Tak berlangsung lama, pintu kamar N di buka. Sedangkan N yang mendengarnya langsung membuka selimut dan melihat ke arah pintu, Detik itu juga N bangkit dan berlari menghampiri seseorang yang selalu membuatnya tenang setiap hujan datang.
N menangis di pelukan orang itu.
"Hust, udah jangan nangis. Sekarang udah aman."
"Kakak kesini kenapa gak bilang - bilang sama Bianca," ucap N sambil tersedu - sedu.
"Kan mau buat kejuatan buat Bianca," Ucap Kakak N.
N mengurai pelukannya dan menggandeng tangan Kakak nya itu ke ruang tamu. Mereka berdua duduk berdampingan dengan N yang memeluk lengan Kakaknya erat.
"Jelasin kok bisa kesini," ucap N sambil menatap Kakaknya itu.
"Mommy yang ngasih tau," ucap Kakak N sambil mengacak rambut N gemas.
"Yang ngasih tau pin apartemen Mommy juga?" tanya N dan dibalas anggukan Kakaknya, "Kakak di Jakarta dari kapan?"
"Dua hari yang lalu."
"Ihh kok gak langsung nemuin Bianca! Terus dua hari di Jakarta kemana dan ngapain aja?" tanya N setelah melepas pelukannya dan menatap Kakak nya tajam.
"Panjang ceritanya Bi, besok Kakak kesini lagi. Kita keliling Jakarta. Lagian ini udah malam, Kakak mau balik ke hotel."
"Ih gamau. Kakak gak kangen Bianca apa?" ucap N lalu beralih posisi di pangkuan Kakak nya itu sambil menyembunyikan wajahnya di dada.
"Kangen. Tapi ini udah malam, hotel Kakak lumayan jauh Bi," ucap Kakak N sambil mengelus punggung adiknya itu.
"Yaudah janji ya besok kesini lagi."
"Iya janji. Eh btw, siapa itu namanya yang punya apartemen kemana? Kok dari tadi Kakak gak lihat."
"Oh Kenza namanya. Dia lagi keluar gatau kemana," balas N acuh.
"Dia tinggalin kamu sen-"
Ucapan Kakak N terpotong ketika seseorang yang dibicarakan masuk ke apartemen dan mematung sebelum melangkahkan kaki.
N belum menyadari jika Kenza sudah pulang. Tapi tiba - tiba tubuhnya di angkat lalu beralih ke gendongan orang lain.
"Lo siapa? Berani peluk - peluk N," ucap Kenza dingin dengan tatapan dingin.
"Oh, lo ya yang namanya Kenza," ucap Kakak N sambil menunjuk Kenza dengan telunjuknya.
"Gak usah nunjuk - nunjuk lo, kalo iya kenapa?" tanya Kenza dengan nada menantang.
"Berani - beraninya lo tinggalin adik gue sendiri di apartemen, kalo Bianca diculik gimana?"
Kenza hendak membalas tapi dia terhenti karena menyadari ucapan Kakak N barusan.
"A-adik?"
"Iya kenapa, Bianca adik gue dan gue Kakak Bianca."
Kenza menatap N yang berada di gendongan nya. N dari tadi hanya melihat dan mendengar saja pertengkaran mereka berdua, N hanya menyamankan posisinya di gendongan Kenza.
Tiba - tiba Kakak N tertawa membuat Kenza mengalihkan pandangannya kembali ke Kakak N.
"Santai bro, gue Kakak N. Zidan Dirgantara Zoa," ucap nya sambil mengulurkan tangan ke Kenza.
Kenza membalas uluran tangannya dengan ragu, "Kenza bang."
"Biasa aja, jangan kaku - kaku. Panggil gue Jeje aja."
"Iya bang, eh Je."
"Lain kali jangan tinggalin Bianca sendiri di apartemen apalagi pas hujan."
"Iya Je, biasanya gak kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
KeN [18+]
General Fiction[On Going] 18++ Bagaimana jika kejadian yang terjadi di masa lalu yang berusaha dilupakan malah datang perlahan - lahan dalam hidupmu? lagi. N Nala Bianca Zua. Gadis yang rela berpindah sekolah demi melupakan kejadian yang membuatnya trauma dan memi...