ayah dan dia mengizinkannya," kata Laks.

Mereka lalu masuk ke dalam mobil. Shivin yang menyetir, Ragini dan Laks duduk di belakang. Shivin lalu melajukan mobilnya.

Shivin menghentikan mobilnya saat sudah sampai di depan rumahnya. Sedangkan Ragini bingung kenapa Shivin membawa dirinya dan Laks kesana karena Ragini tau kalau itu rumah Shivin.  Mereka bertiga lalu keluar dari mobil.

Seseorang wanita berlari dari dalam rumah dan langsung memeluk Laks. Laks membalas pelukan wanita itu. Ragini terkejut ketika melihat itu dan dia sekarang percaya apa yang dikatakan Shivin padanya.

"Akhirnya kau datang juga sayang," kata wanita itu.

"Tentu saja Kavya ku sayang," kata Laks lalu melepaskan pegangannya.

"Laks apa maksud dari semua ini?" tanya Ragini.

"Dia adalah kekasih ku. Apa kau pikir aku mencintai mu Ragini? Aku sama sekali tak mencintaimu dan semua sikap yang selama ini aku lakukan itu pura-pura," tegas Laks.

"Sayang sudahlah ayo kita masuk," kata Kavya tersenyum.

"Iya sayang. Ragini tolong kau bawa koperku masuk ke dalam. Kau tinggal tanyakan kamarku pada Shivin," suruh Laks.

"Iya Laks," kata Ragini menangis karena sudah tak percaya pada Shivin.

"Oh iya Ragini. Setelah kau menaruh koperku di kamar. Tolong kau masak buat kami semua," kata Laks.

Laks merangkul Kavya dan mereka berdua masuk ke dalam. Shivin tak tega melihat Ragini menangis. Dia langsung memeluk Ragini.

"Aku tau ini sangat berat buatmu Ragini karena kau sudah melupakanku dan sekarang kau mencintainya. Tapi cintaku padamu tak akan berubah. Aku minta maaf karena aku membantu Laks," kata Shivin.

Ragini lalu melepaskan pelukan Shivin. Ragini bingung kenapa Shivin berpikir kalau dirinya sudah melupakan dia dan juga mencintai Laks. Shivin menghapus air mata Ragini.

"Janganlah menangis Ragini, ada aku disini dan aku akan selalu membantumu. Biar aku yang membawamu dan Laks ke kamar kalian," kata Shivin.

"Tidak Shivin. Aku akan membawa koper ku dan kau membawa koper Laks," kata Ragini.

"Baiklah. Sekarang kau ikuti aku," kata Shivin.

Shivin berjalan duluan dan diikuti Ragini di belakang nya. Ragini dan Shivin sampai dikamar dan mereka menaruh koper itu dikamar. Shivin menatap Ragini dengan tatapan sedih.

"Ragini kenapa kau melaksanakan apa yang di katakan Laks. Tapi aku rasa kau bukan Ragini yang dulu karena Ragini selalu membantah orang yang menyuruhnya melakukan tanpa keinginannya sendiri," kata Shivin.

"Shivin aku....." kata Ragini terpotong karena Laks memanggil.

"Ragini dimana kau? Cepat siapkan makanan," teriak Laks.

"Iya Laks," teriak Ragini.

Ragini lalu pergi ke dapur untuk memasak, sedangkan Shivin mulai kesal dengan sikap Laks pada Ragini.

"Laks bukankah disini ada pelayan disini. Lalu kenapa kau menyuruhnya untuk memasak," kata Shivin kesal.

"Shivin kenapa kau kesal seperti itu. Dia kan istriku dan dia juga mencintaiku. Jadi dia pasti akan melakukan apapun yang aku suruh," tegas Laks.

"Oh iya Shivin. Aku sudah memecat semua pelayan yang ada disini," kata Kavya.

"Berani-beraninya kau melakukan itu," bentak Shivin.

"Kau berani membentak Kavya. Dia itu kekasih ku dan jangan pernah mengulangi hal ini lagi. Ayo sayang kita pergi ke kamar," kata Laks lalu pergi dengan Kavya.

"Ini rumahku, tapi aku sama sekali tidak dianggap disini," kata Shivin kesal.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang