FIVETEEN

4.5K 174 15
                                    

Entah perasaan nya saja atau memang Kenza sedang marah kepadanya. N merasa jika Kenza lebih diam daripada hari - hari sebelumnya. Contohnya saat ini, N mengajak berbicara tapi dengan tampang datar nya Kenza pergi meninggalkannya sendirian di koridor.

Dengan kesal, N menjedai rambut panjangnya ke atas, memperlihatkan leher putih mulusnya. N tau jika Kenza tidak suka jika ia mengikat rambutnya, katanya membuat pikiran kaum adam traveling yang tidak - tidak entah apa maksudnya. Lalu berjalan menyusul Kenza yang sudah jauh di depan sana. Dengan bergaya, N berjalan melewati Kenza sambil tersenyum kepada cowok - cowok yang berpapasan padanya. Tentu saja itu bukan gayanya, jangankan tersenyum biasanya melihat saja tidak. Tapi untuk hari ini dia ingin tebar senyum kepada para cowok hanya untuk membalas kelakuan Kenza.

Tapi tidak sampai sepuluh cowok yang mendapat senyum manis N, tiba - tiba Kenza mencopot jedai N membuat rambut N jatuh terurai sangat indah lalu meremas jedai itu dengan satu tangan sampai pecah berkeping - keping dan membuang nya di tempat sampah yang berada di samping Kenza dan tetap melanjutkan jalan tanpa melihat N.

N hanya melongo tanpa bisa bertindak. Lalu menatap tajam pada tempat sampah yang menjadi tempat persinggahan terakhir jedai kesayangannya.

******

"Mau pulang."

Kenza menatap N dengan satu alis terangkat. Lalu memberikan kunci motornya dan meninggalkan N masuk kedalam McD.

N menatap kunci motor Kenza di tangannya. Ia tentu tau maksud Kenza kenapa cowok itu memberikan kunci ini kepadanya. Kenza menyuruh N pulang sendiri dengan motor Kenza yang tentu saja Kenza tau jika N tidak bisa menaikinya.

Entah perintah dari mana, tiba - tiba saat pulang sekolah tadi Kenza langsung menancapkan gas ke McD ini tanpa berdiskusi dulu dengan N.

Pasrah, N ikut masuk ke dalam McD karena dirinya tidak bisa berbohong jika ia memang lapar. N celingak - celinguk mencari Kenza, lalu menemukannya di pojok ruangan sambil bermain ponsel. N berjalan dengan lesu menghampiri Kenza lalu duduk di samping Kenza dan sedikit memberi jarak diantara keduanya.

"Za!"

"Eza."

"Za."

"Kenzaaaaa."

Untuk terakhir kalinya N tidak tahan dan memanggil Kenza dengan nama yang jarang ia ucapkan sambil sedikit merengek.

Akhirnya Kenza menengok melihatnya dengan pandangan seolah bertanya 'kenapa?'.

"Lo kenapa sih, aneh banget. Lo marah sama gue ya? Tapi marah kenapa? Kan kemarin gue yang marah sama lo, kenapa lo ikut - ikutan marah sekarang," ucap N dengan mata berkaca - kaca.

Tapi bukannya menjawab, Kenza malah beranjak pergi mengambil pesanannya. Tidak lupa Kenza ternyata sudah memesan makanan juga untuk N dan Mc Flury Oreo kesukaan cewek itu. Lalu kembali lagi.

Setelah meletakkan makanan nya di meja, Kenza memeluk N yang menunduk sambil mengelopek kulit mati di kukunya sampai berdarah (kebiasaan N jika merasa takut atau sedih) dengan air mata yang sudah mengalir walau tidak deras. Kenza menepuk - nepuk pelan punggung N ketika N semakin menangis di pelukannya.

"Makan dulu ya!"

Kenza melepaskan pelukannya lalu menyendok kan ice cream ke depan mulut N dan di terima dengan baik oleh N.

"Makan nasi dulu, ice cream nya di terusin nanti lagi."

Menurut saja, N tidak ingin merusak suasana karena Kenza mulai membuka mulut untuknya.

*****

Malam ini sangat sunyi tanpa kehadiran Kenza. N duduk di balkon kamarnya sambil menunggu Kenza pulang, sudah sejak jam 6 sore tadi hingga sampai sekarang jam 10 malam Kenza belum pulang.

KeN [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang