ALANA --19

4K 362 59
                                    

"Kak Alana!" Askala berlari dari parkiran untuk mengejar Alana yang sudah masuk ke dalam sekolah.

"Tunggu! Kak Alana!" Askala menarik tangan Alana sembari mengatur nafasnya.

Alana menatap bingung ke arah Askala yang masih sibuk mengatur pernafasannya dan jangan lupakan tangannya memegang tangan Alana.

"Ada air?" Tanya Askala membuat Alana mengambil botol minumnya dari dalam tas dan memberikannya kepada Askala.

Askala meneguk air itu hingga tersisa setengah lalu menatap ke arah Alana dengan cengengesan.

"Hehe makasih," ujarnya yang dibalas anggukan oleh Alana.

"Bisa ngomong bentar?" Tanyanya membuat Alana mengernyitkan dahinya.

"Bentar aja kak," Askala menarik Alana menuju taman belakang sekolah dengan Askala yang menggenggam erat tangan Alana membuat perhatian siswa-siswi di sana tertuju ke arah mereka.

Askala bercerita dengan menghadap ke arah Alana yang juga tengah memperhatikannya. Alana baru tau kalau ternyata Askala adalah bagian dari keluarganya. Askala adalah teman kecilnya dulu dan askala adalah sepupunya, keponakan Bima.

Askala pernah melihat foto Alana dari ponsel Mamanya saat itu, dan ternyata mereka bertemu lagi di sekolah ini. Alana dan Askala saling menatap satu sama lain dengan sorot berbeda.

Alana merasa bahagia saat tau ternyata Bima peduli dengannya. Apalagi saat ini Alana kira Bima tak pernah mempunyai fotonya. Dugaan Alana salah, Bima justru memiliki beragam foto Alana dari kecil hingga sekarang.

Alana memperhatikan ponsel Askala yang tengah menampilkan foto-fotonya di sana. Alana tersenyum sembari menghapus air matanya yang akan terjatuh.

Askala menarik tubuh Alana ke dalam pelukannya membuat Alana memeluknya dengan erat. Alana berterima kasih pada tuhan karena telah mengirimkan seseorang untuk mengisi kekosongan nya.

"Tuhan, semoga kau tidak mengambilnya lagi dariku." Batin Alana.

♡︎♡︎♡︎♡︎♡︎

Askala mengantarkan Alana ke dalam kelas membuat seluruh perhatian IPA 2 menuju ke arahnya.

"Makasih," Askala mengusap kepala Alana setelah itu pergi dari sana.

Tania, Cika dan Kribo menatap Alana penuh tanya, begitupun dengan semua yang ada di kelas itu.

"Siapa?" Tanya Tania membuat Alana menatap ke arahnya.

"Anak kelas 10," jawab Alana.

Cika dan Kribo duduk menghadap ke meja belakang dan menatap ke arah Alana yang tengah memejamkan matanya.

"Siapa?" Tanya mereka.

"Adek kelas," jawab Tania membuat mereka makin penasaran.

"PAGI GUYS!" Teriakan siapa lagi kalau bukan Ranty.

Ranty datang bersama Aldi ke kelas IPA 2 sedangkan Naila dan Mira entah kemana.

"Berisik!" Cewek berambut hitam itu kini tengah menatap tajam ke arah Ranty.

"Kuburan kali sepi!" jawab Ranty membuat cewek tadi mendiamkannya karena malas ribut.

"Loh, Bidadari gue kenapa? Lo apa-in bo!" Aldi menatap tajam ke arah Kribo yang tengah melotot kan matanya terkejut atas tuduhan Aldi.

"Ga ada, gila kali lo."

"Benerkan? Gak lo gangguin kan?" Aldi menunjuk wajah Kribo dengan tatapan elangnya.

ALANA  (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang