Bersatu

193 4 0
                                    

Ragini sampai di kamarnya dan melihat Samar yang sudah tidur. Ragini lalu berbaring disamping Samar dan menatap Samar.

"Ibu tak akan memaksamu untuk mensetujui pernikahanku dengan Laks. Tapi Ibu hanya ingin melihatmu bahagia dan Ibu akan melakukan apapun yang kau inginkan termasuk menjauh dari Laks. Tapi kau harus tau Samar, Ibu hanya akan mencintai Laks sampai kapanpun. Ibu juga yakin kalau Laks sudah benar-benar berubah," kata Ragini sedih.

Ragini kembalikan badannya dan sekarang dia membelakangi Samar. Air mata Ragini jatuh dengan sendiri. Samar membuka matanya karena dia sebenarnya hanya pura-pura tidur dan Samar juga mendengar apa yang Ragini katakan tadi. Samar melihat ke arah punggung Ragini walaupun dia tak bisa melihat wajah Ragini. Samar yakin kalau Ibunya sedang menangis karena dia bisa mendengar suara tangisan Ragini walaupun Ragini berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun agar Samar tak tau.

Keesokan harinya, Laks datang ke rumah Ragini untuk bertemu dengan Samar dan Ragini. Laks juga membawa mainan untuk Samar dan juga bunga untuk Ragini. Laks membunyikan bel dan Swara yang membukakan pintu.

"Swara apa Ragini dan Samar ada dirumah?"tanya Laks.

"Iya Laks mereka ada di rumah. Ayo masuk," kata Swara.

Swara dan Laks masuk ke dalam dan mereka sampai di ruang tamu. Swara menyuruh Laks untuk duduk dan Laks duduk sedangkan Swara lalu pergi ke kamar Ragini untuk memanggil Ragini dan Samar. Dikamar terlihat Ragini yang bingung kenapa Samar tak mau berangkat sekolah padahal dia baik-baik saja.

"Samar kenapa hari ini kau tidak sekolah? Ibu tidak suka jika kau bolos sekolah Samar karena Ibu tak pernah mengajarimu untuk bolos," kata Ragini.

"Ibu aku hanya bolos satu kali ini aja tapi Ibu memarahiku seperti aku selalu bolos," kata Samar.

"Bukan begitu Samar tapi hari ini adalah hari pertamamu masuk sekolah," kata Ragini.

"Ibu aku kan bisa ke sekolah besok atau besoknya lagi. Pokoknya hari ini aku tidak mau sekolah, apalagi ini kan sudah hampir siang jadi tak akan ada gunanya kalau aku berangkat sekarang," kata Samar.

"Kau itu memang keras kepala Samar dan baiklah hari ini tidak papa kau tidak sekolah. Tapi besok Ibu ingin kau sekolah," kata Ragini.

"Iya Bu," kata Samar.

"Ragini diruang tamu ada Laks. Dia ingin bertemu denganmu dan Samar," kata Swara yang baru datang.

"Tolong suruh dia pergi saja karena aku tak mau menemuinya," kata Ragini.

"Baiklah," kata Swara lalu pergi dari sana.

Samar menghampiri Ragini dan menarik tangannya. Ragini bingung kenapa Samar menarik tangannya dan akan membawanya kemana. Tapi Ragini hanya diam dan terus berjalan kemanapun Samar menariknya.

Disisi lain Swara sampai diruang tamu dan Swara langsung memberitahu Laks kalau Ragini dan Samar tak ingin menemuinya. Laks sedih tapi mau tak mau dia harus pergi.

"Tolong berikan mainan yang aku bawa ini untuk Samar dan berikan bunga ini untuk Ragini," kata Laks lalu beranjak pergi dari sana.

"Ayah apa kau akan pergi begitu saja tanpa bicara denganku dan Ibu," kata Samar membuat langkah Laks terhenti dan air matanya jatuh dengan sendiri karena dia sangat bahagia.

Sedangkan Ragini yang melihat itu tak percaya dia juga meneteskan air mata kebahagiaan. Swara yang melihat itu juga ikut bahagia Laks membalikkan badannya dan melihat Samar dan Ragini yang berdiri tak jauh darinya. Laks lalu menghampiri Samar dan Ragini. Laks mensejajarkan tingginya seperti Samar.

"Tadi kau memanggilku dengan apa Samar?"tanya Laks yang masih belum percaya.

"Ayah,"kata Samar membuat Laks memeluk Samar dengan erat dan melepaskan kerinduannya. Samar juga membalas pelukan Laks. Laks melepaskan pelukannya lalu dia mencium pipi Samar beberapa kali.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang