Hari ini N berangkat sangat pagi karena mendapat kabar dari kakaknya jika cewe yang dihamilinya satu sekolah dengan nya. N tadi berangkat sendiri menggunakan ojol tanpa memberi tau Kenza terlebih dahulu, semoga saja cowo itu tidak uring - uringan kepadanya nanti.
Niat N berangkat pagi adalah mencari keberadaan Arum, cewek yang di hamili Jeje. Pertama N ketempat Tata Usaha (TU) untuk mencari biodata Arum beserta kelasnya. Untungnya dia bisa mendapatkan semua itu dengan mudah. Kedua N mencari Arum di kelas cewe itu, XII IPS 1. Dan sekarang N sedang menunggu di depan kelas itu sambil memperhatikan murid yang masuk ke dalam kelas itu. N mencari Arum walau bermodal foto cewe itu.
Setelah hampir 20 menit N menunggu dan sekolah sudah ramai, Arum baru memunculkan hidungnya. Berjalan lemah sambil menunduk takut.
N segera memegang tangan Arum sebelum cewe itu masuk ke dalam kelas.
"Hai! Arum kan?" sapa N sambil tersenyum manis.
Arum menatap N takut sambil menunduk.
"Boleh bicara sebentar gak? Gue gak ngapa - ngapain lo, jadi jangan takut," ucap N lembut agar Arum tidak semakin takut kepadanya.
Akhirnya Arum mengangguk walau masih terlihat jika dia takut kepada N.
"Uhm, di kantin aja gimana? Lo udah sarapan belum?" tanya N lagi dan dibalas gelengan lemah Arum, "Ya udah ayo sarapan, gue juga belum sarapan."
Lalu N menggandeng tangan Arum lembut menuju kantin.
Saat sampai di kantin, N dengan mudah mencari tempat duduk setelah memesan makanan karena keadaan masih pagi jadi belum banyak murid yang kesini.
"Ngobrol sambil makan gapapa kan?"
Arum hanya mengangguk belum berani mengeluarkan suara.
"Oh ya nama gue N Nala Bianca Zua, lo bisa panggil gue N. Sebelum nya gue minta maaf, gue itu adiknya Zidan."
Saat nama 'Zidan' terucap, Arum langsung menatap wajah N dengan ketakutan.
N yang menyadari itu langsung memegang punggung tangan Arum dan mengelus lembut.
"Jangan takut ya! Gue cuma mau minta maaf sebesar - besarnya atas nama kakak gue sama keluarga gue. Gue juga gak percaya waktu kak Jeje bilang dia hamilin cewek. Gue menolak fakta itu, bahwa kakak gue yang keliatan menghormati perempuan bisa ngehamilin cewe apalagi diluar nikah," N tersenyum sedih menatap Arum, "Tapi itu memang faktanya dan gue gak bisa apa - apa. Dan tujuan gue nemuin lo karena gue mau minta lo nerima kakak gue sebagai ayah dari kandungan lo itu. Kakak gue nyesel banget udah ngelakuin itu ke lo, dia hancur sekarang ketika lo udah kecewa banget sama dia."
"A-aku takut," ucap Arum untuk pertama kalinya dengan air mata yang hampir jatuh.
"Gue tau lo menderita dan impian yang udah lo susun sebagus mungkin hilang karena kelakuan Kak Jeje. Tapi gue minta sama lo buat maafin Kakak gue dan mau balik sama dia. Gue gak tega liat dia kayak gembel, gak pernah mandi, makan, tidur," N menjeda ucapannya ketika melihat air mata Arum luruh, N segera menghapus air mata itu, "Kak Jeje cerita, di satu sisi dia pengen perjuangin lo, pengen narik lo ke KUA saat itu juga, tapi di satu sisi lain dia gak mau nambah derita lo. Gue tau kak Jeje belum cinta sama lo, tapi dia sayang dan kehilangan lo banget. Tapi semua keputusan ada di lo. Kak Jeje gak tau sekarang gue lagi nemuin lo, karena kalo dia tau pasti dia larang gue karena gak mau lo kepikiran lagi gara - gara dia. Gue berharap keputusan lo bikin lo sama Kak Jeje bahagia."
N melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Kurang 10 menit lagi bel berbunyi.
"Udah mau masuk. Lo pikirin aja dulu. Tapi jangan terlalu dipaksa kasian ponakan gue nanti jadi ikut mikir," N menyengir, "Mau dianter ke jelas gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KeN [18+]
General Fiction[On Going] 18++ Bagaimana jika kejadian yang terjadi di masa lalu yang berusaha dilupakan malah datang perlahan - lahan dalam hidupmu? lagi. N Nala Bianca Zua. Gadis yang rela berpindah sekolah demi melupakan kejadian yang membuatnya trauma dan memi...