TWENTY SEVEN

3.3K 205 75
                                    

Di lantai teratas atau disebut rooftop gedung tua yang tak terpakai terdapat seseorang dengan sebuah putung rokok yang terapit di antara kedua jarinya. Di langit yang gelap ini, seseorang itu duduk diatas sofa panjang yang telah usang dengan bekas putung rokok yang berserakan di lantai. Terlihat jika orang itu telah menghabiskan banyak rokok.

Kenza menyesap rokoknya yang masih setengah. Ia berada disana sejak pukul lima sore hingga sekarang pukul sepuluh malam. Kenza menghela nafas panjang ketika rasa kesal itu muncul lagi. N lagi - lagi tidak bisa jujur kepadanya yang mengakibatkan ia sendiri harus mencari tau sendiri apa yang terjadi dengan gadis itu. Tadi siang gadis itu memilih tidur daripada menceritakan masalah yang terjadi di toilet tadi.

Kenza mengalihkan pandangannya ke ponselnya yang berada di atas sofa sebelahnya. Ada beberapa pesan masuk salah satunya dari gadis yang membuatnya kesal.

n.
eza dimana?

Kenza memilih untuk tidak membalasnya dan kembali memandangi langit polos yang hanya dihiasi bulan tanpa bintang.

n.
lo dimana?
sharelock cepet!
gue susul
gak sharelock gue kabur.

Kenza menyemburkan asap rokoknya sebelum meng- sharelock N yang tiba - tiba berubah galak.

Kenza meminum soda kaleng yang sejak tadi ia lupakan karena teralihkan ke rokok. Ia memandangi langit lagi dan sekarang ia melihat satu bintang kecil yang berada di dekat bulan. Ia tersenyum kecil. Beberapa menit Kenza menghabiskan waktunya seperti itu.

Lalu secara tiba - tiba seseorang duduk di pangkuannya dan melumat bibirnya. Gerakannya yang kaku tapi tetap nikmat karena bibirnya yang lembut. Setelah beberapa menit akhirnya ciuman itu terlepas.

N, gadis yang sekarang duduk mengangkang di atas pangkuan Kenza. N mengusap bibir Kenza yang basah akibat air liurnya lalu tersenyum manis menatap Kenza. Tapi tiba - tiba ia merinding ketika tangan hangat Kenza mengusap kulit pinggang nya yang dingin. Entah sejak kapan tangan Kenza itu masuk ke dalam kaos oversize nya sedangkan tangan satunya mengusap paha dalam nya yang tidak tertutup karena hot pans yang ia pakai.

Kenza memajukan wajahnya mencium lembut bibir N yang manis. Tangannya yang berada di dalam kaos tempat di punggung merambat lembut semakin ke atas hingga sampai di tengkuk N. Untung saja disana mereka hanya berdua jadi tidak ada yang melihat punggung mulus N yang dilingkari oleh bra terekspos akibat kaosnya yang ikut terangkat akibat tangan Kenza.

Kenza mengecup kecil bibir N beberapa kali sebelum menjauhkan wajahnya dari bibir merah dan tebal milik N.

"Maaf," ucap N sambil memeluk leher Kenza.

Kenza tidak menjawab tapi membenarkan kaos belakang N yang tersingkap dan memeluk perut N dari dalam kaos.

"Ih Za maaf."

Kenza tidak membalasnya karena N tidak berhak meminta maaf kepadanya. Itu hak N untuk tidak memberi tahu nya.

"Za ma-"

Kenza mengecup bibir N sedikit lama. yang membuat gadis itu berhenti meminta maaf. Lalu Kenza menyalakan rokok lagi karena rokoknya yang tadi terjatuh saat N tiba - tiba menciumnya. Kenza menyesap rokok itu dan menyemburkan nya ke samping agar tidak terkena N. Lalu kembali menatap N yang juga sedang menatapnya.

"Mau coba."

Ucap N yang tiba - tiba membuat Kenza bingung apa yang gadis itu maksud tapi ia segera tau ketika tatapan N sekarang melihat rokoknya. Kenza menggeleng pelan untuk menolak kemauan N.

Saat Kenza ingin menyemburkan asap yang ia hisap tadi N tiba - tiba menciumnya lagi, tapi kali ini tujuan gadis itu berbeda. N menyesap asap yang berada di dalam mulut Kenza ke dalam mulutnya. Lalu N menjauhkan wajahnya dan menyemburkan asap rokok itu ke samping agar tidak terkena Kenza.

KeN [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang