Khawatir

115 4 0
                                    

Ragini sudah selesai memasak lalu dia menaruh semua makanan di meja makan. Shivin menghampiri Ragini dengan membawa semua pelayan lamanya.

"Ragini biar mereka saja yang melakukannya," kata Shivin.

"Tidak perlu Shivin, aku sudah selesai," kata Ragini.

"Baiklah. Kalian semua bisa bekerja seperti semula dan aku akan menaikan gaji kalian. Satu hal lagi, hanya aku, Ragini dan kedua orang tuaku yang bisa memecat kalian," kata Shivin.

"Baik Tuan," kata para pelayan lalu pergi dari sana.

"Shivin aku akan memanggil Laks," kata Ragini.

"Laks makanannya sudah siap," teriak Shivin.

"Sudahlah Shivin, aku yang akan memanggil mereka. Kau duduklah," kata Ragini lalu pergi ke kamarnya.

Ragini sampai di depan kamarnya dan Ragini langsung membuka pintu. Ragini melihat Laks yang sedang berbaring dan kepalanya di letakkan di pangkuan Kavya. Ragini lalu memalingkan pandangannya.

"Laks makanan sudah siap," kata Ragini membuat Laks dan Kavya menoleh ke arahnya.

"Ragini kenapa kau tak mengetuk pintu," bentak Laks dan membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Laks inikan juga kamarku," kata Ragini.

"Ragini aku sedang bicara padamu jadi kau harus melihat kearahku bukan memalingkan pandanganmu ke arah lain. Baiklah aku memaafkanmu, tapi jika kau masuk ke kamar kau harus mengetuk pintu saat aku bersama dengan Kavya. Mengerti," kata Laks.

"Mengerti," kata Ragini melihat ke arah Laks lalu dia pergi dari sana.

"Laks seperti kau harus berbuat lebih dari ini karena dia masih bersikap biasa saja. Biasanya jika seorang istri mencintaimu, dia tak akan melepaskanmu dengan mudah. Dia pasti akan berusaha untuk terus bertahan sampai kesabarannya habis," kata Kavya.

"Kau benar Kavya. Nanti kau akan lihat apa yang akan ku lakukan padanya," kata Laks tersenyum.

Laks dan Kavya lalu pergi ke ruang makan disana Shivin dan Ragini sedang menunggu mereka. Laks dan Kavya lalu duduk. Ragini mengambilkan makanan untuk Laks. Tapi Laks dengan sengaja menjatuhkan piring.

"Laks apa yang kau lakukan?" tanya Ragini.

"Aku tidak sengaja menjatuhkannya Ragini tolong bersihkan semua ini," kata Laks.

"Aku akan mengambilkan makanan lagi untuk mu setelah itu aku akan membersihkannya," kata Ragini.

"Cepat bersihkan sekarang," bentak Laks dengan membanting gelas dan membuat Ragini terkejut.

"Ragini cepat kau turuti apa kata Laks," kata Kavya.

Shivin menahan amarahnya dan dia mengepalkan tangannya. Ragini menangis karena Laks sekarang selalu membentaknya. Ragini hanya bersikap menjadi seorang istri. Pasti siapapun yang berada di posisinya sekarang juga akan menangis saat suaminya bersikap seperti itu.

PLAKK

Laks berdiri lalu menampar Ragini, setelah itu Laks mendorong Ragini sampai terjatuh. Pecahan piring dan gelas itu melukai tangan Ragini. Ragini lalu membenarkan posisi menjadi duduk. Ragini menahan rasa sakit dan dia tetap membersihkan pecahan piring dan gelas itu. Shivin masih diam saja melihat itu semua. Sedangkan Laks kembali duduk. Laks dan Kavya tersenyum.

"Sayang ayo kita pergi dari sini. Dari pada makan-makanan buatan istriku yang enggak berguna ini. Lebih baik kita pergi ke restoran favoritmu," kata Laks.

"Aku setuju," kata Kavya.

Laks dan Kavya pergi dari sana. Shivin lalu memanggil para pelayan.

"Cepat bersihkan semua ini," kata Shivin.

"Baik Tuan," kata para pelayan.

"Ragini aku akan mengobati lukamu," kata Shivin khawatir, Shivin membantu Ragini berdiri dan Shivin lalu menghapus air mata Ragini.

"Tidak perlu Shivin. Ini hanya luka kecil kok," kata Ragini.

"Kau bilang luka kecil, darah terus menetes dari tanganmu Ragini. Ragini sekarang kau duduklah," kata Shivin.

"Tapi Shivin...." kata Ragini terpotong karena Shivin menutup mulut Ragini dengan tangannya.

"Diamlah Ragini. Aku mohon sekarang kau ikuti saja apa yang aku suruh padamu," kata Shivin lalu menyingkirkan tangannya yang menutupi mulut Ragini.

Ragini lalu duduk dan salah satu pelayan membawa kotak P3K. Pelayan itu lalu memberikannya pada Shivin. Shivin melihat telapak tangan Ragini dan masih ada pecahan gelas yang masih menancap di sana. Shivin mengambil pecahan gelas itu dengan hati-hati. Ragini masih bersikap seolah-olah tangannya tidak terluka parah. Dia menahan rasa sakit agar Shivin khawatir tentang dirinya. Shivin mengobati luka Ragini dengan pelan-pelan  karena Shivin tak bisa melihat Ragini kesakitan. Shivin akhirnya selesai mengobati tangan Ragini.

"Ragini sekarang kau pergi ke kamarmu," kata Shivin.

"Baiklah," kata Ragini lalu pergi ke kamarnya.

"Pelayan tolong antarkan makanan ke kamar Ragini," kata Shivin pada pelayan.

Shivin pergi ke kamarnya lalu mengambil pistol yang ada di kamarnya. Shivin menaruh pistol itu dibalik jasnya.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu Ragini termasuk Laks. Aku tidak peduli dia sahabatku atau bukan. Aku akan membunuhnya walaupun setelah itu aku akan dipenjara," kata Shivin penuh amarah.

Shivin lalu pergi ke kamar Ragini. Shivin sampai dikamar Ragini dan melihat Ragini yang menatap foto pernikahannya dengan Laks. Shivin kemudian duduk disamping Ragini. Ragini yang menyadari kedatanganlah Shivin langsung melihat ke sampingnya.

"Ragini aku akan menyuapimu makan," kata Shivin mengambil makanan yang ada di meja.

"Tidak perlu Shivin aku bisa sendiri," kata Ragini.

"Ragini kedua tanganmu terluka. Bagaimana cara kau akan makan? Aku akan tetap akan menyuapimu," paksa Shivin.

Shivin menyuapi Ragini, tapi Ragini menolaknya. Tapi Shivin terus memaksanya dan membuat Ragini akhirnya mau disuapi Shivin. Ragini menatap Shivin dengan sedih. Shivin selesai menyuapi Ragini, lalu dia juga membantu Ragini untuk minum.

"Ragini sampai kapan kau akan menerima perlakuan Laks yang sudah keterlaluan padamu. Aku tidak terima dengan apa yang dia lakukan padamu. Aku tau kau mencintai nya, tapi aku tak akan membiarkan dia melakukan hal ini lagi padamu," kata Shivin.

"Shivin aku mohon kau jangan ikut campur tentang rumah tanggaku dengan Laks. Aku mohon kau jangan melakukan apapun untuk menyakiti Laks. Aku yakin lama- kelamaan dia pasti akan sadar kalau apa yang dia lakukan padaku salah," kata Ragini melipat kedua tangannya dan memohon pada Shivin.

"Baiklah. Demi dirimu aku tak akan melakukan apapun untuk menyakiti Laks walaupun sebenarnya aku ingin sekali membunuhnya. Tapi aku yang akan menyuapimu makan sampai tanganmu sembuh," kata Shivin.

"Baiklah," kata Ragini.

Disisi lain, Laks dan Kavya sudah ada di restoran. Tapi entah kenapa Laks masih memikirkan bagaimana keadaan Ragini.

"Sayang apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Kavya.

"Entah kenapa aku masih memikirkan keadaan Ragini? Rasanya aku sudah berbuat terlalu keterlaluan padanya. Aku juga tadi melihat tangan Ragini yang terkena pecahan piring dan gelas saat aku mendorong nya sampai terjatuh," kata Laks.

"Sudahlah sayang kau jangan pikirkan Ragini lagi. Aku yakin dia baik-baik saja. Jika tidak, mana mungkin dia membersihkan pecahan piring dan gelas tadi. Aku mohon saat kita bersama jangan bicarakan tentang dia," kata Kavya.

"Baiklah," kata Laks.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang