Sanskar dengan segera menghampiri Shivin lalu menarik kerah bajunya. Shivin hanya diam karena dia memang salah.
"Berani-beraninya kau mengkhianati Ragini Shivin. Aku kira kau pria baik-baik dan aku kira kau bisa membuat Ragini bahagia. Tapi ternyata tidak, kau hanya bisa membuat Ragini menderita. Aku ingin sekali menghajarmu dan memberikanmu pelajaran tapi aku tak melakukan itu karena Ragini yang memintanya," kata Sanskar kesal lalu melepaskan kerah baju Shivin.
"Aku memang sudah membuat kesalahan yang besar dan aku memang tak pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua. Tapi aku mohon izinkan aku untuk berbicara dengan Ragini berdua saja. Aku mohon," kata Shivin sedih dan menyatukan kedua tangannya.
"Ragini apa kau masih mau berbicara dengan pria ini," kata Sanskar.
"Aku mau berbicara denganmu Shivin tapi aku mohon setelah itu kau pergilah dari rumah ini," kata Ragini.
"Baiklah," kata Shivin.
Ragini dan Shivin pergi ke kamar Ragini. Mereka sampai dikamar Ragini. Shivin menangis lalu memeluk Ragini dari belakang dan membuat Ragini juga menangis.
"Ragini maafkan aku karena telah menyembunyikan pernikahanku dengan Sanaya. Aku hanya tak mau kehilangan dirimu jika kau sampai tau yang sebenarnya. Aku sangat mencintaimu dan aku juga menganggap Samar seperti anak kandungku sendiri. Tapi jika kau ingin tetap bercerai denganku aku akan menerimanya. Karena aku hanya menginginkan yang terbaik untukmu," kata Shivin.
"Aku ingin tetap bercerai denganmu Shivin," kata Ragini melepaskan pelukan Shivin lalu membalikkan badannya dan menatap Shivin.
"Aku berterima kasih padamu karena aku tau kau yang sudah membuat Sanaya tak ingin bercerai denganku walaupun Sanaya tak mengatakan apapun padaku kalau kau yang membujuknya," kata Shivin.
"Sanaya itu pantas mendapatkan cintamu dan Muskan juga membutuhkan mu Shivin. Mungkin memang kita tak di takdir kan untuk bersama selamanya. Cintai Sanaya dan Muskan seperti kau mencintaiku dan Samar. Jangan membuat kesalahan dengan menduakan Sanaya. Semoga kau selalu bahagia dengan Sanaya," kata Ragini.
"Aku akan mencintai Sanaya seperti aku mencintaimu. Tapi aku harap persahabatan kita tak akan berakhir karena ini semua," kata Shivin mengulurkan tangannya.
"Persahabatan kita tak akan berakhir Shivin," kata Ragini mengulurkan tangannya lalu mereka berjabat tangan.
"Ragini aku mohon izinkan aku untuk bertemu dengan Samar," kata Shivin.
"Kau tunggu disini dan aku akan memanggilnya," kata Ragini menghapus air matanya lalu dia pergi memanggil Samar.
"Tak mungkin ada yang bisa menggantikan posisi mu dihatiku Ragini termasuk Sanaya. Aku memang sudah mencintainya tapi rasa cintaku lebih besar padamu dari padanya. Aku berharap kau bisa mendapatkan pria yang lebih baik dariku Ragini," batin Shivin.
Ragini sampai dikamar Swara dan disana ada Srishti dan Samar. Ragini menyuruh Samar untuk ikut dengan Samar dan Samar menuruti apa yang dikatakan Ragini. Ragini dan Samar sampai dikamar Ragini. Samar terkejut ketika melihat Shivin.
"Kenapa kau datang kemari Tuan Shivin?"tanya Samar marah.
"Jangan memanggilku dengan Tuan, Samar. Aku ini Ayahmu dan aku tidak suka jika kau memanggilku dengan Tuan," kata Shivin.
"Kau tak pantas menjadi Ayahku karena kau telah mengkhianati ibuku," tegas Samar.
"Samar bersikaplah yang sopan pada Shivin karena dia Ayahmu," kata Ragini.
"Tidak papa Ragini. Aku tau Samar sangat kecewa padaku. Samar tolong izinkan Ayah untuk memelukmu," kata Shivin yang mensejajarkan posisinya setinggi Samar.
"Samar Ibu mohon peluklah Ayah Shivin," kata Ragini membuat Samar terpaksa memeluk Shivin.
"Ayah sangat menyayangimu Samar. Tolong jangan membenci Ayah seperti ini. Ayah tau kalau Ayah sudah membuat kesalahan besar. Ayah hanya meminta satu hal yaitu buatlah Ibumu selalu bahagia," kata Shivin sedih karena Shivin memang sangat menyayangi Samar seperti anak kandungnya sendiri karena Shivin tak pernah membedakan Samar dengan Muskan.
"Samar andaikan kau tau betapa Shivin sangat menyayangimu. Padahal dia tak ada ikatan darah denganmu. Seharusnya kau tak bersikap seperti tadi. Aku ingin sekali mengatakan kebenarannya padamu Samar tapi ini saatnya," batin Ragini menatap sedih Shivin dan Samar.
"Apa aku bisa melepaskan pelukanmu sekarang? Aku ingin bermain dengan Srishti," kata Samar membuat Shivin melepaskan pelukannya. Sedangkan Samar segera pergi dari sana.
"Shivin maaf atas sikap Samar yang seperti tadi," kata Ragini.
"Tidak papa Ragini. Aku mengerti kenapa dia bersikap seperti itu dan aku sama sekali tak marah dengan sikapnya itu. Aku sadar kalau aku hanya Ayah angkatnya. Ragini aku akan pergi sekarang karena aku yakin keluargamu tak menyukai keberadaanku dirumah ini. Aku akan segera mengurus penceraian kita," kata Shivin lalu pergi.
"Aku harus segera memberitahu Samar yang sebenarnya sebelum dia tau dari orang lain. Kalau sebenarnya Ayah kandungnya adalah Laks.
Disisi lain Laks sampai dirumah dan semua orang sangat bahagia melihat Laks pulang. Mereka semua melepaskan kerinduannya dengan memeluk Laks secara bergantian. Setelah itu mereka duduk di ruang tamu.
"Kenapa kau tak memberi kabar pada kami Laks, jika kau akan pulang hari ini?"tanya Mohit.
"Sebenarnya aku sudah beberapa hari tinggal di Delhi. Hari ini aku memutuskan untuk pulang ke Mumbai dan memberikan kejutan untuk kalian semua," kata Laks.
"Oh iya Laks, karena kau sudah pulang Ayah ingin menjodohkanmu dengan adiknya Bhavya yaitu Jaya," kata Durga membuat Laks terkejut. Bhavya adalah istrinya Mohit.
"Laks aku sudah menanyakan pada Jaya dan dia setuju. Jadi keputusan sekarang ada di tanganmu. Jika kau tak setuju aku sama sekali tak keberatan karena tak mungkin sebuah hubungan dipaksakan," kata Bhavya.
"Aku membutuhkan waktu untuk memutuskan itu karena aku tak mau terburu-buru mengambil keputusan," kata Laks.
"Ayah sangat setuju denganmu. Tapi Ayah ingin kau bertemu dengannya besok," kata Durga.
"Baiklah, aku pergi dulu karena aku lelah dan aku ingin istirahat," kata Laks lalu pergi ke kamarnya dengan membawa kopernya.
"Ayah aku yakin Laks sampai sekarang masih belum bisa melupakan Ragini. Aku juga yakin kalau dia masih sangat mencintai Ragini," kata Mohit.
"Ayah juga berpikir seperti itu tapi Ayah juga tak mau melihat Laks terus seperti itu," kata Durga.
"Tapi sepertinya Laks tadi terlihat bahagia tapi kebahagiaan itu hilang seketika saat dia mendengar kalau dia akan dijodohkan dengan Jaya," kata Annapurna.
"Aku akan menanyakan kenapa Laks seperti itu. Bhavya tapi jika Laks tak setuju dengan perjohannya dengan adikmu bagaimana," kata Mohit.
"Tidak masalah Mohit. Aku akan menjelaskan dan membuat Jaya mengerti walaupun adikku memang sudah mencintai Laks sudah lama," kata Bhavya membuat Mohit lega.
Sedangkan Laks sampai di kamar nya. Laks bingung harus memutuskan apa karena dia mencintai Ragini tapi Ragini sama sekali tak menginginkannya. Sekarang Laks harus memutuskan untuk memperjuangkan cintanya atau melupakannya dan memulai hidup baru.
"Sepertinya aku harus tetap memperjuangkan cintaku karena Ragini akan bercerai dengan Shivin dan ini kesempatanku untuk mendapatkan Ragini kembali. Apalagi Samar mendukungku untuk mendapatkan Ragini kembali. Aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Tapi jika suatu hari aku tau kalau Ragini memang sudah tak mempunyai perasaan sedikit pun padaku. Aku akan melupakanmu dan memulai hidup baruku walaupun itu akan sangat sulit bagiku," kata Laks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]
FanficRagini dan Laks terpaksa menikah karena dipaksa orang tua mereka. Ragini dan Laks sama-sama sudah mempunyai kekasih, orang tua mereka pun sudah tau. Tapi entah alasan apa yang membuat orang tua mereka memaksa mereka menikah.Pada awalnya Laks pura-pu...