Menyerah

121 4 0
                                    

1 bulan kemudian, akhir-akhir ini Laks selalu menyalahkan Ragini karena Kavya sekarang menjauhinya. Laks juga masih bersikap kasar pada Ragini. Laks masuk ke kamarnya dengan membawa kartu undangan dan dia terlihat sangat marah.

"Laks kenapa kau terlihat marah?" tanya Ragini.

"Sekarang keinginanmu sudah terkabul Ragini. Kavya akan segera menikah dengan pria lain," kata Laks melempar kartu undangan ke muka Ragini.

"Laks sudah berulang kali aku jelaskan padamu, kalau aku tak pernah menyuruh Kavya untuk menjauhimu apalagi menikah dengan orang lain. Kau tanyakan langsung saja padanya," tegas Ragini.

"Diam kau Ragini. Aku tak perlu bertanya pada Kavya tapi aku sangat yakin, kalau kau dibalik semua ini," kata Laks mencengkram tangan Ragini.

"Laks lepaskan, tanganku sakit," kata Ragini berusaha melepaskan cengkraman Laks tapi tidak bisa.

"Sakit yang kau rasakan ini tak sebanding dengan apa yang aku rasakan Ragini," kata Laks lalu melapaskan cengkramannya.

"Laks aku tau apa yang kau rasakan," kata Ragini.

"Kau tak perlu pura-pura peduli padaku Ragini. Tapi aku tak akan pernah mencintaimu dan aku juga tak akan membiarkan pernikahan Kavya terjadi," bentak Laks lalu mendorong Ragini sampai dahinya membentur meja. Dahi Ragini berdarah karena terbentur meja. Kesabaran Ragini sudah habis karena Laks selalu berbuat seenaknya padanya. Padahal dia masih bertahan karena permintaan Ayahnya dan juga Durga. Ragini berdiri lalu dia menghampiri Laks dan menatap Laks dengan penuh amarah.

"Kesabaranku sudah habis Laks. Sebenarnya apa yang kau inginkan," kata Ragini marah.

"Itu yang aku tunggu-tunggu, akhirnya kau menyerah juga," kata Laks berjalan maju sedangkan Ragini berjalan maju.

Tubuh Ragini menyentuh tembok dan Laks langsung mengunci tubuh Ragini dengan kedua tangannya.

"Aku ingin kita bercerai dan hanya kau yang bisa melakukannya. Karena Ayah bilang kalau hanya kau yang bisa meminta bercerai padaku. Kau bilang pada Ayah kalau kau sudah tak tahan dengan sikapku dan kau juga tidak mencintaiku," kata Laks.

"Baiklah. Sekarang kau menyingkirlah dari hadapanku," tegas Ragini.

"Bukankah kau sangat mencintaiku lalu kenapa kau menyuruhku untuk menyingkir dari hadapanmu. Seharusnya jika aku berbuat seperti ini kau harus suka," kata Laks lalu tersenyum.

Ragini mendorong Laks lalu menamparnya dan membuat Laks terkejut. Laks kira Ragini wanita yang lemah karena selama ini Ragini tak pernah melawannya ataupun membantah perintahnya.

"Berani-beraninya kau menamparku," kata Laks marah dan akan menampar Ragini tapi Ragini menahan tangan Laks.

"Aku bukan Ragini yang selalu menerima perlakuan kasarmu dan juga menuruti semua perintahmu. Sekarang aku adalah Ragini yang dulu sebelum menikah denganmu, kau belum tau sifatku yang sebenarnya. Kau sekarang sedang berhadapan dengan orang yang salah," kata Ragini menghempaskan tangan Laks.

"Ragini," kata Shivin saat masuk ke kamar Raglak.

Shivin melihat darah di dahi Ragini dan dengan segera dia menghampiri nya.Shivin menyuruh Ragini duduk dan Ragini pun duduk. Shivin mengambil kotak P3K dilemari dan dengan segera Shivin mengobati luka Ragini. Laks hanya melihat mereka berdua.

"Entah kenapa aku tidak suka melihat mereka berdua bersama?" batin Laks bingung.

Ponsel Laks berbunyi dan yang menelponnya adalah Durga. Laks keluar kamar dan mengangkat telepon dari Durga.

"Ada apa Ayah?" tanya Laks.

"Laks kau harus pulang sekarang dan Ayah tak mau mendengar kan alasan apapun darimu," kata Durga lalu mengakhiri panggilan.

Laks bingung kenapa Ayahnya tiba-tiba menyuruhnya pulang. Laks lalu masuk ke kamarnya.

"Ragini kemasi barang-barangmu dan juga barang-barangku. Kita akan pulang sekarang," suruh Laks.

"Aku hanya akan mengemasi barang-barangku saja," tegas Ragini.

"Baiklah," kata Laks kesal lalu mengemasi barang-barangnya.

Setelah selesai mengemasi barang-barangnya Laks pergi dengan membawa kopernya lalu dia pulang duluan ke rumah. Shivin sudah selesai mengobati luka Ragini.

"Ragini biar aku saja yang mengemasi barang-barangmu," kata Shivin.

"Tapi Shivin.....," kata Ragini terpotong.

"Ragini aku tidak mau dengar penolakan darimu," kata Shivin.

"Baiklah," kata Ragini.

Shivin mengemasi barang-barang Ragini. Shivin akhirnya selesai mengemasi barang-barang Ragini. Shivin mengantar Ragini pulang ke rumah Laks.

"Ragini kau tidak akan menderita lagi karena aku sudah menceritakan semuanya pada Paman Durga. Karena aku tidak bisa melihatmu menderita lebih lama lagi," batin Shivin melihat ke arah Ragini lalu Shivin kembali fokus menyetir.

"Maafkan aku Ayah karena aku sudah tidak bisa mempertahankan pernikahanku dengan Laks lebih lama lagi," batin Ragini.

Laks sudah sampai rumah dan dia menyuruh pelayan untuk membawa kopernya ke kamarnya. Laks lalu masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu ada  Durga, Annapurna dan juga kakaknya yang sedang menunggu Laks dan Ragini. Laks lalu menghampiri mereka.

"Laks dimana Ragini ?" tanya Durga.

"Dia masih ada di.....," kata Laks terpotong.

"Aku disini Ayah," kata Ragini yang baru datang bersama Shivin.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang