-play song on mulmed-
khusus untuk yang menjalani virtual silahkan mendengarkan hahaN berjalan terseok - seok akibat tarikan seseorang ditangannya, melewati lorong lorong kelas hingga sampai di parkiran tamu N di dorong pelan agar memasuki mobil. Entah ini mobil siapa yang jelas saat berangkat sekolah tadi mereka menggunakan motor.
Dengan cepat mobil itu melaju meninggalkan area sekolah.
"Kita mau kemana?" N bertanya pelan karena menyadari arah mobil mereka tidak melaju ke arah yang dipikirkan N.
"Za!!"
"Nanti tau sendiri."
Za? ya kalian tau sendiri siapa orang yang dipanggil seperti itu, Kenza. Setelah kejadian Kenza yang memukul Radiksi di ruang kepsek tadi, Kenza segera menarik tangan N untuk pergi dari ruangan itu.
Dan sekarang N masih bingung memikirkan alasan Kenza memukul Radiksi tiba - tiba, membuat semua orang disana terkejut.
Beberapa menit kemudian mobil itu sampai di basemant sebuah hotel bintang lima. N mulai panik ketika Kenza mengitari mobil dan membukakan pintu untuknya.
"Kita ngapain disini?" tanya N sambil mencengkram selt belt nya yang masih belum ia lepas.
"Keluar."
"Gak. Ngapain dulu kita disini?"
Kenza menghela nafas kasar, lalu melepas paksa selt belt dari tubuh N dengan paksa. Lalu menarik N agar keluar dari dalam mobil. N masih diam dengan tangan yang masih terpaut dengan tangan Kenza, memikirkan apa yang Kenza lakukan sampai membawa N ke sebuah hotel. Dan tanpa sadar mereka sudah didepan sebuah pintu kamar hotel dengan Kenza yang terus - terusan memencet bell.
Tidak lama kemudian penghuni kamar hotel itu membuka pintu dengan muka bantal dan rambut acak - acakan. N memalingkan wajah karena seseorang itu tidak memakai baju dan hanya memakai celana pendek selutut.
Kenza yang melihat itu segera memberi kode kepada orang itu agar cepat memakai baju, walaupun awalnya tidak terlalu paham karena masih mengantuk. Setelah dirasa aman untuk penglihatan N, Kenza segera mengajak N masuk.
"Kenalin namanya Ian N," ucap Kenza datar lalu segera mengajak N duduk disofa tanpa menunggu lawan bicaranya berbicara.
Tapi setelah Kenza dan N duduk, seseorang perempuan tiba - tiba keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di ketiaknya. Sontak saja N meraih kepala Kenza dan menariknya ke dada N, menyembunyikan mata Kenza dari pemandangan itu.
Bukan karena N tak rela Kenza menatap tubuh perempuan lain, hanya saja ia tidak ingin perempuan itu merasa malu. Karena N juga seorang perempuan dan jika laki - laki lain melihat tubuhnya pasti ia akan malu. Apalagi perempuan itu tidak sengaja, dilihat dari raut waja perempuan itu yang terkejut saat melihat keberadaan mereka berdua dan segera masuk kembali ke dalam kamar mandi.
N melepaskan pelukannya di kepala Kenza, tapi ternyata Kenza malah ikut memeluknya dan menggesek - gesekkan hidungnya di dadanya.
N segera melihat ke tempat bernama Ian tadi, tapi pemuda itu tidak ada sana dan mungkin ikut masuk ke dalam kamar mandi membawakan baju ganti untuk perempuan tadi. Jadi N tidak perlu merasa malu kepada Ian karena ulah Kenza.
N menjauhkan kepala Kenza dan melihat ekspresi datar laki - laki itu.
"Kenapa?" tanya N namun dibalas Kenza dengan mencengkram pinggangnya karena ternyata Kenza masih memeluknya.
"Jauh - jauh dari orang itu," ucap Kenza tiba - tiba.
N mengernyitkan dahi karena tak mengerti arah pembicaraan Kenza mengarah kemana. Tak lama kemudian Kenza malah membersihkan bahunya yang jelas tidak kotor sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeN [18+]
General Fiction[On Going] 18++ Bagaimana jika kejadian yang terjadi di masa lalu yang berusaha dilupakan malah datang perlahan - lahan dalam hidupmu? lagi. N Nala Bianca Zua. Gadis yang rela berpindah sekolah demi melupakan kejadian yang membuatnya trauma dan memi...