ALANA --21

4K 295 10
                                        

Flashback!

"Pa," Alana memperhatikan Bima yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Mau Mama," gerakan Bima berhenti saat mendengar keinginan Alana kecil.

"Pa, Caca mau Mama." Alana merengek sambil terus menarik baju Bima.

"Papa sibuk," Bima melanjutkan kegiatannya membiarkan Alana menangis.

"Diam! Papa lagi kerja, jangan nangis!" Alana terkejut mendengar suara tinggi Bima.

Selama ini Bima tidak pernah berbicara seperti itu dengan Alana. Bima bahkan selalu senang jika Alana mengganggunya saat bekerja.

Tapi ini? Semenjak Sarah pergi dari rumah, Bima berubah. Sebulan sebelum perceraian itu terjadi, Bima masih baik-baik saja. Bima masih memperdulikan Alana.

Tapi 2 bulan setelahnya sikap Bima semakin dingin kepada Alana. Bima hanya mendiaminya tapi sekarang? Bima sudah membentak Alana.

Alana takut. Alana takut pada Bima. Dengan segera Alana berlari ke kamarnya dan memeluk lututnya di sudut ruangan.

"Hiks Papa gak sayang Caca, Papa jahat hiks Caca gak suka. Caca mau Mama hiks Mama." Alana menangis sejadi-jadinya di sana.

Bima terdiam saat melihat Alana berlari menuju kamarnya. Bima merutuki kebodohannya karena sudah membentak putri kecilnya.

Bima meninggalkan pekerjaannya dan berlari menyusul Alana. Bima terdiam mendengar isakan Alana.

"Caca benci Papa hiks Papa gak sayang Caca lagi Ma hiks."

Bima bersandar di dinding kamar Alana dan terdiam di sana.

"Maafin Papa," Bima menjambak rambutnya frustasi.

Beberapa penjaga dan pelayan yang melihat itu juga ikutan sedih melihat keadaan keluarga tuannya.

"Kembali Sarah, aku gak bisa jaga anak kita sendirian." Bima menangis di depan kamar Alana.

♡︎♡︎♡︎♡︎♡︎

Alana duduk di meja makan bersama Bima. Semenjak tidak ada Sarah suasana di meja makan yang biasanya penuh tawa dan cerita, kini hening dan canggung.

Bima memakan makanannya dalam diam tanpa menatap Alana. Biasanya sebelum makan, Bima akan menanyakan kepada Alana terlebih dahulu mau makan apa?

Alana diam dan memakan nasi goreng yang di siapkan oleh pelayan.

"Mba, Alana mau susu." Pelayan itu segera menuangkan susu ke dalam gelas Alana.

Setelah menghabiskan susunya Alana menatap ke arah Bima yang tengah sibuk dengan sarapannya.

"Papa," Bima meletakkan kembali sendok nya dan menatap ke arah Alana.

"Jangan bicara saat makan!" Kata Bima dengan penuh penekanan.

Sejak saat itu Alana tidak pernah berbicara saat sedang makan.

Alana hanya akan berbicara jika itu memang sangat penting dan hanya beberapa kata saja.

Untuk pertama kalinya Alana menginjakkan kakinya ke gedung sekolah.

Alana memegang tangan Bima dengan erat sedangkan Bima tidak membalas genggaman tangan Alana sama sekali.

Alana takut berada di tempat asing. Bima melepaskan pegangan Alana pada tangannya membuat Alana menatap bingung ke arahnya.

"Masuk!" Bima berhenti di depan kelas Alana.

"Gak mau," Alana menarik ujung baju Bima dengan erat.

ALANA  (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang