Melupakan

77 4 0
                                    

Laks dan Sanskar sampai di rumah orang tua Shivin. Mereka lalu masuk ke dalam rumah karena pintu rumah terbuka. Diruang tamu terlihat Armaan dan Sonam yang sedang menunggu Shivin pulang. Laks dan Sanskar menghampiri mereka berdua.

"Bibi dimana Shivin menyembunyikan Ragini?" tanya Laks.

"Apa maksudmu Laks? Shivin belum pulang sejak 1 minggu yang lalu dan dia hanya bilang pada kami kalau dia akan pulang hari ini," kata Sonam.

"Apa Paman dan Bibi tau dimana Shivin sekarang?"tanya Sanskar.

"Tidak Sanskar. Kami tidak tau Shivin ada dimana sekarang. Lebih baik kalian menelpon Shivin saja," kata Sonam.

"Baik Bibi. Aku dan Laks permisi dulu," kata Sanskar menarik tangan Laks lalu mereka keluar dari rumah. Sampai diluar rumah Sanskar langsung menghempaskan tangan Sanskar.

"Kau percaya begitu saja dengan perkataan Ibunya Shivin. Pasti dia menybunyikan Ragini disini dan mereka hanya pura-pura tidak tau saja," kata Laks.

"Mereka tak mungkin berbohong Laks. Lebih baik kau telepon Shivin sekarang," kata Sanskar.

"Kak, Shivin tak mungkin mengangkat teleponku," kata Laks.

"Tak ada salahnya jika kau mencoba. Tapi kalau kau tidak mau biar aku saja yang menelpon Shivin," kata Sanskar lalu menelpon Shivin.

Disisi lain terlihat Ragini yang sedang duduk disofa bersama Shivin. Ponsel Shivin terus berbunyi lalu Shivin mengambil ponselnya yang ada disakunya lalu dia melihat siapa nama penelpon itu.

"Ragini kakakmu terus menelponku, sepertinya dia sangat mengkhawatirkan mu. Tapi jika kau tak mau aku mengangkat panggilan dari Sanskar, aku tidak akan mengangkat nya," kata Shivin setelah tau yang menelponnya adalah Sanskar.

"Angkat saja Shivin lalu nyalakan pengeras suaranya agar aku juga bisa mendengarkannya,"kata Ragini.

"Baiklah," kata Shivin lalu mengangkat telepon dari Sanskar dan menyalakan pengeras suara.

"Shivin dimana kau sembunyikan Ragini?"tanya Sanskar.

"Aku berada di tempat yang aman dan aku baik-baik saja Kak," kata Ragini.

"Ragini kau jangan percaya pada Shivin karena dia......," kata Laks.

"Shivin sudah menceritakan semuanya padaku kalau dia yang menyuruh Kaya untuk mendekatimu. Tapi semua kesalahan yang telah kau buat adalah murni kesalahanmu sendiri Laks. Aku memaafkanmu Laks, tapi tolong jangan ganggu hidupku lagi. Aku juga akan segera menikah dengan Shivin, jadi lupakan aku," kata Ragini lalu mengakhiri panggilan.

"Kenapa kau bilang kalau kau dan aku akan menikah Ragini?"tanya Shivin.

"Apa kau tidak mau menikahiku Shivin?"tanya Ragini.

"Aku mau, tapi aku tidak mau jika kau hanya terpaksa menikah denganku karena aku tak mau menyakitimu," kata Shivin.

"Aku menerimamu tanpa ada paksaan dan aku rasa inilah yang terbaik," kata Ragini.

"Baiklah. Aku bersedia menikah denganmu," kata Shivin.

Sedangkan Laks hanya bisa menangis dan menyesali semua perbuatannya. Laks pun sadar kalau dia memang benar-benar salah.

"Laks tenangkan dirimu semua ini sudah terjadi dan kau harus memperbaiki semua kesalahanmu itu dengan jangan mengganggu adikku lagi. Karena aku yakin Shivin bisa membuat adikku bahagia," tegas Sanskar lalu dia pergi dari sana.

"Baiklah Ragini. Jika kau menginginkan itu, aku akan melakukannya," kata Laks.

Beberapa hari kemudian, terlihat rumah Shivin sudah dihias dengan bunga karena ini adalah hari pernikahan Shivin dan Ragini. Para tamu mulai berdatangan termasuk keluarga Ragini. Tanpa sepengetahuan Ragini, Shivin mengundang keluarga Ragini. Melihat keluarga Ragini datang, Shivin langsung menghampiri mereka.

"Akhirnya kalian datang juga. Aku yakin pasti Ragini akan sangat senang melihat kalian datang," kata Shivin.

"Terima kasih Shivin karena kau telah mau menikahi putriku," kata Shekar.

"Sama-sama Paman. Sekarang kalian temui Ragini dan Arjit yang akan mengantar kalian ke kamar Ragini," kata Shivin.

"Terima kasih Shivin," kata Shekar.

"Tuan Nyonya mari ikuti saya," kata Arjit.

Mereka lalu mengikuti Arjit ke kamar Ragini. Akhirnya mereka sampai di depan kamar Ragini.

"Tuan Nyonya ini kamar Nyonya Ragini. Saya permisi," kata Arjit lalu pergi.

Shekar membuka pintu kamar Ragini dan mereka melihat Ragini yang duduk di depan cermin dengan memakai baju pengantin. Mereka lalu menghampiri Ragini.

"Ragini," kata Shekar membuat Ragini menoleh ke arahnya.

"Ayah Ibu Kakak," kata Ragini bahagia lalu menghampiri mereka. Tapi tiba-tiba Ragini menghentikan langkahnya saat mengingat perkataan Ayahnya beberapa hari yang lalu.

Shekar, Janki, Sanskar dan Swara kini berada tepat di depan Ragini. Tapi Ragini hanya menunduk dan menangis tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Ragini apa kau tidak ingin memeluk Ayahmu?"tanya Shekar.

"Ayah," kata Ragini menatap Ayahnya lalu memeluknya.

"Maafkan Ayah karena telah membuat sebuah keputusan tanpa mengetahui apa tujuan yang sebenarnya kau melakukan itu. Shivin sudah menceritakan semuanya pada kami," kata Shekar sedih dan merasa bersalah.

"Aku memaafkanmu Ayah dan aku juga minta maaf karena telah membuat Ayah marah padaku," kata Ragini lalu melepaskan pelukannya.

"Ayah memaafkanmu Ragini," kata Shekar.

Ragini lalu memeluk Janki, Sanskar dan Swara. Setelah itu mereka membawa Ragini ke bawah, dimana pernikahan akan dilaksanakan.Sedangkan Shivin sudah duduk dimandab, Janki lalu mendudukan Ragini disebelah Shivin. Pendeta lalu memulai ritual pernikahan.

Disisi lain terlihat Laks yang sudah ada di depan bandara karena dia akan pergi ke Dubai. Ranveer dan Ishani yang mengantar Laks kesana.

"Laks apa kau benar-benar ingin pergi ke Dubai?"tanya Ranveer.

"Iya Kak. Aku ingin menenangkan diri disana dan juga agar aku bisa melupakan Ragini. Aku hanya akan pergi untuk beberapa tahun saja Kak. Tolong jaga Ibu, Ayah, Kak Ishani dan jaga diri Kakak juga. Aku pasti akan merindukan kalian," kata Laks lalu memeluk Ranveer.

"Kakak juga akan merindukanmu Laks. Kau jangan lama-lama disana dan cepatlah pulang," kata Ranveer lalu melepaskan pelukannya.

"Iya Kak,"kata Laks lalu masuk ke dalam bandara.

Setelah menikah Ragini dan Shivin memutuskan untuk tinggal di Delhi agar mereka bisa memulai hidup yang baru disana tanpa dibayangi masalalu.  Ragini juga masih menyembunyikan kehamilannya dari keluarganya dan itu juga alasan kenapa mereka memutuskan untuk pindah ke Delhi.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang