N semakin jail, berusaha melepaskan tangan Kenza. Tapi tentu saja tidak mudah karena tangan Kenza merapatkannya dengan erat di dress nya.
"N jangan macem - macem ya!" peringat Kenza sambil menatap tajam N.
"Mana ada macem - macem, cuma satu macem doang kok," balas N dengan nada menyebalkan.
Sebelum Kenza menjawab, N tiba - tiba sudah berlari kecil menghampiri seseorang. Kenza manahan kesal melihat para tua bangka yang menatap tanpa berkedip ke arah paha N yang tersingkap lebar karena berlari.
"Om Dipta!" sapa N ketika sampai dihadapan Papa Kenza itu.
"N udah dateng, kok sendiri Kenza nya mana?" tanya Dipta karena tidak melihat Kenza.
"Tuh masih di depan pintu. Marah dia om. Biasalah."
Dipta tertawa renyah. Rupanya anaknya itu sedang kesal ketika para rekan kerjanya menatap N terang - terangan. Dasar anak uda.
"Jailin Kenza lagi mau?" tanya Dipta ke N.
"Mau dong om."
Dipta melingkar kan tangannya di pinggang ramping N ketika sekilas melihat Kenza yang menghampirinya.
"Maaf ya N," ucap Dipta berbisik dan dibalas N dengan anggukan dan senyuman.
Dipta dan N berbicara kepada beberapa rekan kerja Dipta sembari menunggu Kenza datang.
Tak lama kemudian Kenza datang dari belakang dan berdiri di tengah - tengah N dan Dipta. Kenza melepaskan dengan kasar tangan Dipta di pinggang N.
"Kenza kan udah bilang gak mau punya Mama baru," ucap Kenza dengan nada kesal sambil melingkarkan tangan di pinggang N dan berusaha menutupi paha N yang kembali terekspos.
"Pinjam sebentar, Papa kan gak bawa gandengan. Biar gak malu nyapa para tamu," ucap Dipta semakin membuat Kenza geram dibuatnya, "Lagian N juga gak masalah. Tanya aja sama N."
N bingung harus menjawab apa. Di satu sisi Papa Kenza menatap nya penuh harap, di sisi lain Kenza menatapnya tajam. Otaknya harus di paksa berpikir cepat.
N melepaskan rangkulan Kenza di pinggang nya lalu berpindah posisi berdiri diantara Kenza dan Dipta dengan senyum canggung. N menggandeng kedua lengan masing - masing anak dan bapak itu.
"Mending gini aja deh. Biar adil," ucap N sambil menyengir lebar kearah kedua orang itu.
Kenza membuang wajah ke arah lain dengan pandangan sebal. Sedangkan Dipta terkekeh ala bapak - bapak sambil mengusap lembut rambut N.
Tanpa disadari mereka bertiga, lantai yang mereka injak sekarang sudah hampir terisi penuh dari berbagai macam orang berkalangan atas. Tanpa memperdebatkan apa - apa lagi, mereka segera fokus kepada tamu yang masih berdatangan.
******
"Besok - besok gak usah ikut kalo ada acara kayak gitu lagi."
N mengerutkan dahi ketika Kenza sudah mengomel ketika baru saja menginjakkan kaki di apartemen.
"Kalo ngeyel ikut acara - acara kayak gitu mending gak usah pake baju sekalian. Daripada dibuka setengah-setengah kayak gitu."
"Ihh apaan sih. Kok jadi posesif sih, perasaan dulu nggak deh," N heran kenapa laki - laki ini berubah semenjak Papanya pulang.
Kenza diam. Dirinya juga tidak tau kenapa ia sedikit berlebihan ketika menyangkut N. Tanpa menjawab ucapan N, Kenza langsung masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu keras. Sedangkan N hanya menghela nafas kasar menghadapi sikap Kenza. Tak berniat memikirkan nya, N segera masuk ke dalam kamarnya sendiri. N melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Entahlah dia tidak peduli jika masuk angin karena mandi tengah malam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeN [18+]
General Fiction[On Going] 18++ Bagaimana jika kejadian yang terjadi di masa lalu yang berusaha dilupakan malah datang perlahan - lahan dalam hidupmu? lagi. N Nala Bianca Zua. Gadis yang rela berpindah sekolah demi melupakan kejadian yang membuatnya trauma dan memi...