Marah

86 4 0
                                    

Shivin pun datang dan dia hanya melihat Ayahnya diruang tamu. Sedangkan Laks tak ada disana membuat Shivin bingung.

"Bukankah tadi ibu bilang Laks ada disini. Tapi kenapa sekarang dia tak ada disini," batin Shivin bingung.

"Shivin," panggil Armaan saat melihat Shivin.

"Iya Ayah," kata Shivin bergegas menghampiri Ayahnya.

"Apa Ragini telah menikah dengan Laks?" tanya Armaan membuat Shivin terkejut.

"Bagaimana Ayah bisa tau? Apa Laks yang memberitahu Ayah?" batin Shivin.

"Jawab Shivin," tegas Armaan.

"Itu tidak benar Ayah. Ragini belum menikah," kata Shivin berbohong.

"Sejak kapan kau mulai berbohong pada Ayah Shivin. Walaupun kau bilang itu tidak benar. Tapi aku yakin Ragini telah menikah dengan Laks karena Laks tak mungkin berbohong. Aku akan membuat keluarga Ragini menderita atas penghianatannya padamu Shivin," tegas Armaan.

"Ragini tidak menghianatiku. Dia menikah atas seizinku Ayah karena Ragini dijodohkan dengan Laks. Ini hanya untuk 6 bulan saja karena setelah itu Ragini akan menceraikan Laks. Jika Ayah menyayangiku, maka kau tak boleh menyakiti keluarga Ragini. Jika Ayah sampai melakukan itu aku tak akan memaafkan Ayah sampai kapanpun dan kau akan melihat diriku yang sangat membencimu Ayah," kata Shivin lalu pergi.

"Sekarang aku tak bisa berbuat apa-apa karena Shivin tak ingin aku menyakiti keluarga Ragini," kata Armaan kesal.

Shivin ke kantor Ragini. Akhirnya Shivin sampai disana dan langsung masuk ke dalam kantor menuju ruangan Ragini. Shivin sampai diruangan Ragini tapi Ragini tak ada diruangannya. Seorang karyawan masuk ke dalam ruangan Ragini.

"Tuan Bu Ragini sedang ada meeting diluar. Saya disuruh untuk memberitahu Tuan tentang itu. Tapi Bu Ragini akan segera kembali ke kantor," kata Karyawan itu.

"Baiklah aku akan menunggu disini," kata Shivin.

"Baik Tuan. Apa anda butuh sesuatu?" kata Karyawan itu.

"Aku tidak membutuhkan apapun, sekarang pergilah dari sini," kata Shivin.

"Baik Tuan," kata karyawan itu lalu pergi.

Tak lama setelah itu ada yang datang dan dia tak lain adalah Laks. Shivin dan Laks saling menatap dengan penuh amarah satu sama lain.

"Tuan Shivin kau datang lagi ke kantor istriku. Apa kau tak tau malu?" kata Laks marah dan menarik kerah baju Shivin. Shivin dengan segera menghempaskan tangan Laks yang menarik kerah bajunya.

"Apa yang kau lakukan hari ini tidak benar Laks? Kau telah membuat Ayahku tau tentang pernikahanmu dengan Ragini. Tapi untung saja aku bisa mengatasinya jika tidak entah apa yang akan Ayahku lakukan pada keluarga Ragini," kata Shivin marah.

"Apa aku salah bicara pada Ayahmu tentang pernikahanku dengan Ragini? Tidak kan. Aku ingin kau menjauhi istriku," kata Laks.

"Kau belum tau siapa Ayahku Laks? Dia akan menyakiti siapapun orang yang menyakiti diriku," tegas Shivin.

"Aku tidak percaya pada apa yang kau katakan Shivin. Cepat kau tinggalkan kantor ini," tegas Laks.

"Aku tidak peduli kau percaya atau tidak dan aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan Ragini," kata Shivin.

Laks akan menampar Shivin tapi ada yang menahan tangannya. Laks melihat ke sampingnya dan itu ternyata Ragini. Ragini menghempaskan tangan Laks. Karena dari tadi sebenarnya Ragini mendengarkan percakapan mereka.

PLAKK

Ragini menampar Laks dan membuat Laks terkejut. Laks tak percaya Ragini tiba-tiba menamparnya.

"Ragini kenapa kau menamparku?" tanya Laks bingung.

"Yang pertama karena kau sudah pura-pura masih sakit. Tapi nyatanya sekarang kau baik-baik saja. Dan yang kedua karena telah memberitahu pernikahanku denganmu pada Ayahnya Shivin. Kau hampir saja membuat dikeluargaku disakiti tapi untung saja Shivin bisa mengatasinya. Tapi jika sampai sesuatu pada keluargaku orang yang pertama kali aku salahkan adalah dirimu Laks," kata Ragini marah.

"Ragini aku tak bermaksud untuk itu, aku hanya ingin Shivin menjauhimu dan tak mengganggu kita lagi," kata Laks.

"Laks aku tak mungkin menjauhi Ragini karena aku sangat mencintai Ragini," kata Shivin.

"Jika dia terus berhubungan dengan Ragini pasti Ayahmu akan menyakiti keluarga Ragini," kata Laks.

"Tapi jika aku menjauhi Ragini itu akan membuat Ayahku semakin marah karena dia berpikir kalau Ragini benar-benar menghianatiku dan aku tak mungkin mundur semudah ini untuk mendapatkan Ragini," kata Shivin.

"Sudah cukup. Aku tidak mau mendengar perdebatan kalian lagi. Laks jika kau tak mau melihatku berhubungan dengan Shivin kau ceraikan aku. Lagi pula aku sama sekali tak mencintaimu," tegas Ragini.

"Baiklah. Kau boleh berhubungan dengan Shivin. Tapi sampai kapanpun aku tak akan pernah menceraikanmu Ragini karena aku mencintaimu. Aku akan membuatmu benar-benar jatuh cinta dan suatu hari nanti kau akan mencintaiku," kata Laks.

"Yaudah tunggu apa lagi cepat kau pergi dari sini Laks," usir Shivin.

"Kau juga pergi dari sini Shivin," kata Ragini.

"Kau juga mengusirku," kata Shivin.

"Tak adil jika aku hanya mengusir Laks. Sekarang kalian pergi dari sini. Aku butuh waktu untuk sendiri," kata Ragini.

"Baiklah," kata Shivin.

"Terima kasih Ragini karena kau sudah bersikap adil," kata Laks.

Shivin dan Laks lalu keluar dari ruangan Ragini. Shivin menatap Laks dengan tajam.

"Bukankah kita sudah bersepakat untuk bersaing mendapatkan  Ragini secara sehat. Lalu kenapa kau lakukan ini Laks," kata Shivin.

"Aku cemburu karena Ragini lebih mementingkan dirimu daripadaku," kata Laks.

"Itu artinya kau sudah kalah dariku Laks," kata Shivin.

"Kau salah Shivin, kekalahanku ini adalah awal dari kemenanganku," kata Laks.

"Waktu yang akan menentukannya siapa pemenang diantara kita berdua Laks," kata Shivin.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang