Ragini menggandeng tangan Shivin membuat Shivin langsung melihat ke arah Ragini. Shivin masih bingung sebenarnya apa yang akan Ragini lakukan. Swara, Sanskar, Janki dan Shekar sedang menunggu Ragini pulang. Ragini yang melihat itu langsung menjalankan rencananya.
"Aku sangat bahagia Shivin karena selama satu minggu ini kita berlibur bersama. Aku sangat bahagia karena aku bisa menghabiskan waktu bersama denganmu. Akhirnya aku juga bisa bercerai dengan Laks dengan rencana yang kita buat," kata Ragini dengan menatap Shivin. Sedangkan Shivin terkejut tapi dia hanya diam saja karena dia akan mendukung semua keputusan ataupun rencana Ragini. Swara, Sanskar, Janki dan Shekar juga terkejut mendengar itu.
"Ragini!" teriak Shekar marah lalu menghampiri Ragini dan ikuti Swara, Sanskar dan Janki.
Ragini langsung menghempaskan tangan Shivin dan berpura-pura terkejut."Ayah ini semua tidak seperti yang Ayah dengar. Aku bisa jelaskan semuanya," kata Ragini berusaha menjelaskan.
Shekar akan menampar Ragini, Shivin yang melihat itu langsung menahan tangan Shekar lalu menghempaskannya.
"Ayah silahkan Ayah tampar aku karena aku mencintai Shivin dan aku akan menikah dengan Shivin. Dengan restu atau tanpa restu dari Ayah," tegas Ragini.
"Ragini!" kata Shekar marah dan akan menampar Ragini kembali. Shivin yang melihat itu langsung berdiri di depan Ragini.
PLAKK
Shivin yang terkena tamparan dari Shekar dan Shivin lalu melihat ke arah Ragini. Ragini mengelengkan kepalanya agar Shivin tak memberitahu yang sebenarnya.
"Sudahlah Shivin tak ada gunanya kita disini. Lebih baik kita pergi sekarang," kata Ragini menarik tangan Shivin lalu pergi. Air mata Ragini menetes dengan sendirinya.
"Tunggu," kata Shekar membuat langkah Ragini dan Shivin terhenti.
"Ada apa Tuan Shekar Gadodia?" tanya Ragini.
"Jika kau pergi dari sini dan lebih memilih Shivin. Kau bukan putriku lagi dan kau bukan dari bagian keluarga ini. Jangan pernah kau kembali ke rumah ini," tegas Shekar.
"Shekar mereka saling mencintai kenapa kau tak merestui mereka tapi malah kau mengusirnya,"kata Janki yang merasa kalau semua itu tidak benar.
Ragini menarik tangan Shivin dan pergi dari sana walaupun sangat berat baginya melakukan itu. Swara, Sanskar, Shekar dan Janki merasa tak percaya kalau Ragini lebih memilih Shivin daripada keluarganya.
"Ragini tak mungkin melakukan ini tanpa alasan. Aku rasa dia menyembunyikan sesuatu dari kita," kata Sanskar akan mengejar Ragini.
"Jika kau mengejarnya kau juga harus pergi dari rumah ini Sanskar. Aku tidak ingin ada seorang pun yang mengejarnya ataupun mendengar penjelasannya," tegas Shekar membuat Sanskar mengurungkan niatnya.
Sanskar, Swara dan Janki hanya bisa menangis karena Ragini sudah pergi dari rumah. Sedangkan Shivin langsung menghempaskan tangan Ragini dan menatap Ragini dengan tajam.
"Ragini kenapa kau melakukan semua ini? Apa kau tak memikirkan keluargamu? Apa lagi kau bilang kau ingin menikah denganku," kata Shivin yang tak mengerti apa tujuan Ragini sebenarnya.
"Shivin aku akan menjelaskannya di mobil karena aku tidak mau kalau ada yang dengar pembicaraan kita," kata Ragini.
"Baiklah," kata Shivin.
Ragini dan Shivin masuk ke dalam mobil lalu Shivin melajukan mobilnya pergi dari sana. Ragini menangis membuat Shivin menunda untuk menanyakan alasan yang sebenarnya pada Ragini. Karena Shivin sadar kalau itu sangat berat bagi Ragini. Shivin lalu melajukan mobilnya ke rumahnya karena Ragini akan aman jika berada disana dan Shivin juga bisa menjaganya.
Akhirnya Laks sampai dirumah Ragini dan dia segera keluar dari mobil lalu masuk ke dalam.
"Ragini kau ada dimana?" teriak Laks.
Shekar yang melihat Laks datang langsung menghampiri.
"Ragini sudah pergi dari sini dan dia tak akan kembali lagi ke rumah ini. Aku minta maaf padamu atas nama Ragini karena ternyata Ragini dan Shivin yang membuat rencana agar kau dan Ragini bercerai," kata Shekar meminta maaf.
"Ragini tidak salah Paman tapi aku yang salah. Semua yang terjadi itu karena rencana Kavya dan Shivin. Ragini sama sekali tak terlibat. Paman tolong katakan padaku dimana Ragini sekarang karena aku ingin meminta maaf padanya," kata Laks menangis.
"Aku sudah mengusirnya pasti dia sekarang pergi ke rumah Shivin. Ragini yang salah karena aku mendengarnya secara langsung dari Ragini Laks. Jadi kau jangan cari dia, apalagi minta maaf padanya," tegas Shekar.
"Ini pasti hanya rencana Ragini saja Paman. Entah apa alasan dia melakukan semua ini. Karena aku mengetahui kalau itu rencana Shivin dan Kavya dari Kavya langsung. Aku tak akan membiarkan pria brengsek itu mendapatkan Ragini," kata Laks lalu pergi dari sana.
Shekar merasa bersalah karena dia tak berpikir matang-matang saat mengambil keputusan. Dia juga tak berpikir kalau Ragini tak mungkin melakukan itu.
"Sanskar cepat kau cari Ragini sekarang," kata Shekar.
"Iya Ayah," kata Sanskar lalu pergi.
"Bukankah aku aku sudah memperingatkanmu Shekar. Tapi kau keras kepala dan Ragini sekarang sudah pergi dari rumah ini. Kau baru menyesali keputusanmu. Jika Sanskar tak bisa menemukan Ragini atau sampai terjadi sesuatu padanya. Kau adalah orang yang pertama aku salahkan Shekar," kata Janki.
"Tenang Bu. Pasti Sanskar akan menemukan Ragini," kata Swara lalu memeluk Janki untuk menenangkannya.
"Jika itu sampai terjadi aku juga akan menyalahkan diriku sendiri Janki," batin Shekar sedih.
Disisi lain, Ragini menghapus air matanya lalu dia menatap Shivin. Sekarang hanya Shivin yang bisa membantunya.
"Shivin kita akan pergi ke mana?" tanya Ragini.
"Ke rumahku Ragini karena disana kau akan aman," kata Shivin.
"Shivin aku tidak mau ke rumahmu karena pasti Ayah dan Ibumu tak mungkin mengizinkanku tinggal disana," kata Ragini.
"Itu kan rumah orang tuaku bukan rumahku. Aku mempunyai sebuah rumah dan aku juga sudah menyuruh Arjit untuk membersihkan rumah agar kau nyaman tinggal disana. Dia akan menjagamu disana dengan para anak buahku," kata Shivin.
"Aku lega mendengarnya. Tapi Arjit itu siapa Shivin?" kata Ragini.
"Dia adalah orang kepercayaanku dan sudahku anggap seperti temanku sendiri. Oh iya Ragini, sekarang katakan yang sebenarnya apa alasanmu melakukan tadi," kata Shivin.
"Sebenarnya aku tidak ingin mereka tau tentang kehamilanku karena aku tak ingin menikah lagi dengan Laks. Aku tau Ayah pasti akan melakukan itu dan memaksaku karena dia keras kepala. Lalu sampai kapan kau akan menjauhi mereka dan bagaimana dengan bayimu itu setelah dia lahir karena dia butuh seorang Ayah," kata Shivin.
"Aku bisa merawatnya sendiri Shivin. Aku akan mencari pekerjaan agar kami bisa bertahan hidup karena mana mungkin aku terus tinggal dirumahmu," kata Ragini yang tak mau merepotkan Shivin.
"Ragini kau akan menjadi tanggung jawabku sampai kapan pun karena aku tidak ingin kau bekerja. Ini adalah permintaan dariku dan aku tidak ingin kau menolaknya. Aku juga tidak akan memberitahu tentang dirimu pada siapapun agar tak ada yang mengusikmu. Aku juga akan selalu mengabarimu tentang keluargamu dan aku juga akan sering mengunjungimu," kata Shivin.
"Terima kasih Shivin karena kau sudah sangat baik padaku,"kata Ragini.
"Sama-sama Ragini," kata Shivin.
Akhirnya Shivin dan Ragini sampai dirumah Shivin. Mereka turun dari mobil lalu masuk ke dalam. Disana sudah ada beberapa pelayan dan juga para anak buah Shivin. Shivin lalu mengenalkan Ragini pada mereka.
"Ragini jika kau butuh sesuatu tinggal bilang saja pada mereka. Arjit tolong kau ambil koper Ragini yang ada dibagasi dan aku akan mengantar Ragini ke kamarnya," kata Shivin.
"Baik Tuan," kata Arjit lalu pergi mengambil koper.
Sedangkan Shivin mengantar Ragini menuju ke kamar yang sudah dia siapkan untuk Ragini. Ragini merasa sangat beruntung bisa berteman dengan Shivin dan Shivin benar-benar berubah. Dia sama sekali tak memaksa Ragini untuk menerimanya kembali atau menikah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]
FanfictionRagini dan Laks terpaksa menikah karena dipaksa orang tua mereka. Ragini dan Laks sama-sama sudah mempunyai kekasih, orang tua mereka pun sudah tau. Tapi entah alasan apa yang membuat orang tua mereka memaksa mereka menikah.Pada awalnya Laks pura-pu...