Entah berapa lama mereka tetap bertahan dengan posisi seperti itu, hingga akhirnya Kenza dengan cepat membalik tubuh N dan mencium bibirnya cepat ketika sesuatu dalam dirinya akan keluar bersamaan dengan N yang beberapa kali sudah keluar terlebih dahulu.
Kenza memeluk tubuh lemah N setelah pelepasan selesai. Keduanya terendah dengan nafas tersengal - senggal. Ketika nafas mereka mulai membaik, Kenza mengecup bibir N sekilas lalu menggendong N ke dalam dan menjatuhkannya di ranjang. Kenza mengganti kolornya yang basah karena you know lah lalu berjalan mengambil sesuatu di kamar N.
Kenza mencopot celana dalam N yang sama basah dengannya dan mengganti nya dengan yang baru ia ambil. Sedangkan N hanya pasrah tak tahu harus berbuat apa, dirinya sudah letih. Bahkan untuk berbicara saja mungkin tidak bisa.
"Bangun dulu N," ucap Kenza sambil menarik N untuk duduk lalu melepas dress yang dipakai N karena basah oleh keringat.
Kenza kaget karena ia baru menyadari jika N tidak memakai bra. Kenza menghela nafas ketika tubuhnya kembali bereaksi hanya karena boobs N yang besar dan padat itu bergelantung bebas. N masih belum sadar, dirinya hanya menurut saja.
Kenza merebahkan lagi tubuh N dan menutupi tubuh N yang hanya terbalut celana dalam saja dengan selimut. Setelah itu Kenza ikut masuk berbaring di sebelah N. Ia membelakangi gadis itu agar tidak khilaf, tapi sepertinya tuhan tidak memihak kepadanya ketika tubuh polos N memeluknya dari belakang. Ia merasakan sesuatu menempel dipunggung nya. Sebisa mungkin ia tidak tergoda.
"Za takut," lirih N ketika petir kembali berbunyi sambil menyembunyikan kepalanya di punggung polos Kenza.
Kenza membalikkan badan dan langsung saja tubuhnya dipeluk erat oleh N. Kenza menepuk pelan pinggang N agar gadis itu tenang. Darahnya berdesir lagi merasakan jika tubuh polos mereka menempel sempurna.
"Ssstt udah gapapa."
Kenza memejamkan mata tidak ingin mempedulikan kulit mereka yang menempel. Tak berapa lama kemudian Kenza mengikuti N tidur dengan tenang.
******
Mata N perlahan terbuka karena cahaya matahari yang bersinar terang melewati kaca balkon. N masih diam di pelukan Kenza dengan nyawa yang masih belum terkumpulkan sempurna.
N melirik jam yang berada di atas nakas dan langsung bangkit terkejut ketika jam menunjukkan pukul enam lebih sepuluh menit. Sedangkan Kenza dia ikut - ikutan bangkit karena terkejut dengan pergerakan N.
"Za, sekolah buruan," ucap N sambil berlari keluar kamar sampai tidak sadar tubuhnya yang hanya memakai celana dalam.
Kenza masih diam di atas kasur berusaha mencerna apa yang terjadi sekarang. Pelan - pelan bangun dan berjalan ke kamar mandi ketika kesadarannya kembali penuh.
Beberapa menit mereka bersiap - siap untuk bersekolah dan melajukan motor Kenza, akhirnya mereka sampai di sekolah dengan selamat walau kurang beberapa menit pagar di tutup.
Kenza dan N berjalan berdua dengan canggung ketika mengingat apa yang mereka lakukan kemarin malam. Tapi tiba - tiba seseorang datang mengganggu N.
"Nanti pulang sekolah jalan yuk N," ucap pengganggu.
N memutar bola matanya malas tanpa menanggapi ajakan Radiksi si pengganggu.
"N."
"Ck, nama gue Nala," N akhirnya angkat suara karena merasa sangat terganggu.
"Orang cowok samping lo manggilnya N, kenapa gue gak boleh."
N berjalan lebih cepat tanpa menjawab Radiksi dan meninggalkan cowok itu dan Kenza di belakang.
Sedangkan dibelakang, Kenza hanya menatap tubuh N yang menjauh. Lalu menatap Radiksi. Kenza mendekati Radiksi dan berdiri di depannya.
Kenza melepaskan tudung hoodie nya menampakkan wajah tampannya dengan rambut berantakan, "Karena N milik gue jadi gue bebas mau manggil dia gitu, dan cuma gue yang boleh manggil. Alasan N nolak lo gak perlu gue kasih tau karena lo udah lihat sendiri didepan lo dengan mata lo sendiri."
Setelah itu Kenza menutup tudung hoodienya lagi dan berjalan meninggalkan Radiksi yang masih mematung melihat wajah Kenza untuk yang pertama kali.
'Kayaknya emang harus mundur deh kalo saingannya kayak dewa gitu,' batin Radiksi yang masih melongo melihat ketampanan Kenza. Radiksi saja sampai mengakui apalagi dengan para perempuan.
Radiksi mengedarkan mata berharap ada yang melihat wajah Kenza selain dirinya, tapi nihil. Tidak ada orang lain selain dirinya disitu.
"RADIKSI CEPET MASUK KELAS. NGAPAIN KAMU DISITU!!"
******
Kring...Kring...Kring
Bell berbunyi menandakan jam istirahat dimulai. Para murid dari semua kelas berbondong - bondong menuju kelas menuju kantin. Begitu dengan N, tapi tujuannya ke kelas XII IPS 1, menemui teman barunya sekaligus calon kakak ipar, Arum.
Tapi saat sampai disana ternyata yang dicarinya sedang tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Mau tak mau N harus kembali ke kelas, ia sudah tidak mood lagi untuk pergi ke kantin. Lebih baik di kelas dan memandangi wajah Kenza.
Mengingat Kenza, N segera berlari karena ia lupa tidak berpamitan dulu kepada cowok itu akibat terlalu bersemangat mengajak Arum ke kantin dan menjajankan calon ponakannya.
Tapi saat sampai dikelas ia tidak menemukan Kenza sama sekali. N berjalan menghampiri teman sekelasnya.
"Tau Kenza gak?"
"Gak tau."
N menghela nafas dan duduk di bangkunya sendiri. Tak lama kemudian ada siswi yang memberitahunya untuk pergi ke ruangan kepsek.
Saat ia tanya alasannya siswi itu hanya mengangguk dan hanya menjawab disuruh oleh Pak Benny, wakil kepsek.
N dengan berat hati berjalan malas keruangan kepsek. Tapi ditengah perjalanan seseorang dari belakang merangkul pundaknya membuat nya terkejut.
"Mau kemana?"
N menghela nafas lagi sambil berjalan setelah menyingkirkan tangan itu dari pundaknya. Awalnya ia kira Kenza, tapi ternyata Radiksi seseorang yang tak ia harapkan.
"Kalo di tanya jawab dong."
"Kepsek," ucap N singkat.
"Eh sama dong. Berarti jodoh nih kita."
"Ngarep."
Radiksi merangkul N lagi saat mereka masuk di ruang Kepsek. N dan Radiksi sama - sama diam saat mengetahui ketiga orang di dalam sana, salah satunya menatap N dengan Radiksi yang merangkul cewek itu dengan pandangan tajam tapi tidak untuk kedua orang lainnya yang menatapnya terkejut karena mereka masuk tiba - tiba.
BUGH
N terkejut dengan apa yang terjadi ketika....
Pengen main tebak-tebakan aja wkwk
Vote and Coment please!!Salam Cinta
MatcaLora 🖤12 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
KeN [18+]
General Fiction[On Going] 18++ Bagaimana jika kejadian yang terjadi di masa lalu yang berusaha dilupakan malah datang perlahan - lahan dalam hidupmu? lagi. N Nala Bianca Zua. Gadis yang rela berpindah sekolah demi melupakan kejadian yang membuatnya trauma dan memi...