Cemburu

110 4 0
                                    

Keesokan harinya, Ragini terbangun dan melihat Laks. Ragini menyingkirkan tangan Laks yang memeluknya dengan berlahan. Setelah itu Ragini pergi ke kamar mandi dan juga membawa pakaian ganti. Laks meraba-raba ranjang dimana Ragini tadi tidur. Laks lalu terbangun ketika Ragini tak ada disampingnya.

"Ragini kau dimana?" tanya Laks.

Tapi tak ada jawaban dari Ragini. Laks mendengar suara percikan air membuatnya yakin kalau Ragini ada di kamar mandi. Ragini selesai mandi dan ganti pakaian lalu dia keluar dari kamar mandi. Ragini melihat ke arah ranjang dan dia melihat Laks yang masih tidur. Padahal Laks hanya pura-pura tidur. Ragini duduk di depan cermin dan berdandan dengan sederhana. Laks membuka matanya dan melihat Ragini yang sedang berdandan.

"Kau itu terlihat cantik walaupun kau hanya berdandan dengan sederhana. Aku beruntung mempunyai istri sepertimu, tapi sayangnya kau masih marah padaku. Entah bagaimana caranya agar aku bisa memilikimu seutuhnya," batin Laks.

Setelah selesai Ragini pergi ke ruang makan. Disana terlihat Durga, Annapurna dan Mohit sudah ada disana. Ragini lalu duduk disana.

"Dimana Laks?" tanya Durga.

"Dia masih tidur Ayah," kata Ragini.

Mereka semua lalu makan. Setelah selesai makan Ragini menyuruh pelayan untuk membawakan makanan untuk Laks dan juga mengambilkan tasnya. Pelayan itu sampai didepan kamar Raglak lalu mengetuk pintu.

"Siapa yang mengetuk pintu? Tapi aku yakin itu bukan," batin Laks.

Laks lalu pergi membukakan pintu. Pelayan itu masuk lalu menaruh nampan itu dimeja setelah Laks mengizinkannya masuk.

"Kenapa kau yang mengantarnya? Dimana Ragini?" tanya Laks.

"Nyonya Ragini yang menyuruh saya mengantar makanan ini dan Nyonya Ragini juga menyuruh saya untuk membawakan tasnya. Nyonya masih ada dibawah," kata pelayan.

"Baiklah," kata Laks.

Pelayan itu mengambil tas Ragini lalu membawanya ke Ragini. Laks berdiri dipinggir jendela dan melihat ke bawah. Laks melihat Shivin yang sedang menunggu Ragini. Ragini keluar dari rumah dan langsung menghampiri Shivin. Shivin membukakan pintu mobil lalu Ragini masuk ke dalam mobil. Shivin menutup pintu lalu dia juga masuk ke dalam mobil. Shivin kemudian melajukan mobilnya menuju kantor Ragini. Laks mengepalkan tangannya melihat itu karena dia cemburu.

"Aku akan memberi peringatan padamu Shivin. Aku tak terima jika kau terus berhubungan dengan Ragini," kata Laks kesal.

Laks memakan-makanan yang dibawa pelayan itu. Setelah itu dia bersiap untuk menemui Shivin. Setelah siap, Laks langsung pergi. Durga dan Annapurna yang sedang duduk diruang tamu melihat Laks akan pergi.

"Laks kau mau pergi kemana dan kenapa dengan mukamu?" tanya Annapurna.

"Tadi malam ada beberapa preman yang menghadang mobilku saat aku dan Ragini pulang. Aku berusaha melawannya tapi aku kalah. Tapi untung saja mereka kabur setelah itu. Dan untung saja Ragini tidak papa. Sudahlah Ibu Ayah, aku harus pergi karena ada urusan yang sangat penting," kata Laks lalu pergi.

"Sejak kapan Laks kalah melawan preman biasanya dia selalu menang. Tapi mungkin para preman itu banyak dan lebih tangguh darinya," kata Durga.

"Yang terpenting Ragini dan Laks baik-baik saja sekarang," kata Annapurna.

Laks memutuskan untuk ke rumah Shivin dan menunggunya disana. Tapi tak disangka ternyata Ayah dan Ibunya Shivin ada dirumah. Laks membunyikan bel dan Ibunya Shivin yang membukakan pintu.

"Laks tumben kau datang kemari?" tanya Ibunya Shivin yang bernama Sonam.

"Bibi aku ada urusan dengan Shivin. Apa dia ada dirumah," kata Laks.

"Dia sedang keluar dan dia bilang kalau dia mengantar Ragini pergi ke kantornya," kata Sonam.

"Baiklah Bibi. Aku akan menunggu Shivin disini," kata Laks.

"Laks kau masuk saja dulu dan kau tunggu diruang tamu. Aku akan menelponnya dan menyuruhnya untuk segera pulang," kata Sonam.

"Baik Bibi," kata Laks.

Laks masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Sedangkan Sonam menelpon Shivin dan menyuruhnya untuk segera pulang. Ayahnya Shivin yang bernama Armaan langsung menghampiri Laks dan dia juga duduk diruang tamu.

"Apa kabar Laks?" tanya Armaan.

"Baik Paman. Lalu bagaimana dengan Paman," kata Laks.

"Kabarku juga baik. Oh iya, aku dengar kau sudah menikah. Maaf ya karena sangat sibuk aku dan Sonam tidak bisa datang ke pernikahanmu," kata Armaan.

"Tidak papa Paman," kata Laks.

"Oh iya Laks. Aku juga menginginkan Shivin segera menikah dengan Ragini, tapi Ayahnya Ragini itu tak merestui hubungan mereka," kata Armaan.

Laks langsung berdiri ketika mendengar itu. Laks tak terima jika Ragini akan menikah dengan Shivin karena Ragini masih berstatus istrinya.

"Sudah cukup Paman. Jangan bicarakan Ragini dan Shivin lagi karena Ragini sudah menjadi istriku. Kau juga harus menyuruh Shivin untuk menjauhi Ragini," tegas Laks lalu pergi.

Armaan terlihat sangat marah karena mendengar itu. Armaan tak percaya jika Ragini telah menghianati Shivin. Armaan adalah orang yang akan melakukan apapun demi kebahagiaan putra satu-satunya yaitu Shivin dan sebaliknya.

"Aku akan membuat keluargamu menderita Ragini dan itu adalah balasan atas apa yang kau perbuat pada Shivin," kata Armaan penuh dengan amarah.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang