FOURTEEN

4.9K 202 11
                                    

"Cari tau informasi semuanya tentang Ghyfar Nathannael Junata. Gue tunggu sampai nanti sore, jangan sampai ada yang terlewat," ucap nya dengan dingin kepada seseorang dibalik telepon itu.

******

"ZAAA!!"

"Gak usah teriak bisa!"

"Udah ayo berangkat, keburu gerbang di tutup tolol," ucap N sambil menarik tangan Kenza keluar apartemen.

"Heh omongannya," peringat Kenza.

"Iya lupa. Udah cepet naik tinggal 10 menit lagi telat."

Kenza dengan malas menaiki motornya dan menunggu N naik sebelum menancap kan gas untuk pergi ke sekolah. Hari ini adalah hari pertama mereka menjadi murid kelas XII SMA.

Selama di perjalanan N tidak henti - hentinya mengoceh, sedangkan Kenza hanya menghela nafas lelah. Tapi keberuntungan tidak memihak mereka berdua, gerbang sekolah sudah tertutup dan karena peraturan ketat sekolah yang tidak memperbolehkan murid masuk jika gerbang sudah tertutup.

Dan dengan santainya Kenza cuma lewat depan sekolahan saja tanpa berhenti untuk membujuk satpam untuk mengijinkan masuk. Toh percuma saja jika akhirnya tetap tidak diperbolehkan masuk, pikir Kenza.

"Loh kok gak berhenti sih, sekolah kita kelewatan," ucap N panik sambil melihat sekolahannya yang terlewati.

"Gak guna. Bakal gak dibiarin masuk meski lo sujud," ucap Kenza enteng.

"Gak sekolah dong kita?"

"Hmm."

N mendengus lesu. Ini semua akibat Kenza yang tidak cepat keluar dari kamar, entah apa yang Kenza lakukan.

"Terus kita kemana?" tanya N.

"Gue anterin lo pulang, gue mau keluar."

"Ihh gamau, kesepian gue nanti dirumah. Gue ikut lo aja ya?"

"Gak."

N mencubit kecil pinggang Kenza, sampai Kenza melentingkan badannya kedepan sambil mengaduh kesakitan.

"Gamau tau pokoknya gue ikut, atau kalo gak gue ke club."

"Ke club aja. Emang ada orang ke club jam segini?" ejek Kenza sambil tersenyum tipis dibalik helm yang dipakai nya.

"Ya nanti lah bego, pas lo tinggalin gue dirumah," balas N tak mau kalah.

"Mulutnya mulai."

"Y-ya pokok gue ikut sama lo," ucap N lalu memeluk erat pinggang Kenza. Sangat erat, sampai payudara nya yang bisa dibilang tidak tepos menempel sempurna di punggung Kenza.

Sedangkan Kenza yang merasakan nya hanya diam dan menikmati.

"Serah deh. Tapi nanti lo kalo dijahili cowok gue gak mau bantu."

"Eh emang mau kemana?"

Kenza hanya mengedikkan bahu.

"Gak percaya kalo lo gak bantuin gue," ucap N dengan PD nya.

"Ya liat aja."

******

N mengedarkan pandangannya ketika motor Kenza berhenti di gedung tua tak berpenghuni.

Terlihat seram sampai membuat bulu kuduk N menegang. Tiba - tiba saja N terlonjak kaget ketika Kenza menepuk sebelah bahunya.

"Mau ikut masuk apa disini sendiri?"

"Ikutlah," ucap N sambil memeluk lengan Kenza ketakutan.

Sedangkan Kenza sendiri sudah menahan tawa melihat raut wajah N. Kenza melangkah masuk ke dalam geduang tua itu dengan N yang terus memeluk lengan nya seperti koala.

KeN [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang